Konten dari Pengguna

Mengenal Titik 0 KM Bandung dan 2 Spot Menarik di Sekitarnya

Seputar Bandung
Menyediakan informasi serba serbi Bandung, mulai dari travel, kuliner, sejarah, dan lainnya.
21 Januari 2025 15:01 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Seputar Bandung tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Titik 0 KM Bandung. Foto adalah Jalan Asia Afrika. Sumber: Unsplash/Neermana Studio
zoom-in-whitePerbesar
Titik 0 KM Bandung. Foto adalah Jalan Asia Afrika. Sumber: Unsplash/Neermana Studio
ADVERTISEMENT
Sepanjang Jalan Asia Afrika, masyarakat bisa menemukan sejumlah bangunan bersejarah yang begitu penting. Salah satu di antaranya ada monumen Titik 0 KM.  Monumen ini menjadi saksi bisu perjalanan Kota Bandung.
ADVERTISEMENT
Selain Titik 0 KM, masyarakat juga bisa menemukan tempat bersejarah lain seperti Museum Konferensi Asia Afrika dan Tugu Asia Afrika. Bukan hanya tempat bersejarah, bangunan ini pun sangat ikonik.

Menilik Monumen Titik 0 KM Bandung dan Spot Sejarah Lain di Sekitarnya

Titik 0 KM Bandung. Foto adalah Museum Konferensi Asia Afrika. Sumber: Unsplash/Michael Stevanus Hartono
Pada tahun 2004, Titik 0 KM Bandung diresmikan oleh Jabar Danny Setiawan, selaku Gubernur Jawa Barat pada masa itu. Sebagai simbol pusat kota, Titik 0 KM dibangun di tengah Jalan Asia Afrika.
Monumen tugu Titik 0 KM ini memiliki tinggi sekitar 50 sentimeter saja. Meski begitu, monumen ini tampak gagah dengan berdirinya monumen mobil stum kuno (stoomwals) di belakangnya. Tak tertinggal juga empat patung tokoh penting yang baru dibangun setelah 12 tahun peresmiannya.
ADVERTISEMENT
Lebih dari sekadar simbol dan identitas kota, Monumen Titik 0 KM juga menjadi bagian penggalan penting untuk mengenang rakyat yang gugur selama pembangunan Jalan Raya Pos, tepatnya di sepanjang Anyer-Panarukan.
Apabila berkunjung ke area ini, bisa juga sekaligus mengunjungi beberapa tempat wisata menarik lainnya, yaitu.

1. Museum Konferensi Asia Afrika

Berjalan sekitar 260 meter, dapat ditemui gedung sejarah lain yakni Museum Konferensi Asia Afrika. Di tahun 1895, tempat ini hanyalah bangunan sederhana. Meski begitu tempat ini sempat menjadi lokasi Konferensi Asia Afrika pada tahun 1955.
Konferensi ini diadakan dengan tujuan untuk mempromosikan kerja sama ekonomi dan budaya antara Afrika-Asia, sekaligus menentang kolonialisme atau neokolonialisme oleh negara mana pun.
Mengutip Buku Pelesir - Seri Tempat Bersejarah, Hanny Muchtar Darta, CEI (2013:42) Saat puncak peringatan konferensi ke-25 pada 24 April 1980, tempat ini diresmikan sebagai museum oleh Presiden Soeharto.
ADVERTISEMENT
Di dalamnya terdapat ruang pameran benda-benda dan foto dokumenter peristiwa bersejarah.

2. Tugu Asia Afrika

Terakhir ada bangunan sejarah berupa Tugu Asia Afrika. Sama seperti museum sebelumnya, tugu ini dibangun sebagai peringatan Konferensi Asia-Afrika ke 60 tahun, tepatnya di tahun 2015 yang lalu.
Pada masa itu pula terjadi revitalisasi besar-besaran di sepanjang jalan Asia-Afrika, yang kini dikenal sebagai Jl. Ir. Soekarno.
Kabarnya monumen yang dibangun dengan bentuk globa besar berangka besi ini menyimbolkan persaudaraan, kekeluargaan dan kebangkitan globalisasi antarbangsa di benua Asia dan Afrika.
Demikian ulasan singkat mengenai Monumen Titik 0 KM dan tempat sejarah di sekitarnya. Tak hanya menyimpan sejarah yang panjang, tapi juga menjadi bangunan ikonik di tengah kota. (INE)
ADVERTISEMENT