Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.100.2
13 Ramadhan 1446 HKamis, 13 Maret 2025
Jakarta
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Konten dari Pengguna
4 Penyebab Nastar Lengket di Mulut dan Cara Mencegahnya
12 Maret 2025 21:23 WIB
·
waktu baca 4 menitTulisan dari Seputar Hobi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Penyebab nastar lengket di mulut sering kali berkaitan dengan komposisi adonan dan teknik pembuatannya.
ADVERTISEMENT
Tekstur nastar yang tidak sesuai bisa disebabkan oleh kesalahan dalam penggunaan bahan atau proses pemanggangan.
Untuk mendapatkan hasil yang lembut tanpa lengket, penting memahami faktor-faktor yang mempengaruhinya.
Penyebab Nastar Lengket di Mulut
Penyebab nastar lengket di mulut bisa disebabkan oleh beberapa faktor dalam proses pembuatan.
Mengutip dari sipora.polije.ac.id, nastar adalah kue kering yang terbuat dari campuran tepung terigu, mentega, dan telur, dengan isian selai nanas di dalamnya.
Tekstur yang diharapkan dari kue nastar adalah lembut, renyah di luar, dan lumer di mulut tanpa meninggalkan rasa lengket yang berlebihan.
Oleh sebab itu, memahami penyebab nastar menjadi lengket akan membantu dalam menciptakan hasil yang lebih baik. Berikut beberapa penyebabnya.
1. Adonan Belum Terbentuk Gluten dengan Baik
Gluten dalam adonan terbentuk dari tepung terigu yang terkena cairan dan proses pengadukan.
ADVERTISEMENT
Jika adonan diaduk terlalu sebentar atau dengan teknik yang kurang tepat, struktur gluten tidak akan terbentuk dengan optimal.
Hal ini dapat menyebabkan tekstur nastar menjadi terlalu lembut hingga terasa lengket di mulut saat dikonsumsi.
2. Takaran Ragi yang Terlalu Banyak
Ragi dalam adonan kue berfungsi untuk memberikan kelembutan dan sedikit efek mengembang.
Namun, penggunaan ragi yang berlebihan bisa menyebabkan nastar kehilangan tekstur renyahnya dan justru menjadi lembek serta menempel di mulut.
Kelebihan ragi juga dapat mempengaruhi rasa kue, sehingga hasil akhirnya tidak sesuai dengan yang diharapkan.
3. Penggunaan Bahan Tambahan Pangan yang Berlebihan
Beberapa bahan tambahan seperti emulsifier atau pengembang sering digunakan dalam pembuatan kue untuk memperbaiki tekstur.
Jika jumlahnya tidak sesuai, adonan bisa menjadi terlalu lembut dan menghasilkan nastar yang terasa lengket di mulut.
ADVERTISEMENT
Oleh sebab itu, penggunaan bahan tambahan harus disesuaikan dengan kebutuhan agar tidak mengubah karakteristik dasar nastar.
4. Penggunaan Maizena yang Terlalu Banyak
Maizena sering digunakan untuk membuat tekstur nastar lebih lembut dan lumer. Namun, jika jumlahnya terlalu banyak, nastar justru bisa kehilangan kekenyalannya dan berubah menjadi terlalu lembek serta lengket.
Sebaiknya, penggunaan maizena tidak melebihi 10–15% dari total tepung terigu agar tetap mendapatkan hasil yang seimbang antara kelembutan dan kekenyalan.
Cara Mencegah Nastar Lengket di Mulut
Pemilihan bahan berkualitas tinggi sangat mempengaruhi hasil akhir nastar. Mentega atau butter berkualitas tinggi membantu menciptakan tekstur yang lebih lembut tanpa berlebihan.
Selain itu, penggunaan tepung terigu protein rendah membantu menghindari pembentukan gluten yang berlebihan, sehingga nastar tidak menjadi terlalu kenyal atau lengket.
ADVERTISEMENT
Teknik pencampuran adonan juga berperan penting. Mengaduk dengan teknik yang tepat dan tidak berlebihan membantu menjaga keseimbangan tekstur.
Adonan yang terlalu banyak diaduk bisa menghasilkan gluten berlebih, sedangkan adonan yang kurang diaduk bisa menghasilkan tekstur yang terlalu rapuh.
Membentuk nastar dengan ukuran seragam memastikan pemanggangan yang merata.
Jika ada perbedaan ukuran yang signifikan, beberapa nastar bisa matang lebih cepat dan menjadi terlalu kering, sementara yang lain masih terlalu lembek. Suhu pemanggangan yang tepat juga sangat menentukan.
Suhu oven yang terlalu rendah membuat nastar tidak mengembang sempurna dan teksturnya terlalu lembek.
Menyimpan nastar dalam wadah kedap udara setelah benar-benar dingin membantu menjaga teksturnya tetap renyah di luar dan lembut di dalam.
ADVERTISEMENT
Jika nastar disimpan dalam keadaan masih hangat, kelembapannya akan terperangkap dan membuat teksturnya berubah menjadi lengket.
Selain itu, mendinginkan adonan sebelum dibentuk membantu menjaga kestabilan lemak dalam adonan.
Lemak yang terlalu cepat meleleh saat dipanggang menyebabkan adonan menyebar terlalu banyak, menghasilkan tekstur yang lebih lembek dan lengket di mulut.
Mengatur komposisi maizena dalam resep juga sangat penting. Jika ingin menambahkan maizena untuk tekstur lebih lembut, sebaiknya tidak lebih dari 10–15 persen dari total tepung terigu yang digunakan.
Takaran yang berlebihan akan menyebabkan kulit nastar terlalu rapuh dan menempel di gigi saat dimakan.
Sebagai kesimpulan, penyebab nastar lengket di mulut terutama berkaitan dengan keseimbangan bahan dan teknik pembuatannya.
Dengan memahami faktor-faktor yang mempengaruhi tekstur nastar, hasil yang diinginkan bisa dicapai tanpa membuatnya terlalu lengket atau keras. (Shofia)
ADVERTISEMENT