Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.101.0
Konten dari Pengguna
5 Manfaat Potong Ekor Domba untuk Kesehatan Ternak
21 April 2025 14:30 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Seputar Hobi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Manfaat potong ekor domba sangat erat kaitannya dengan upaya menjaga kesehatan dan kenyamanan hewan ternak tersebut. Praktik ini telah dilakukan secara turun-temurun oleh peternak di berbagai belahan dunia.
ADVERTISEMENT
Meskipun kerap menuai perdebatan, praktik ini tetap dilakukan dengan memperhatikan aturan dan etika kesejahteraan hewan.
Manfaat Potong Ekor Domba
Dikutip dari fwi.co.uk, berikut adalah manfaat potong ekor domba tidak hanya berkaitan dengan estetika, tetapi juga sangat penting dari segi kesehatan dan produktivitas.
1. Mengurangi Risiko Serangan Lalat
Pemotongan ekor domba membantu mencegah penumpukan kotoran di area sekitar ekor, yang bisa menjadi media ideal bagi lalat untuk bertelur.
Telur lalat yang menetas akan menghasilkan larva atau belatung yang bisa menyerang kulit domba dan menyebabkan kondisi menyakitkan yang dikenal sebagai fly strike.
Infeksi akibat fly strike dapat berkembang sangat cepat dan menimbulkan luka terbuka yang serius, bahkan mengancam nyawa hewan tersebut.
Dengan ekor yang lebih pendek, area tersebut menjadi lebih mudah dibersihkan dan kering, sehingga meminimalkan risiko infeksi dan penyakit kulit.
ADVERTISEMENT
2. Mempermudah Proses Pemeriksaan dan Perawatan
Domba dengan ekor panjang akan lebih sulit diperiksa oleh peternak, terutama di bagian belakang tubuhnya.
Ekor yang terlalu panjang juga menutupi bagian anus dan vulva, sehingga menyulitkan deteksi dini terhadap luka, infeksi, atau gejala penyakit lainnya.
Pemotongan ekor mempermudah pemantauan kondisi kesehatan dan memfasilitasi proses perawatan rutin.
Keberadaan ekor yang lebih pendek membuat aplikasi obat atau antiseptik menjadi lebih efisien dan mengurangi waktu yang diperlukan untuk pemeriksaan individu.
3. Menurunkan Risiko Mis-Mothering dan Gangguan Nutrisi
Potong ekor domba dilakukan setelah anak domba berusia lebih dari 24 jam untuk mencegah gangguan saat menyusui.
Jika prosedur dilakukan terlalu awal, risiko mis-mothering atau penolakan dari induknya bisa meningkat karena stres dan bau darah yang asing bagi induk. Hal ini bisa menyebabkan kegagalan transfer kolostrum yang sangat penting untuk imunitas anak domba.
ADVERTISEMENT
Dengan pelaksanaan yang tepat, manfaat prosedur ini justru mendukung keseimbangan perkembangan anak domba secara fisiologis dan psikologis.
4. Mengurangi Risiko Cedera Akibat Penanganan Berulang
Pemotongan ekor biasanya dilakukan bersamaan dengan prosedur lain seperti kastrasi untuk menghindari penanganan berulang yang menyebabkan stres berkepanjangan.
Penanganan yang terlalu sering berpotensi menimbulkan cedera pada domba dan meningkatkan risiko infeksi akibat luka terbuka yang belum sembuh.
Oleh karena itu, strategi pelaksanaan serentak ini dianggap lebih efisien dan aman untuk kesejahteraan domba secara keseluruhan. Pemotongan ekor juga membantu peternak mengatur waktu kerja dengan lebih efektif dalam satu kali rangkaian penanganan.
5. Mendukung Praktik Peternakan yang Sesuai Regulasi
Manfaat potong ekor domba turut mencakup kepatuhan terhadap regulasi kesejahteraan hewan yang berlaku di banyak negara.
Berbagai skema sertifikasi seperti Red Tractor atau QMS menetapkan standar praktik pemotongan ekor yang harus diikuti oleh peternak agar produk ternak mereka dapat dipasarkan secara luas.
ADVERTISEMENT
Regulasi ini juga mengatur metode yang diperbolehkan, usia maksimal pelaksanaan, serta kebutuhan anestesi, tergantung dari alat yang digunakan.
Dengan mengikuti prosedur sesuai aturan, peternak tidak hanya menjaga kondisi hewan tetapi juga mendukung keberlanjutan usaha ternak dalam jangka panjang.
Itulah beberapa manfaat potong ekor domba yang menjadi kunci bagi praktik peternakan yang bertanggung jawab. Penerapan prosedur ini secara tepat akan membawa dampak positif bagi kesejahteraan domba dan hasil produksi peternakan. (Shofia)