Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.106.0
Konten dari Pengguna
4 Penyebab Gulai Cepat Basi dan Cara Memasaknya dengan Tepat agar Tahan Lama
11 Juni 2025 10:16 WIB
·
waktu baca 4 menitTulisan dari Seputar Hobi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Memasak gulai memang membutuhkan perhatian ekstra karena penyebab gulai cepat basi sering kali berasal dari proses yang tidak tepat sejak awal.
ADVERTISEMENT
Meskipun terlihat sederhana, kesalahan kecil saat memasak bisa mempercepat kerusakan pada makanan berkuah seperti gulai.
Faktor-faktor tertentu sangat memengaruhi daya tahan gulai, khususnya yang berbahan dasar daging sapi.
Penyebab Gulai Cepat Basi
Penyebab gulai cepat basi biasanya berkaitan dengan faktor biologis dan teknik memasak yang keliru, terutama saat mengolah daging berprotein tinggi seperti sapi.
Dikutip dari boomkitchen.co.uk, daging sapi memiliki kandungan air dan protein yang tinggi, yang membuatnya rentan terhadap pertumbuhan mikroorganisme jika dimasak atau disimpan secara tidak benar.
Selain itu, pemanasan saat memasak justru membuka permukaan pelindung alami bahan makanan sehingga bakteri lebih mudah berkembang.
Oleh karena itu, penting untuk memahami proses memasak gulai yang tepat agar makanan ini bisa bertahan lebih lama tanpa kehilangan cita rasanya.
ADVERTISEMENT
Berikut adalah penjelasan lengkapnya untuk mencegah gulai cepat basi melalui teknik memasak yang benar dan tepat.
1. Pemilihan Potongan Daging yang Salah
Pemilihan bagian daging sapi yang tidak memiliki cukup jaringan ikat bisa menyebabkan gulai menjadi kurang tahan lama.
Daging seperti sirloin atau tenderloin cenderung tidak memiliki kolagen yang cukup untuk menciptakan lapisan gelatin alami yang membantu menjaga kelembapan dan rasa daging.
Sebaliknya, bagian seperti sandung lamur, chuck, atau shank memiliki kandungan kolagen tinggi yang akan terurai menjadi gelatin saat dimasak dalam waktu lama, sehingga membungkus serat daging dan melindunginya dari pengeringan.
Proses ini tidak hanya meningkatkan rasa, tetapi juga memperpanjang daya tahan gulai karena lapisan gelatin berfungsi sebagai penghalang alami terhadap oksidasi.
ADVERTISEMENT
Potongan dengan kolagen tinggi juga mampu menyerap bumbu lebih merata, menjadikan gulai lebih lezat dan tidak cepat basi.
2. Suhu Memasak yang Tidak Stabil
Kesalahan umum lain terletak pada pengaturan suhu selama memasak, terutama ketika suhu terlalu tinggi atau tidak konsisten.
Kolagen dalam daging mulai melunak dan berubah menjadi gelatin pada kisaran suhu 72°C, namun proses ini membutuhkan waktu setidaknya dua jam dalam kondisi panas yang stabil dan lembap.
Jika suhu terlalu tinggi, daging akan mendidih dan justru menjadi keras serta lebih cepat kering, menyebabkan struktur gulai cepat rusak.
Sementara jika suhunya terlalu rendah dan tidak mencapai titik kritis, kolagen tidak akan terurai sempurna sehingga hasilnya tidak maksimal.
Oleh karena itu, memasak dengan suhu antara 70–80°C secara perlahan sambil menjaga kelembapan adalah kunci agar gulai tidak cepat basi.
ADVERTISEMENT
3. Waktu Pemasakan yang Kurang
Gulai daging sapi yang dimasak kurang dari dua jam cenderung belum mengalami pelunakan maksimal pada jaringan ikat, sehingga struktur daging belum cukup stabil untuk menahan kelembapan jangka panjang.
Proses pemasakan singkat tidak memberikan cukup waktu bagi kolagen untuk berubah menjadi gelatin, akibatnya serat daging akan cepat mengering dan mudah terurai oleh bakteri.
Gulai yang tidak dimasak dengan waktu cukup juga menyisakan kelembapan berlebih pada kuah tanpa proteksi gelatin, yang kemudian menjadi tempat ideal bagi mikroorganisme berkembang.
Oleh karena itu, penting untuk memasak gulai dalam waktu minimal dua jam agar hasilnya lebih tahan lama dan tidak cepat basi.
4. Penyimpanan Setelah Memasak yang Tidak Tepat
Setelah dimasak, gulai yang langsung didiamkan dalam suhu ruang terlalu lama sangat rentan terhadap pertumbuhan mikroba, terutama bila suhu lingkungan hangat.
ADVERTISEMENT
Idealnya, gulai harus segera didinginkan ke suhu di bawah 5°C jika tidak langsung dikonsumsi, untuk memperlambat proses pembusukan.
Penyimpanan dalam wadah tertutup rapat juga membantu mencegah kontaminasi silang dari udara atau makanan lain di dalam kulkas.
Selain itu, gulai sebaiknya dipanaskan kembali sampai mendidih sebelum disajikan agar bakteri yang mungkin tumbuh selama penyimpanan bisa dimatikan. Proses ini akan memperpanjang masa simpan gulai tanpa mengorbankan kualitas rasa.
Secara keseluruhan, penyebab gulai cepat basi bisa diminimalkan jika teknik memasaknya dilakukan dengan cermat dan suhu dijaga secara konsisten.
Penggunaan potongan daging yang tepat dan waktu masak yang cukup sangat memengaruhi daya tahan gulai, terutama jika akan disimpan lebih dari sehari. (Suci)
ADVERTISEMENT