Mengintip Sejarah Monumen Bandung Lautan Api dan Daya Tarik Wisatanya

Seputar Bandung
Menyediakan informasi serba serbi Bandung, mulai dari travel, kuliner, sejarah, dan lainnya.
Konten dari Pengguna
24 Maret 2024 14:08 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Seputar Bandung tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Sejarah Monumen Bandung Lautan Api. Sumber: Unsplash/Raditya Pratama
zoom-in-whitePerbesar
Sejarah Monumen Bandung Lautan Api. Sumber: Unsplash/Raditya Pratama
ADVERTISEMENT
Sejarah Monumen Bandung Lautan Api menjadi bukti perjuangan dan pengorbanan para pejuang untuk mempertahankan kawasan Bandung. Tempat sejarah ini pun selalu ramai dikunjungi di akhir pekan, karena banyak orang berdatangan hanya untuk nostalgia atau sekadar rekreasi.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari Buku Rihlah di Bumi Pasundan, Soni Putra Sakti (2024:28), Monumen Bandung Lautan Api mencerminkan semangat pengorbanan dan keberanian rakyat Bandung dalam menghadapi tantangan bersejarah saat Agresi Militer Belanda II.

Sejarah Monumen Bandung Lautan Api dan Daya Tariknya

Sejarah Monumen Bandung Lautan Api. Foto hanyalah ilustrasi bukan tempat sebenarnya. Sumber: Unsplash/Ikhsan Assidiqie
Monumen Bandung Lautan Api berdiri dengan tinggi 45 meter dan memiliki sisi 9 bidang. Tidak lupa juga bagian puncaknya dibuat, seperti bara api. Di mana konstruksinya berbentuk tiga buah bambu sebagai penyulut kobaran api dan memiliki warna kuning keemasan.
Monumen ini dibangun pada tahun 1981 dan dirancang oleh seniman Sunaryo Soetono, yakni seorang seniman kontemporer sekaligus mantan dosen seni rupa ITB yang memenangkan sayembara perancangan monumen Bandung Lautan Api.
Pembangunan monumen ini dilakukan untuk memperingati dan mengenang peristiwa Bandung Lautan Api, peristiwa pembumihangusan yang dipimpin oleh Muhammad Toha di Bandung Selatan.
ADVERTISEMENT
Jika menilik kembali pada sejarahnya, peristiwa Bandung Lautan Api dimulai dari kedatangan pasukan sekutu yang dipimpin Brigade Macdonald yang meminta senjata warga Bandung. Situasi ini semakin pecah ketika orang-orang Belanda lain mengacaukan keamanan negara.
Selepas dari itu, Tentara Republik Indonesia (TRI) dan pejuang mulai membalas dengan menyerang markas-markas sekutu. Hingga akhirnya sekutu mengeluarkan ultimatum kepada Gubernur Jawa Barat untuk segera mengosongkan wilayah Bandung Utara.
Namun, TRI dan pejuang lain kembali melakukan perlawanan, sehingga sekutu menjatuhkan ultimatum kedua yang meminta untuk mengosongkan seluruh Kota Bandung.
Meski beberapa tokoh sepakat mundur dengan pertimbangan politik dan keselamatan rakyat, tetapi pejuang lain tidak ingin menyerahkan wilayah tersebut kepada sekutu, lawannya. Pada akhirnya, separuh wilayah Bandung dibumihanguskan setelah rakyat diungsikan.
ADVERTISEMENT
Hal ini mengorbankan beberapa bangunan dan kawasan Bandung, seperti Bank Rakyat Bandung, Asrama Tentara Rakyat Indonesia, kawasan Banceuy, Cicadas, Braga, hingga Tegalega.

Daya Tarik Wisata Monumen Bandung Lautan Api

Monumen Bandung Lautan Api. Foto hanya ilustrasi, bukan tempat sebenarnya. Sumber: pexels.com
Tidak hanya menyimpan sejarah perjuangan para pejuang terdahulu, kawasan Monumen Bandung Lautan Api juga memiliki sejumlah daya tarik yang membuat objek satu ini selalu ramai dikunjungi. Beberapa daya tariknya ialah sebagai berikut.
Monumen ini dapat dikunjungi kapan saja dengan lokasi di Jl. BKR, Ciateul, Kec. Regol, Kota Bandung.
ADVERTISEMENT
Dengan banyaknya sejarah Monumen Bandung Lautan Api tentang peristiwa penting yang terjadi kala itu, tempat ini cocok untuk wisata rekreasi menyenangkan sambil nostalgia mengenang para pejuang. (INE)