Konten dari Pengguna

Vihara Satya Budhi, Wisata Religi di Bangunan dengan Arsitektur yang Cantik

Seputar Bandung
Menyediakan informasi serba serbi Bandung, mulai dari travel, kuliner, sejarah, dan lainnya.
16 Februari 2024 17:09 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Seputar Bandung tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Vihara Satya Budhi. Foto hanyalah ilustrasi bukan tempat sebenarnya. Sumber: Unsplash/Afriyandi Setiawan
zoom-in-whitePerbesar
Vihara Satya Budhi. Foto hanyalah ilustrasi bukan tempat sebenarnya. Sumber: Unsplash/Afriyandi Setiawan
ADVERTISEMENT
Vihara Satya Budhi adalah spot wisata religi yang menarik untuk dikunjungi. Terlebih bangunan tua yang melegenda ini memiliki sentuhan arsitektur yang menakjubkan.
ADVERTISEMENT
Di mana bangunan ini penuh dengan ornamen-ornamen budaya Tionghoa. Umumnya, tempat ini akan ramai pada saat menjelang perayaan Imlek.

Mengenal Sejarah Vihara Satya Budhi

Vihara Satya Budhi. Foto hanyalah ilustrasi bukan tempat sebenarnya. Sumber: Unsplash/Afriyandi Setiawan
Dalam buku Album Bandoeng Tempo Doeloe (2005: 299), Vihara Satya Budhi merupakan cikal bakal yang dibangun di Chinesen Kerkweg atau tepatnya di Jln. Kelenteng pada tahun 1865.
Sejarah pembangunan vihara ini berawal dari etnis Tionghoa yang berhijrah ke kawasan Bandung setelah terjadi peperangan Diponegoro pada tahun 1825-1830.
Pembangunan vihara ini dipelopori oleh Kapten Tan Yun Liong. Di mana dana pembangunannya dikumpulkan dari umat Buddha dan masyarakat sekitar.
Tak tanggung-tanggung, pembangunan vihara ini digarap oleh arsitek dan ahli sipil asal Cina.
Awal pembangunan vihara ini bukan hanya sebagai tempat kumpul dan beribadah orang-orang yang ber-etnis Tionghoa. Namun, juga tempat menetap dan mencari nafkah.
ADVERTISEMENT
Pada awal penyelesaian, bangunan ini diberi nama Klenteng Hiap Thian Kong. Sayangnya, di tahun 1965 namanya diganti menjadi Vihara Satya Budhi, sebab adanya larangan penggunaan nama Tionghoa di Indonesia.
Akibat kebijakan pemerintahan yang tidak mengakui agama Konghucu pada masa itu, nama klenteng pun diubah menjadi Wihara. Sekarang Wihara atau Vihara Satya Budhi resmi menjadi tempat ibadah tiga agama sekaligus, yakni Tao, Konghucu, dan Buddha.

Arsitektur Cantik Bangunan Vihara Satya Budhi

Vihara Satya Budhi. Foto hanyalah ilustrasi bukan tempat sebenarnya. Sumber: Unsplash/Martin Winata
Dengan kemewahan dan keindahan dari arsitektur bangunannya, kini Vihara Satya Budhi menjadi tempat wisata religi paling legenda. Bukan hanya karena bangunannya yang lebih tua, tetapi sentuhan arsitekturnya yang sangat menakjubkan.
Lokasinya pun berada di kawasan strategis, tepatnya di Jln. Kelenteng No.10 23A, Ciroyom, Kec. Andir, Kota Bandung. Saat pengunjung menginjakan kakinya di tempat ini, mereka akan disambut dengan patung para dewa serta seni relief khas Tionghoa kuno.
ADVERTISEMENT
Di mana dinding-dindingnya dihiasi dengan lukisan dewa-dewa Tongkong. Tak heran, jika bangunan ini dijuluki sebagai istana para dewa.
Bagian luar bangunannya didominasi dengan warna merah, hijau, dan kuning. Tempat ini penuh dengan ornamen dan simbol-simbol yang menggambarkan kebudayaan Tiongkok pada masa silam.
Jika ingin memasuki komplek vihara, maka diwajibkan untuk meminta izin terlebih dahulu kepada pengelola tempat. Hal yang tidak kalah penting adalah sebagai pengunjung tidak dibolehkan mengganggu orang yang beribadah.
Vihara Satya Budhi menjadi tempat wisata religi yang menarik untuk dikunjungi. Adapun arsitekturnya yang mewah dan suasananya sangat tradisional. (INE)