Konten dari Pengguna

5 Cara Fermentasi Kopi yang Baik dan Benar

Seputar Hobi
Artikel yang membahas seputar hobi seperti menggambar, memelihara tanaman, hewan peliharaan, hingga meracik kopi.
15 Desember 2024 23:54 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Seputar Hobi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Cara Fermentasi Kopi,Foto: Pexels/Igor Haritanovich
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Cara Fermentasi Kopi,Foto: Pexels/Igor Haritanovich
ADVERTISEMENT
Cara fermentasi kopi adalah salah satu proses penting dalam produksi biji kopi yang mempengaruhi rasa dan kualitas kopi akhir.
ADVERTISEMENT
Proses ini melibatkan pengolahan biji kopi setelah dipetik, dengan tujuan untuk mengurangi lapisan lendir pada biji kopi dan mengembangkan cita rasa yang khas.

5 Cara Fermentasi Kopi yang Baik dan Benar

Ilustrasi Cara Fermentasi Kopi,Foto: Pexels/César Coni
Dikutip dari jurnal Karakterisasi Kopi Arabika (Coffea Arabica l.) Hasil Fermentasi dengan Bakteri Asam Laktat (Lactobacillus sp) oleh Zakia Arachmah ,dkk (2020), berikut adalah cara fermentasi kopi yang benar.
Fermentasi biji kopi merupakan salah satu rangkaian proses pengolahan pembuatan kopi bubuk yang dapat mempengaruhi kualitas kopi.
Cara fermentasi kopi terdiri dari beberapa tahapan penting yang mempengaruhi hasil akhir kopi. Setiap tahapan membutuhkan perhatian khusus untuk menghasilkan biji kopi berkualitas tinggi yang memiliki cita rasa optimal.

1. Pemetikan Buah Kopi

Tahap pertama dalam proses fermentasi kopi adalah pemetikan buah kopi. Buah kopi yang dipetik harus berada dalam kondisi matang sempurna agar biji kopi yang dihasilkan memiliki rasa yang optimal.
ADVERTISEMENT
Untuk kopi Arabika, buah yang dipilih harus berwarna merah cerah, sedangkan untuk kopi Robusta, buah yang dipetik harus berwarna kuning. Proses pemetikan harus dilakukan dengan hati-hati dan selektif, memilih hanya buah yang benar-benar matang.
Hal ini penting karena kualitas buah yang dipetik akan mempengaruhi rasa biji kopi yang dihasilkan, memastikan kopi yang lebih enak dan berkualitas.

2. Pengupasan Buah Kopi

Setelah buah kopi dipetik, tahap berikutnya adalah pengupasan kulit luar untuk mengambil bijinya. Terdapat dua metode utama dalam pengolahan biji kopi yaitu fermentasi basah dan fermentasi kering.
Dalam metode fermentasi basah, buah kopi segera dimasukkan ke dalam air untuk memisahkan kulitnya. Kemudian biji kopi dikeluarkan dari buah menggunakan mesin pengupas, dan biji yang masih terlapisi lendir direndam dalam air untuk mengurai lapisan tersebut.
ADVERTISEMENT
Proses ini mengembangkan rasa kopi yang lebih cerah dan bersih. Sementara itu, pada metode fermentasi kering, buah kopi dibiarkan mengering di bawah sinar matahari terlebih dahulu.
Setelah kering, biji kopi akan mengalami fermentasi alami karena paparan mikroorganisme di udara. Metode kering ini menghasilkan rasa kopi yang lebih penuh dan berat, namun memerlukan waktu yang lebih lama untuk fermentasi.

3. Fermentasi

Setelah pengupasan, biji kopi yang masih terbungkus lendir atau pulp harus difermentasi. Proses fermentasi adalah tahap paling penting dalam pengolahan kopi. Biji kopi direndam dalam air untuk memungkinkan mikroorganisme mengurai lapisan lendir yang menempel pada biji.
Lama fermentasi dapat bervariasi antara 12 hingga 48 jam tergantung pada suhu, cuaca, dan jenis kopi. Dalam fermentasi basah, proses ini menghasilkan kopi dengan keasaman tinggi, rasa yang lebih ringan, dan bersih.
ADVERTISEMENT
Sedangkan dalam fermentasi kering, karena tergantung pada cuaca, proses ini lebih lama dan menghasilkan rasa kopi yang lebih penuh dan berat, yang sering diterapkan di daerah dengan iklim panas dan kering.

4. Pengeringan Biji Kopi

Setelah proses fermentasi selesai, biji kopi yang telah difermentasi perlu dikeringkan untuk menghentikan proses fermentasi dan mengurangi kadar air pada biji kopi.
Pengeringan biji kopi bisa dilakukan dengan menjemurnya di bawah sinar matahari atau menggunakan mesin pengering.
Proses pengeringan yang baik sangat penting untuk menurunkan kelembaban biji kopi hingga mencapai sekitar 11-12%, yang diperlukan untuk penyimpanan dan pengolahan lanjutan.
Pengeringan yang tepat membantu menjaga kualitas biji kopi dan mencegah kerusakan selama penyimpanan.

5. Pemrosesan Lanjutan

Setelah biji kopi mengering, tahap terakhir adalah pemrosesan lanjutan. Pada tahap ini, biji kopi yang telah kering dapat diproses lebih lanjut sesuai dengan jenis kopi yang diinginkan.
ADVERTISEMENT
Proses ini meliputi pengupasan lapisan kulit ari biji kopi, penyortiran biji berdasarkan ukuran dan kualitas, serta pengemasan untuk distribusi atau pengiriman.
Proses pemrosesan lanjutan ini sangat penting untuk memastikan biji kopi yang dihasilkan memiliki kualitas yang baik dan siap untuk dipasarkan.
Dengan mengikuti tahapan-tahapan yang tepat dalam fermentasi kopi, mulai dari pemetikan buah hingga pemrosesan lanjutan, petani kopi dapat menghasilkan biji kopi yang berkualitas tinggi dan memiliki rasa yang optimal.
Fermentasi kopi adalah proses penting yang mempengaruhi kualitas rasa kopi yang dihasilkan. Dengan memilih metode fermentasi kopi yang tepat, petani dapat menghasilkan biji kopi berkualitas tinggi dengan rasa yang optimal. (shr)
ADVERTISEMENT