Konten dari Pengguna

10 Penyakit Kelinci yang Patut Diwaspadai serta Gejalanya

Seputar Hobi
Artikel yang membahas seputar hobi seperti menggambar, memelihara tanaman, hewan peliharaan, hingga meracik kopi.
14 September 2023 20:36 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Seputar Hobi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi penyakit kelinci. Foto: Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi penyakit kelinci. Foto: Pixabay
ADVERTISEMENT
Kelinci termasuk hewan peliharaan yang menggemaskan. Sama halnya dengan binatang lainnya, penyakit kelinci perlu diwaspadai agar tidak semakin parah dan berdampak pada kematian.
ADVERTISEMENT
Pemilik pun patut lebih cermat dalam memerhatikan tingkah serta kondisi fisik kelinci. Segera bawa ke dokter hewan bila tampak ada yang tak biasa pada kelinci kesayangan.
Berikut penyakit kelinci serta gejalanya yang penting diketahui pemilik.

Ragam Penyakit Kelinci yang Harus Diwaspadai

Ilustrasi penyakit kelinci. Foto: Pixabay
Melansir situs ecocampus.unesa.ac.id, kelinci merupakan hewan mamalia yang berkembang biak dengan cara beranak atau vivipar. Saat ini kebanyakan kelinci dijadikan sebagai hewan pedaging atau peliharaan.
Secara umum, kelinci terbagi menjadi kelinci peliharaan serta kelinci liar. Di Indonesia sendiri banyak dijumpai jenis kelinci lokal seperti, kelinci jawa dan sumatera.
Masa hidup hewan ini berkisar antara 5-10 tahun. Untuk bisa hidup lama, pemilik harus menjaga sekaligus memahami kondisi kelinci. Berikut ragam penyakit kelinci yang penting diketahui.
ADVERTISEMENT

1. Abses

Pembengkakan yang terjadi pada bagian tubuh kelinci bisa disebabkan oleh nanah atau abses. Oleh sebab itu, segeralah memeriksakan kelinci bila tampak ada benjolan.

2. Myxomatosis

Myxomatosis sejatinya dapat dicegah dengan vaksinasi. Penyakit ini disebabkan oleh virus yang tersebar lewat gigitan serangga seperti nyamuk maupun kutu.
Kelinci yang terjangkit virus ini akan mengalami pembengkakan di beberapa bagian tubuh seperti telinga, mata, alat kelamin, atau anus.

3. Kelumpuhan

Kelinci terkadang mengalami cidera yang mengakibatkan kerusakan syaraf serta patah tulang. Dampak terburuk dari kondisi ini yaitu kelinci akan mengalami kelumpuhan.
Kelinci yang mengalami kelumpuhan pada kaki belakang, biasanya berkaitan dengan adanya cidera tulang belakang.

4. Kepala Miring

Penyakit kelinci yang harus diwaspadai berikutnya adalah kepala miring. Penyebab penyakit ini yaitu parasit encephalitozoon cuniculi, infeksi pada telinga tengah, telinga dalam, atau infeksi otak.
ADVERTISEMENT
Parasit tersebut umumnya bisa menular ke manusia dan menyerang ginjal serta otak. Kelinci yang terkena parasit ini akan kesulitan berdiri dan kepalanya tampak miring ke satu arah.

5. Keracunan

Kelinci keracunan biasanya akan mengalami diare, nyeri perut, kejang otot, penurunan nafsu makan, kelumpuhan, bahkan kematian. Keracunan bisa disebabkan oleh makanan tertentu.

6. Tidak Nafsu Makan

Penurunan nafsu makan pada kelinci dapat menjadi indikator penyakit serius. Sebagai contoh, masalah pencernaan seperti pembengkakan saluran cerna.

7. Infeksi Pernapasan

Infeksi pernapasan ditandai dengan adanya cairan yang keluar dari hidung serta mata, napas tak teratur, serta mulut selalu terbuka.

8. Penyakit Hemoragik

Penyakit ini biasanya disebabkan oleh lagovirus. Ciri-ciri kelinci yang terjangkit penyakit hemoragik antara lain mimisan, demam, diare berdarah, sampai kelumpuhan.

9. Tungau Telinga

Tungau telinga disebabkan oleh parasit Psoroptes cuniculi. Tandanya yaitu telinga yang tampak berkerak serta bersisik.
ADVERTISEMENT

10. Penyakit Hama Lalat

Selanjutnya, ada penyakit yang disebarkan oleh Lucilia sericata atau lalat botol. Gejalanya tampak dari adanya gerombolan lalat yang hinggap di bagian tubuh kelinci seperti ekor, perut bawah, atau anus.
Demikian beragam jenis penyakit kelinci yang kerap dijumpai. Jadi, perawatan yang tepat harus dilakukan agar kesehatan kelinci terjaga. (DN)