Konten dari Pengguna

Kopi Malabar: Sejarah dan Karakteristik Rasa yang Perlu Diketahui Pencinta Kopi

Seputar Bandung
Menyediakan informasi serba serbi Bandung, mulai dari travel, kuliner, sejarah, dan lainnya.
10 Juli 2024 13:58 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Seputar Bandung tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Kopi Malabar. Foto hanya ilustrasi, bukan hidangan sebenarnya. Sumber: Unsplash/Sergey Kotenev
zoom-in-whitePerbesar
Kopi Malabar. Foto hanya ilustrasi, bukan hidangan sebenarnya. Sumber: Unsplash/Sergey Kotenev
ADVERTISEMENT
Indonesia memiliki banyak jenis kopi dengan karakteristik rasa yang berbeda-beda. Salah satu kopi khas Jawa Barat adalah Kopi Gunung Malabar. Kopi Malabar adalah kopi arabika yang ditanam di Bandung.
ADVERTISEMENT
Kopi merupakan salah satu minuman yang sangat disukai masyarakat Indonesia dan dunia. Kopi Gunung Malabar memiliki sejarah dan karakteristik rasa yang menarik untuk diulik.

Karakteristik Rasa Kopi Malabar

Kopi Malabar. Foto hanya ilustrasi, bukan hidangan sebenarnya. Sumber: Unsplash/Brent Ninaber
Kopi Malabar adalah jenis kopi Arabika. Jenis kopi arabika memiliki kadar keasaman yang tinggi dibandingkan dengan jenis kopi lain seperti robusta, liberika, dan lainnya. Karakteristik rasa ini perlu dipahami oleh penikmat kopi.
Dikutip dari Cerita dan Sains di Balik Cita Rasa Kopi Arabika Java Preanger, Asiah, dkk (2023:173), kopi arabika Gunung Malabar memiliki tingkat keasaman (acidity) cukup tinggi seperti citric acid dan orange. Kopi ini memiliki aroma yang cukup sederhana seperti brown sugar dan nutty.
Ketika dicicipi, kopi Gunung Malabar akan terasa seperti herbs, buah kering, dan gandum. Kopi ini memiliki sensasi ketebalan (body) yang cukup enak dinikmati dengan after taste yang halus serta nyaman.
ADVERTISEMENT
Jika diseduh dengan teknik tepat, misalnya teknik seduhan V60, kopi Gunung Malabar akan keluar rasa manisnya, aroma buah, dan rasa kopi yang ringan. Aroma dan rasa inilah yang membuat kopi Gunung Malabar digandrungi pencinta kopi.
Pada tahun 2014, kopi arabika Java Preanger Malabar yang diolah dengan cara natural mendapatkan skor paling tinggi dalam cupping test pada acara yang diadakan oleh Asosiasi Kopi Spesialti Indonesia. Pada waktu itu, kopi Gunung Malabar memperoleh skor 84 dan harganya mencapai USD 30 atau sekitar Rp400.000 per kilogram.

Mengenal Sejarah Kopi Malabar

Kopi Malabar. Foto hanya ilustrasi, bukan hidangan sebenarnya. Sumber: Unsplash/Milo Miloezger
Gunung Malabar merupakan kompleks pegunungan dengan beberapa puncak yang masuk dalam Kabupaten Bandung. Kopi yang ditanam di daerah ini dibawa oleh VOC. Kopi Gunung Malabar sudah ada sejak zaman sistem tanam paksa Belanda pada tahun 1780 - 1844.
ADVERTISEMENT
Gunung ini memiliki ketinggian sekitar 1.400 mdpl sehingga cocok ditanami kopi. Hasilnya, kopi arabika yang ditanam di daerah ini bisa tumbuh dengan subur. Di daerah ini, tanaman kopi ditanam di area kaki gunung yang berbatasan dengan hutan.
Kopi Malabar adalah jenis kopi arabika yang ditanam di Bandung sejak zaman penjajahan Belanda. Sejarah dan karakteristik rasa kopi ini bisa dibaca untuk menambah wawasan mengenai kopi. (KRI)