Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
5 Penyebab Gagal Panen Jagung yang Wajib Diwaspadai
7 Oktober 2024 21:54 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Seputar Hobi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Jagung adalah salah satu komoditas pertanian yang sangat penting di Indonesia. Jagung menjadi sumber pangan utama dan bahan baku industri. Sehingga wajib diwaspadai beberapa penyebab gagal panen jagung.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari repository.polinela.ac.id, Pengendalian Gagal Panen Jagung Hibrida Petani mitra di metro kibang, oleh Pangestu, 2017, produksi jagung tidak selalu mulus.
Ada berbagai tantangan yang dapat menyebabkan gagal panen. Sehingga faktor yang dapat mempengaruhi hasil panen jagung harus diwaspadai.
Penyebab Gagal Panen Jagung yang Wajib Diwaspadai Petani
Di bawah ini adalah penyebab gagal panen jagung yang wajib diwaspadai oleh para petani .
1. Serangan Hama dan Penyakit pada Jagung
Hama dan penyakit adalah penyebab utama gagal panen jagung. Beberapa hama yang sering menyerang jagung antara lain ulat grayak, belalang, dan kutu daun.
Hama-hama ini merusak tanaman dengan memakan daun, batang, dan buah jagung. Selain itu, penyakit seperti busuk batang, bulai, dan karat daun juga bisa menginfeksi tanaman jagung.
ADVERTISEMENT
Jika tidak diatasi dengan cepat, serangan hama dan penyakit dapat menyebabkan tanaman jagung tidak tumbuh optimal dan gagal menghasilkan biji yang berkualitas.
2. Kondisi Tanah yang Tidak Subur
Tanah yang kurang subur dan kekurangan nutrisi dapat menjadi penyebab lain dari gagal panen jagung. Jagung membutuhkan tanah yang kaya akan unsur hara seperti nitrogen, fosfor, dan kalium untuk tumbuh dengan baik.
Jika tanah kekurangan unsur hara ini, tanaman jagung akan tumbuh dengan lambat, dan hasil panennya tidak akan maksimal.
Oleh karena itu, petani harus rutin melakukan pengecekan kualitas tanah serta memberikan pupuk yang sesuai untuk menjaga kesuburan tanah.
3. Pengairan yang Tidak Tepat
Air adalah faktor penting dalam pertumbuhan tanaman jagung. Pengairan yang tidak tepat, baik kekurangan maupun kelebihan air, bisa menyebabkan gagal panen.
ADVERTISEMENT
Kekurangan air menyebabkan tanaman jagung layu dan kering, terutama saat masa pertumbuhan awal dan pembentukan tongkol. Di sisi lain, kelebihan air bisa menyebabkan tanaman jagung mengalami pembusukan akar dan rentan terkena penyakit.
Pengelolaan irigasi yang tepat, terutama di musim kemarau dan hujan, sangat diperlukan untuk menjaga pertumbuhan jagung.
4. Cuaca yang Ekstrem
Cuaca ekstrem seperti kekeringan panjang atau hujan lebat terus-menerus dapat menjadi penyebab utama gagal panen jagung.
Kekeringan dapat menghambat proses fotosintesis tanaman, sementara hujan berlebih dapat menyebabkan banjir yang merusak lahan jagung.
Petani perlu memperhatikan prakiraan cuaca dan mengambil tindakan pencegahan, seperti menggunakan varietas jagung yang tahan terhadap kondisi cuaca tertentu dan membuat drainase yang baik di lahan.
5. Penanaman Jagung yang Tidak Tepat
Teknik penanaman yang salah, seperti jarak tanam yang terlalu rapat atau terlalu renggang, juga bisa memengaruhi hasil panen.
ADVERTISEMENT
Jarak tanam yang terlalu rapat akan membuat tanaman bersaing mendapatkan sinar matahari, air, dan nutrisi, sedangkan jarak yang terlalu renggang akan mengurangi produktivitas lahan.
Oleh karena itu, penting bagi petani untuk mengikuti teknik penanaman yang benar agar tanaman jagung tumbuh optimal.
Untuk menghindari penyebab gagal panen jagung , petani harus waspada terhadap berbagai faktor seperti serangan hama, kualitas tanah, pengairan, dan cuaca ekstrem. Dengan begitu, jagung dapat memberi hasil maksimal dan keuntungan yang besar.(AYAA)