Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Sejarah Peristiwa Bandung Lautan Api dan Sejumlah Tokoh Pentingnya
9 Desember 2023 4:11 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Seputar Bandung tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Peristiwa Bandung Lautan Api mengacu pada aksi pembakaran besar-besaran yang dilakukan oleh penduduk Bandung pada 23 Maret 1946. Tindakan ini melibatkan masyarakat dan TKR (Tentara Keamanan Rakyat, yang kini dikenal sebagai TNI), yang merupakan upaya untuk mencegah Kota Bandung jatuh kembali ke tangan pasukan sekutu dan Belanda.
ADVERTISEMENT
Sejarah ini selalu diperingati hingga sekarang, menjadi satu dengan kisah-kisah perjuangan kemerdekaan Indonesia lainnya. Ismail Marzuki, sebagai salah satu saksi hidup peristiwa bersejarah ini, mengabadikannya dalam lagu Halo-Halo Bandung.
Peristiwa Bandung Lautan Api: Kronologi
Dalam Sejarah Nasional Indonesia VI, Djoened Poesponegoro dkk. (2008), disebutkan bahwa peristiwa Bandung Lautan Api bermula ketika pasukan Sekutu/Inggris, dipimpin oleh MacDonald, tiba di Bandung pada 12 Oktober 1945.
MacDonald mengeluarkan ultimatum kepada Gubernur Jawa Barat kala itu, Mr. Mohammad Djamin (Datuk Djamin), untuk menyerahkan semua senjata di Bandung, kecuali yang dimiliki oleh TKR, kepada pasukan Sekutu dan Belanda . Pasukan Sekutu juga membebaskan tentara Belanda dari kamp tahanan.
Situasi menjadi semakin tegang pada malam 24 November 1945, ketika TKR dan kelompok perjuangan lainnya menyerang markas Sekutu di Bandung utara, termasuk Hotel Homan dan Hotel Preanger.
ADVERTISEMENT
Tiga hari setelah serangan tersebut, ultimatum diperbarui, dengan Brigadir MacDonald menuntut penyerahan semua senjata, termasuk yang dimiliki TKR. Bandung dibagi menjadi dua wilayah: Bandung utara untuk pasukan Sekutu dan Belanda, dan Bandung selatan untuk pemerintahan Indonesia.
Pada 23 Maret 1946, ultimatum lain disampaikan kepada Perdana Menteri Syahrir, meminta pasukan Indonesia meninggalkan Bandung selatan hingga jarak 10-11 kilometer dari pusat kota pada pukul 24.00, 24 Maret 1946.
Namun, pada malam 23 Maret 1946, masyarakat Bandung yang menolak kota mereka dijadikan markas pasukan Sekutu dan Belanda. Mereka lantas memutuskan untuk membakar kota tersebut. Bersama TKR, warga Bandung membakar rumah, asrama tentara, dan bangunan penting lainnya, seperti bank.
7 Tokoh Penting dalam Peristiwa Bandung Lautan Api
Selain warga Bandung seluruhnya, ada beberapa tokoh penting yang berperan dalam peristiwa Bandung Lautan Api ini. Di antaranya adalah tokoh-tokoh ini.
ADVERTISEMENT
1. Endang Karmas dan Moeljono
Pada awal Oktober 1945, kedua pemuda ini naik ke atas Gedung De Eerste Nederlands-Indische Spaarkas en Hypotheekbank (Denis), saat ini Bank Jabar Banten, di Jalan Braga-Naripan. Mereka mencabik bendera Belanda, meninggalkan hanya warna merah dan putih.
2. Mohammad Toha
Figur kunci dalam Bandung Lautan Api, Mohammad Toha bertanggung jawab atas peledakan gudang mesiu milik Belanda, yang menyimpan 18.000 ton bahan peledak dan ribuan senjata. Kisah ini dikutip dari buku 99 Tokoh Muslim Indonesia, Salman Iskandar (2009, 62).
Meski dihalangi oleh atasannya, Toha berhasil melaksanakan rencananya, tetapi meninggal dalam ledakan tersebut.
3. Abdul Haris Nasution
Sebagai Komandan Divisi III Tentara Republik Indonesia (TRI), Nasution memerintahkan evakuasi penduduk Bandung dan memainkan peran penting dalam keputusan untuk membakar Bandung agar tidak dimanfaatkan oleh Sekutu.
ADVERTISEMENT
4. Atje Bastaman
Wartawan muda ini menyaksikan pembakaran Bandung dari Gunung Leutik di Pameungpeuk, Garut, dan melaporkannya dalam Suara Merdeka edisi 26 Maret 1946. Ia adalah orang pertama yang menggunakan istilah "Bandung Lautan Api" dalam pemberitaannya.
5. Mayor Rukana
Komandan Polisi Militer Bandung ini merupakan salah satu inisiator pembakaran kota Bandung selama peristiwa tersebut.
6. Sutan Sjahrir
Perdana Menteri Republik Indonesia pada waktu itu, Sjahrir dikatakan bertemu dengan A.H Nasution di Jakarta untuk membahas tindakan menyikapi ultimatum Inggris terhadap Bandung.
Peristiwa Bandung Lautan Api tidak hanya menjadi titik penting dalam sejarah perjuangan kemerdekaan Indonesia, tetapi juga menjadi simbol keberanian dan pengorbanan. Kisah ini akan terus menginspirasi generasi saat ini dan mendatang, menjadi bagian tak terhapuskan dari sejarah nasional Indonesia. (CR)
ADVERTISEMENT