Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Sejarah Monumen Penjara Banceuy yang Merekam Perjuangan Soekarno
28 Maret 2024 14:30 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Seputar Bandung tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Saat ini Monumen Penjara Banceuy tidak hanya menjadi objek sejarah saja, tetapi juga objek wisata edukasi untuk masyarakat. Karena dengan demikian, masyarakat dapat membangkitkan semangat nasionalisme dalam diri.
Sejarah Monumen Penjara Banceuy yang Menarik
Monumen Penjara Banceuy adalah sebuah peninggalan bersejarah yang terletak di Kota Bandung , Jawa Barat. Penjara Banceuy telah menjadi saksi bisu dari berbagai peristiwa penting dalam perjuangan rakyat Indonesia menuju kemerdekaan.
Salah satu momen sejarah Monumen Penjara Banceuy yang terjadi di sini adalah penahanan Presiden pertama Republik Indonesia, Ir. Soekarno.
Hal ini bermula pada tanggal 29 Desember 1929, di mana Soekarno dan tiga rekannya dari PNI (Partai Nasional Indonesia), yaitu Maskoen, Soepriadinata, dan Gatot Mangkoepradja, ditangkap di Yogyakarta dan kemudian dijebloskan ke penjara Banceuy selama kurang lebih delapan bulan.
ADVERTISEMENT
Di dalam penjara ini, Soekarno menyusun pledoi yang sangat terkenal dan kemudian diberi nama Indonesia Menggugat. Pledoi ini dibacakan dalam sidang pengadilan di Gedung Landraad (kini bernama Gedung Indonesia Menggugat) di Jalan Perintis Kemerdekaan.
Mengutip Bandoeng Tempo Dulu, Sudarsono (2005:334), pada masa pemerintahan Hindia Belanda, Penjara Banceuy digunakan untuk menahan para pribumi yang melakukan tindakan kriminal dan tahanan politik. Meskipun tidak ada catatan yang begitu lengkap mengenai sejarah pembangunan penjara ini, Penjara Banceuy tetap menjadi bagian dari saksi bisu sejarah perjuangan rakyat Indonesia.
Di dalam penjara ini, Soekarno menempati sel nomor 5 yang hanya berukuran 2,5 x 1,5 meter dan berisi kasur lipat serta toilet nonpermanen. Di ruangan pengap ini pula, Soekarno menyusun pidato pembelaan (pledoi) yang menjadi terkenal dengan judul "Indonesie Klaagt Aan" (Indonesia Menggugat).
ADVERTISEMENT
Tempat ini memang sangat cocok dikunjungi ketika ingin berwisata sejarah. Di sini masyarakat bisa belajar nilai perjuangan dari para pejuang kemerdekaan Indonesia.
Demikian informasi mengenai sejarah Monumen Penjara Banceuy sebagai saksi bisu perjuangan Soekarno dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia. Monumen Penjara Banceuy perlu dilestarikan dan rawat bersama-sama sebagai bagian dari warisan sejarah yang tidak terlupakan. (AIN)