Konten dari Pengguna

3 Penyebab Lele Berwarna Putih, Perubahan Genetik hingga Gejala Penyakit

Seputar Hobi
Artikel yang membahas seputar hobi seperti menggambar, memelihara tanaman, hewan peliharaan, hingga meracik kopi.
21 Februari 2025 15:51 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Seputar Hobi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Penyebab Lele Berwarna Putih. Pexels/Denise H.
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Penyebab Lele Berwarna Putih. Pexels/Denise H.
ADVERTISEMENT
Lele, ikan air tawar yang populer di Indonesia, umumnya dikenal dengan warna tubuhnya yang gelap. Namun, tidak jarang ditemukan lele dengan warna putih. Apa saja penyebab lele berwarna putih?
ADVERTISEMENT
Mengutip laman bbppkupang.bppsdmp.pertanian.go.id, ikan lele (Clarias sp.) memiliki ciri-ciri fisik yang mudah dikenali: tubuhnya yang licin dan panjang tanpa sisik, sirip punggung dan anal yang memanjang, serta sirip ekor yang kadang menyatu.
Kepala lele keras karena tulang tengkoraknya, dan mereka memiliki sungut atau barbels sebagai indra peraba.

Penyebab Lele Berwarna Putih

Ilustrasi Penyebab Lele Berwarna Putih. Unsplash/Will Turner
Ikan lele di Indonesia cenderung berwarna gelap, tetapi tidak jarang pula beberapa jenis ikan lele lainnya berwarna putih. Fenomena ini bisa disebabkan oleh beberapa faktor, mulai dari perubahan genetik hingga gejala penyakit. Berikut penyebab utama lele berwarna putih:

1. Perubahan Genetik (Leucism atau Albinisme)

Penyebab utama lele berwarna putih adalah adanya perubahan genetik, seperti Leucism dan Albinisme.
Leucism adalah kondisi genetik yang menyebabkan hilangnya sebagian pigmen warna pada kulit, rambut, atau bulu hewan. Pada lele, leucism menyebabkan warna tubuhnya menjadi lebih pucat atau putih, tetapi mata mereka biasanya tetap berwarna normal.
ADVERTISEMENT
Albinisme adalah kondisi genetik yang lebih parah, di mana tubuh hewan tidak dapat memproduksi melanin sama sekali. Akibatnya, lele albino memiliki warna tubuh putih sepenuhnya, termasuk mata yang berwarna merah muda atau merah karena pembuluh darah terlihat.

2. Penyakit

Ikan lele bisa berwarna putih karena beberapa penyakit, misalnya penyakit bintik putih (Ichthyophthirius multifiliis), Kolumnaris, dan Cotton Wool Disease.
Penyakit bintik putih ini disebabkan oleh parasit protozoa yang menyerang kulit dan insang lele. Gejala yang muncul adalah bintik-bintik putih kecil pada tubuh lele, yang bisa membuatnya tampak berwarna putih secara keseluruhan.
Dikutip dari laman dkpp.bulelengkab.go.id, peyakit ikan lele ini dipicu oleh kualitas air yang buruk, suhu air terlalu dingin dan kepadatan tebar ikan yang tinggi.
ADVERTISEMENT
Sementara, penyakit Cotton Wool Disease disebabkan oleh bakteri. Gejala penyakit ini akan menunjukkan munculnya luka secara mendadak pada badan ikan lele. Dari luka itu, muncul benang-benang putih yang akan melapisi seluruh badannya.
Untuk penyakit kolumnaris akan menimbulkan beberapa gejala seperti munculnya warna putih pada tubuh lele, kesulitan bergerak, hingga perubahan warna kulit. Penyakit yang satu ini disebabkan oleh bakteri yang bisa muncul di air bersih sekalipun.

3. Faktor Lingkungan

Kualitas air yang buruk, seperti kadar amonia yang tinggi atau pH yang tidak seimbang, dapat menyebabkan stres pada lele. Stres ini dapat memengaruhi produksi pigmen warna pada kulit lele, sehingga membuatnya tampak lebih pucat.
Perubahan suhu air yang ekstrim juga dapat memengaruhi warna tubuh lele. Suhu air yang terlalu dingin atau terlalu panas dapat menghambat produksi pigmen warna.
ADVERTISEMENT
Jika peternak lele menemukan ikan ini berwarna putih, perhatikan gejala lain yang mungkin muncul, seperti bintik-bintik putih, luka, atau perubahan perilaku.
Jika ikan lele menunjukkan gejala terkena penyakit, segera konsultasikan dengan ahli perikanan atau dokter hewan untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
Pastikan kualitas air kolam lele selalu terjaga untuk mencegah timbulnya penyakit dan menjaga kesehatan lele.