Konten dari Pengguna

5 Ciri Benih Ikan yang Tidak Berkualitas

Seputar Hobi
Artikel yang membahas seputar hobi seperti menggambar, memelihara tanaman, hewan peliharaan, hingga meracik kopi.
23 Oktober 2024 14:15 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Seputar Hobi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi 5 Ciri Benih Ikan yang Tidak Berkualitas, Unsplash/Masaaki Komori
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi 5 Ciri Benih Ikan yang Tidak Berkualitas, Unsplash/Masaaki Komori
ADVERTISEMENT
Ciri benih ikan yang tidak berkualitas dapat berdampak serius pada budidaya ikan. Memilih benih yang tidak sehat sering kali menyebabkan tingkat kematian yang tinggi pada ikan muda, yang berarti kerugian bagi para peternak.
ADVERTISEMENT
Selain itu, ikan yang tumbuh dari benih berkualitas rendah biasanya akan tumbuh lebih lambat, sehingga waktu panen menjadi lebih lama dan hasil produksi menurun.

Ciri Benih Ikan yang Tidak Berkualitas

Ilustrasi Ciri Benih Ikan yang Tidak Berkualitas, Unsplash/Daniel
Benih ikan yang tidak berkualitas memiliki beberapa ciri khas yang dapat mempengaruhi perkembangan dan kelangsungan hidup ikan dalam budidaya.
Mengutip dari buku Pembenihan Ikan Lele Berbasis Bioflok Tanpa Cacing, Adi Sucipto, ‎Rafif Muhammad (2024:175), benih berkualitas buruk dapat menyebabkan penurunan kesehatan dan kelangsungan hidup benih, termasuk pertumbuhan yang tidak optimal, tingginya tingkat kematian, dan risiko penyebaran penyakit.
Berikut adalah beberapa ciri benih ikan yang tidak berkualitas:

1. Warna Pucat atau Kusam

Benih ikan yang sehat biasanya memiliki warna yang cerah dan sesuai dengan spesiesnya. Benih yang berwarna pucat atau kusam menunjukkan adanya masalah kesehatan, seperti stres atau kurangnya nutrisi.
ADVERTISEMENT
Warna yang tidak normal ini bisa menjadi indikasi bahwa benih mengalami malnutrisi atau sedang berada dalam kondisi tidak sehat​.

2. Bentuk Tubuh Tidak Normal

Benih ikan yang tidak berkualitas sering kali memiliki deformasi fisik seperti bentuk tubuh yang tidak simetris, sirip yang tidak sempurna, atau perut yang buncit.
Deformasi ini bisa disebabkan oleh masalah genetik, lingkungan yang buruk selama fase pertumbuhan awal, atau penyakit bawaan. Ikan dengan cacat fisik ini biasanya memiliki kemampuan berenang yang kurang baik dan lebih rentan terhadap serangan penyakit​.

3. Pergerakan Lamban dan Tidak Lincah

Benih ikan yang berkualitas rendah cenderung bergerak lebih lamban atau lesu dibandingkan dengan ikan yang sehat. Benih yang tidak aktif biasanya kurang responsif terhadap rangsangan, termasuk pemberian pakan.
Ikan yang lincah dan responsif terhadap rangsangan seperti makanan menunjukkan kondisi fisik yang baik, sedangkan ikan yang lamban bisa menunjukkan adanya penyakit atau stres​.
ADVERTISEMENT

4. Ukuran Tidak Seragam

Idealnya, benih ikan dalam satu kelompok harus memiliki ukuran yang seragam.
Jika terdapat variasi ukuran yang signifikan, ikan yang lebih kecil cenderung kalah dalam persaingan untuk mendapatkan makanan dan ruang, yang pada akhirnya menyebabkan pertumbuhan yang tidak merata.
Benih yang berukuran lebih kecil sering kali memiliki pertumbuhan yang lambat dan lebih rentan terhadap penyakit​.

5. Adanya Tanda-tanda Penyakit atau Parasit

Benih ikan yang tidak sehat sering kali menunjukkan tanda-tanda infeksi atau serangan parasit. Penyakit seperti infeksi jamur, bakteri, atau parasit dapat terlihat melalui luka pada tubuh ikan, sirip yang sobek, atau bintik-bintik putih di kulit.
Benih yang sudah terinfeksi penyakit ini tidak hanya mengancam kesehatan ikan itu sendiri tetapi juga bisa menyebarkan penyakit ke seluruh kolam.
ADVERTISEMENT
Itulah penjelasan mengenai beberapa ciri benih ikan yang tidak berkualitas.