Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2
Konten dari Pengguna
Pesona Sendang Geulis Kahuripan: Keindahan Kolam Mata Air di Bandung Barat
23 Februari 2024 11:15 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Seputar Bandung tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Di tengah hamparan alam Kabupaten Bandung Barat, terdapat permata tersembunyi bernama Sendang Geulis Kahuripan. Seperti yang tertulis di perhutani.co.id, lokasinya ada di dalam lingkungan Resort Pemangkuan Hutan Cikalong Wetan. Tepatnya di Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan Padalarang.
ADVERTISEMENT
Nama Sendang Geulis Kahuripan berasal dari bahasa Sunda yang bermakna kolam pegunungan dengan pemandangan memukau yang membawa kehidupan. Makna ini sesuai sekali dengan kondisi tempat ini yang sebenarnya.
Kesejukan alami terasa begitu nyata, diperkaya oleh pepohonan rindang yang telah berdiri sejak abad ke-14.
Sendang Geulis Kahuripan: Mata Air dengan Kisah Sejarah
Sendang Geulis Kahuripan bukan hanya tentang keindahan alamnya yang menakjubkan. Tempat ini juga penuh dengan kisah dan misteri yang membuat penasaran.
Diceritakan bahwa keluarga Kerajaan Pajajaran, termasuk Prabu Siliwangi bersama Raden Kian Santang dan Nyimas Rara Santang, pernah mengunjungi tempat ini. Lebih jauh, tokoh-tokoh penting dalam sejarah penyebaran agama Islam di tanah Jawa, seperti Syekh Abdul Muhyi dan Eyang Raja Mandala, juga dikabarkan pernah singgah di sini.
ADVERTISEMENT
Kisah lain yang menyelimuti lokasi ini adalah cerita tentang mustika sero. Mustika sero adalah batu berwarna merah dengan aroma khas yang menarik minat para petapa dan pencinta benda-benda mistis. Banyak orang percaya, bahwa batu ini memiliki tuah.
Di samping misteri mustika, di dekat tempat ini juga terdapat sebuah situs bersejarah, yakni makam Syekh Abdul Husen. Beliau adalah seorang pejuang yang meninggal pada abad ke-18 dalam perjuangan melawan penjajah Belanda. Makam ini, yang telah berusia ratusan tahun, sekarang hampir tersembunyi, tertutup oleh akar pohon-pohon besar yang tumbuh di sekitarnya.
Cerita-cerita ini menambah lapisan sejarah dan mistik di kolam mata air ini, membuatnya menjadi destinasi yang menawarkan lebih dari sekadar keindahan alam.
ADVERTISEMENT
Informasi seputar Sendang Geulis Kahuripan yang Perlu Diketahui
Sendang Geulis Kahuripan menawarkan kesempatan untuk menikmati kegiatan berenang dan bermain air. Ada dua kolam yang tersedia untuk para pengunjung, keduanya memiliki air yang selalu jernih berasal dari sumber mata air alami. Kolam pertama berukuran kira-kira 7x12 meter, sedangkan kolam yang berada tepat di bawahnya lebih luas lagi.
Setelah lelah berenang, pengunjung dapat mengabadikan momen bersama keluarga atau teman dengan latar belakang pemandangan alam yang memukau. Tidak hanya itu, jika perut mulai terasa lapar, berbagai warung makan di sekitar lokasi siap menyajikan aneka menu yang lezat untuk memuaskan selera.
Lokasi kolam ini ada di Kampung Cilangkop, Desa Ganjarsari, yang merupakan bagian dari Kecamatan Cikalong Wetan di Kabupaten Bandung Barat. Tempat ini buka setiap hari, mulai dari pukul 08.00 sampai dengan 17.00.
ADVERTISEMENT
Untuk masuk, pengunjung dikenakan biaya tiket sebesar Rp10.000 pada hari biasa dan Rp12.000 saat akhir pekan atau hari libur nasional. Ini menjadikan destinasi ini pilihan yang terjangkau untuk menikmati waktu santai bersama orang-orang terkasih.
Tidak hanya sebagai tempat rekreasi, kolam mata air juga berperan penting dalam kehidupan sehari-hari. Kolam ini adalah sumber mata air utama untuk tiga desa di sekitarnya.
Yang menarik, meskipun musim kemarau tiba, debit air di kolam ini tetap stabil. Hal ini menunjukkan bahwa Sendang Geulis Kahuripan tidak hanya menyuguhkan keindahan, tetapi juga menjadi sumber kehidupan yang berkelanjutan bagi masyarakat sekitar. (CR)
Paus Fransiskus wafat di usia 88 tahun pada Senin pagi (21/4) akibat stroke dan gagal jantung. Vatikan menetapkan Sabtu (26/4) sebagai hari pemakaman, yang akan berlangsung di alun-alun Basilika Santo Petrus pukul 10.00 pagi waktu setempat.