Mengintip Sejarah Museum Konferensi Asia Afrika dan Daya Tariknya

Seputar Bandung
Menyediakan informasi serba serbi Bandung, mulai dari travel, kuliner, sejarah, dan lainnya.
Konten dari Pengguna
27 Mei 2024 14:13 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Seputar Bandung tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Sejarah Museum Konferensi Asia Afrika. Sumber: Unsplash/Dewa Made Bayuputra
zoom-in-whitePerbesar
Sejarah Museum Konferensi Asia Afrika. Sumber: Unsplash/Dewa Made Bayuputra
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Museum Konferensi Asia Afrika merupakan bangunan bersejarah yang menjadi ikoniknya wisata kota Bandung. Sejarah Museum Konferensi Asia Afrika menjadi jejak adanya partisipan besar kota Bandung dalam tingkat Internasional.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari Buku Fakta Menakjubkan Tentang Indonesia; Wisata Sejarah, Budaya, dan Alam di 33 Provinsi bagian 3, Navita Kristi, dkk (2012:5), museum ini dibangun dengan tujuan untuk mengenang Konferensi Tingkat Tinggi Asia-Afrika yang dihadiri wakil dari 29 negara pada April 1955.

Sejarah Museum Konferensi Asia Afrika dan Info Lainnya

Sejarah Museum Konferensi Asia Afrika. Sumber: Unsplash/Michael Stevanus Hartono
Museum Konferensi Asia Afrika merupakan bagian dari peninggalan sejarah Jawa Barat. Bangunan yang dimuseumkan ini menjadi wisata edukasi yang menarik untuk dikunjungi. Intip kisah sejarah dan isi museumnya di bawah ini.

1. Sejarah Museum Konferensi Asia Afrika

Berselang 10 tahun setelah Indonesia memproklamasikan kemerdekaannya, bangsa Indonesia sudah berani mengusulkan dirinya menjadi tuan rumah konferensi internasional Asia-Afrika.
Konferensi yang berlangsung pada tanggal 18-25 April 1955 di Gedung Merdeka ini berakhir dengan sukses. Mempersatukan sikap dan menyusun pedoman kerja sama di antara bangsa-bangsa Asia Afrika maupun ketertiban dan perdamaian dunia.
ADVERTISEMENT
Untuk mengenang sejarah peristiwa ini, gagasan pendirian Museum Konferensi Asia Afrika diwujudkan oleh Joop Ave selaku Ketua Harian Panitia Peringatan 25 Tahun Konferensi Asia Afrika dan Direktur Jenderal Protokol dan Konsuler Departemen Luar Negeri.
Pembangunan ini diwujudkan dengan kerjasama pemerintah, departemen-departemen dan Universitas Padjadjaran. Selain untuk mengenang peristiwa politik, museum ini juga menjadi sumber inspirasi bagi bangsa Asia-Afrika.

2. Isi Museum Konferensi Asia Afrika

Seperti namanya, museum ini menyajikan peninggalan dan informasi yang berkenaan dengan peristiwa Konferensi Asia Afrika, termasuk latar belakang dan perkembangannya.
Informasi ini disajikan dalam bentuk buku di perpustakaan, tulisan monumen, foto dokumenter, benda tiga dimensi, hingga patung-patung toko konferensi.
Selain menunjukan peristiwa Konferensi Asia-Afrika, ada juga peristiwa konferensi Bogor, Konferensi Kolombo dan Pertemuan Tugu. Pengunjung bisa meminta pemandu untuk menjelaskan isi-isi dalam gedung museum tersebut.
ADVERTISEMENT

3. Lokasi dan Tiket Museum

Museum Konperensi Asia Afrika dapat dijumpai di Gedung Merdeka yang terletak di Jalan Asia Afrika No. 65 Bandung.
Untuk bisa masuk dan menjelajahi museum ini, pengunjung tidak perlu membayar tiket alias gratis, cukup dengan mengisi Google Form saja sudah bisa menjelajahi monumen bersejarah di gedung museum.
Dengan sekilas sejarah dan daya tariknya, sejarah museum Konferensi Asia-Afrika bisa jadi wisata edukasi menarik. Meskipun HTM-nya gratis, tetapi bangunan museum ini masih terawat dengan baik. (INE)