Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2
Konten dari Pengguna
5 Cara Pengendalian Penyakit Virus Kuning pada Cabai, Petani Wajib Tahu
28 September 2024 23:06 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Seputar Hobi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Virus kuning atau virus gemini pada tanaman cabai memang tidak mematikan namun dapat menimbulkan penurunan pada hasil tanaman. Terdapat cara pengendalian penyakit virus kuning pada cabai yang wajib diketahui.
ADVERTISEMENT
Virus kuning ini biasanya memang banyak menyerang tanaman cabai rawit, cabai besar, paprika, dan tomat. Selain itu virus kuning ini dapat ditularkan melalui proses penyambungan tanaman.
Cara Pengendalian Penyakit Virus Kuning pada Cabai
Dikutip dari buku Penyakit Virus Kuning dan Vektornya serta Pengendaliannya pada Tanaman Sayuran, Neni Gunaini, (2008: 12-16) terdapat lima cara pengendalian penyakit virus kuning pada cabai.
1. Penggunaan Varietas Toran
Penggunaan varietas toran bertujuan untuk menghindari serangan yang lebih parah. Terdapat beberapa varietas cabai yang diketahui masih toleran terhadap penyakit virus kuning yaitu annum dan frutescens.
2. Penggunaan Benih Berkualitas
Penggunaan benih berkualitas ini bertujuan untuk mencegah terjadinya penyakit yang terbawa benih.
Langkah yang perlu dilakukan eradikasi virus dalam benih dengan cara merendam benih selama 1-2 jam, kemudian mencucinya dengan air yang mengalir atau membilasnya sebanyak 4 kali.
ADVERTISEMENT
Lalu merendamnya menggunakan HCI 0,8 persen selama 20 menit, dan mencuci dengan air bersih benih sebanyak 3 kali.
3. Penggunaan Persemaian Secara Tepat
Penggunaan persemaian ini bertujuan untuk mengurangi kontaminan dan dapat dilakukan untuk membuat media dengan aerasi baik.
Selain itu langkah selanjutnya mengisolasi tanaman di persemaian agar vektor dan kutukebul di persemaian tidak hinggap pada tanaman cabai.
Media persemaian ini terdiri dari pupuk kandang matang dan tanah, serta bagian subsoil perbandingan antar 1:1.
Campuran itu diaduk merata dan disaring, kemudian dikukus selama 6 jam. Setelah dingin campuran itu digunakan untuk persemaian.
4. Imunisasi Tanaman Muda
Imunisasi tanaman muda ini bertujuan untuk mengaktifkan gen pertahanan tanaman secara sistemik.
Langkah ini dilakukan dengan cara menginokulasikan ekstrak nabati tanaman cabai.
5. Pengolahan Tanah dan Pemupukan Berimbang
Pengolahan tanah dan pemupukan berimbang ini bertujuan untuk menghilangkan dan memperkecil sumber infeksi, serta memperbaiki tekstur tanah.
ADVERTISEMENT
Waktu pengolahan tanah ini dapat membersihkan lahan dari gulma inang virus dan sisa-sisa tanaman sebelumnya, kemudian menggunakan pupuk kandang yang matang.
Hal di atas merupakan cara pengendalian penyakit virus kuning pada cabai yang dapat diketahui petani untuk membudidayakan tanaman cabai. (Sis)
Baca juga: 4 Cara Menanam Cabai Anti Ribet untuk Pemula