Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
Kue Burayot, Camilan Khas dengan Cita Rasa Lezat, Ini Sejarahnya
19 November 2024 18:24 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Seputar Bandung tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Kue burayot dibuat dari bahan-bahan sederhana seperti tepung beras, gula, dan santan. Meskipun tampak sederhana, tetapi proses pembuatannya membutuhkan keahlian khusus.
Pengertian Kue Burayot
Dikutip dari laman ejournal.up.edu, kue burayot adalah kue tradisional dengan tingkat kesulitan tinggi dalam proses pembuatannya dan hanya bisa ditemukan di beberapa tempat daerah Garut.
Namanya yang unik berasal dari bahasa Sunda burayot, berarti menggantung. Ini menunjukkan bentuk kuenya yang sedikit menggantung setelah digoreng. Kue ini menjadi salah satu warisan kuliner dengan dengan sejarah yang menarik.
Sejarah Kue Burayot
Sejarah kue burayot konon kue ini ditemukan tidak sengaja. Zaman dahulu, warga pedesaan membuat makanan ringan dari ubi jalar atau dalam bahasa Sunda sampeu yang dicampur dengan gula aren yang dicairkan.
ADVERTISEMENT
Makanan ini dinamai cemprus yang saat ini masuk dalam Warisan Budaya Takbenda Indonesia khas Pendeuy.
Penyajian cemprus cukup merepotkan. Akhirnya Abah Onon, yaitu salah seorang perajin lahang di Kampung Dangdeur memiliki ide. Setiap sore Abah Onon dan istrinya, Bi Acih sering menikmati secangkir teh hangat ditemani bubuy sampuey dan juga gula aren yang dicairkan.
Bi Acih lalu mencoba bereksperimen dengan banyaknya tepung beras yang tersedia serta gula merah kiriman dari saudaranya yang tinggal di Bungbulang.
Bi Acih membuat adonan dari tepung beras dan juga gula tersebut dengan membentuk bulatan menggelembung ditemani anaknya ujang Jaja dan tetangganya Ujang Odo.
Bentuknya lalu menjadi lonjong dan kulitnya keriput. Lama kelamaan pembuatan kue ini menjadi divariasikan, lalu dibuat menggantung supaya tampilannya menjadi lebih cantik.
ADVERTISEMENT
Makanan tradisional burayot saat ini dapat ditemukan di beberapa kecamatan di Garut seperti di Kadungora, Lels, dan Wanaraja. Makanan khas satu ini dapat dibuat dengan beberapa varian rasa seperti cokelat, stroberi, wijen, jahe, keju, atau kacang merah.
Kue burayot juga banyak dijual di pusat pariwisata Garut seperti di Candi Cangkuang, dan sering muncul menjelang Hari Raya Idul Fitri.