Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten dari Pengguna
5 Penyebab Kelangkaan Burung Beo yang Jarang Diketahui
12 April 2025 21:14 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Seputar Hobi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Penyebab kelangkaan burung beo semakin menjadi perhatian bagi banyak pihak, terutama bagi pencinta satwa. Kelangkaan ini tidak hanya disebabkan oleh faktor alam, tetapi juga oleh aktivitas manusia yang tidak terkontrol.
ADVERTISEMENT
Masalah ini sangat mempengaruhi populasi burung beo yang semakin sulit ditemukan, terutama yang ada di alam liar.
Penyebab Kelangkaan Burung Beo
Berikut adalah penyebab kelangkaan burung beo yang perlu diperhatikan agar upaya pelestarian dapat dilakukan dengan efektif, dikutip dari acehprov.go.id.
1. Perburuan Liar untuk Perdagangan Ilegal
Salah satu penyebab utama kelangkaan burung beo adalah perburuan liar yang dilakukan untuk memenuhi permintaan pasar gelap.
Burung beo, khususnya Beo Simeulue, memiliki nilai jual tinggi karena kemampuannya meniru suara manusia, yang menjadikannya primadona di kalangan kolektor burung.
Pemburu menangkap burung beo untuk diperjualbelikan ke luar daerah atau bahkan luar pulau, dengan alasan ingin memberi hadiah spesial kepada seseorang. Akibatnya, jumlah burung beo di alam liar semakin berkurang secara signifikan.
ADVERTISEMENT
2. Pengrusakan Habitat Alami
Perubahan lingkungan dan pengrusakan habitat alami juga menjadi penyebab kelangkaan burung beo.
Pembukaan lahan untuk pertanian, pembangunan, dan eksploitasi sumber daya alam lainnya telah merusak ekosistem yang menjadi tempat hidup burung beo.
Selain itu, deforestasi yang terus berlangsung mengurangi area yang dapat digunakan oleh burung beo untuk berkembang biak.
Perubahan ini mengganggu keseimbangan alam dan mempengaruhi kelangsungan hidup spesies burung tersebut.
3. Kurangnya Pengawasan dan Penegakan Hukum
Meskipun ada banyak regulasi yang mengatur perlindungan burung beo, pelaksanaan pengawasan dan penegakan hukum di lapangan masih kurang efektif.
Banyak pihak yang kurang memahami pentingnya pelestarian satwa liar, dan pihak berwenang juga sering kali kesulitan mengawasi perburuan ilegal yang terus berlangsung.
Tanpa tindakan yang tegas, burung beo yang sudah terancam punah semakin sulit diselamatkan.
ADVERTISEMENT
4. Permintaan Pasar yang Tinggi
Permintaan terhadap burung beo, khususnya Beo Simeulue, sangat tinggi di pasar domestik maupun internasional.
Permintaan ini tidak hanya berasal dari kolektor, tetapi juga dari orang-orang yang ingin memiliki burung beo karena kecerdasannya dalam meniru suara manusia.
Kebutuhan pasar yang tinggi ini mendorong semakin banyak pemburu untuk mencari dan menjual burung beo secara ilegal, memperburuk kelangkaan burung ini di alam liar.
5. Kurangnya Kesadaran Masyarakat
Penyebab kelangkaan burung beo juga dipengaruhi oleh kurangnya kesadaran masyarakat tentang pentingnya menjaga kelestarian satwa liar.
Masyarakat masih banyak yang belum memahami dampak negatif dari perburuan burung beo terhadap ekosistem dan kelangsungan hidup spesies tersebut.
Edukasi yang kurang memadai membuat banyak orang masih menganggap perburuan burung beo sebagai hal yang biasa tanpa mempertimbangkan dampaknya.
ADVERTISEMENT
Upaya pelestarian burung beo memerlukan kerjasama antara pemerintah, masyarakat, dan organisasi lingkungan untuk menghentikan praktik perburuan liar dan melindungi habitatnya.
Penyebab kelangkaan burung beo harus diatasi dengan langkah-langkah yang lebih sistematis dan berkelanjutan agar spesies ini tidak hilang dari muka bumi. (Suci)