Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.101.0
Konten dari Pengguna
5 Perbedaan Bayam Potong dan Bayam Cabut, Ketahui agar Tak Keliru
21 April 2025 14:35 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Seputar Hobi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Perbedaan bayam potong dan bayam cabut sering kali tidak diketahui secara mendalam oleh sebagian besar masyarakat. Kedua jenis bayam ini memiliki karakteristik, metode budidaya, dan kegunaan yang berbeda satu sama lain.
ADVERTISEMENT
Pemahaman terhadap perbedaan ini penting dalam menentukan jenis bayam yang tepat sesuai dengan kebutuhan konsumsi atau budidaya.
Perbedaan Bayam Potong dan Bayam Cabut
Dikutip dari laman dkpp.bulelengkab.go.id, berikut adalah perbedaan bayam potong dan bayam cabut yang terlihat dari ukuran tanaman, metode panen, dan jenis bayam yang digunakan.
1. Jenis dan Ciri-Ciri Tanaman
Bayam potong umumnya berasal dari jenis Amaranthus hybridus yang dikenal dengan sebutan bayam kakap. Jenis bayam ini memiliki ciri tumbuh besar dengan tinggi mencapai sekitar dua meter dan daun yang lebar serta tegak.
Sementara itu, bayam cabut berasal dari Amaranthus tricolor, yang memiliki ukuran lebih kecil dan batangnya berwarna kemerah-merahan atau hijau keputihan.
Selain itu, bayam cabut tumbuh lebih cepat dan berumur pendek, dengan masa tanam sekitar 20–25 hari sebelum dipanen.
ADVERTISEMENT
2. Metode Budidaya dan Penanaman
Perbedaan budidaya antara bayam potong dan bayam cabut cukup signifikan. Bayam potong dapat ditanam melalui setek batang sepanjang 7–10 cm yang langsung ditancapkan ke tanah, sehingga cocok untuk ditanam di pot atau lahan sempit.
Sebaliknya, bayam cabut harus ditanam menggunakan biji karena jenis ini tidak bisa tumbuh dari potongan batang.
Bayam cabut juga lebih fleksibel dari segi musim tanam karena dapat tumbuh baik saat musim hujan maupun kemarau, asalkan kelembapan udara cukup dan penyiraman dilakukan secara teratur.
3. Kegunaan dan Pengolahan Masakan
Kegunaan bayam potong lebih beragam karena daun mudanya biasa dimasak menjadi pecel, gado-gado, urap, atau digoreng dengan tepung.
Daun yang besar dan teksturnya yang tebal membuatnya cocok untuk masakan berbumbu pekat. Di sisi lain, bayam cabut lebih pas dijadikan sayur bening seperti sayur bayam atau sayur bobor karena daunnya tipis dan lembut.
ADVERTISEMENT
Karakteristik ini menjadikan bayam cabut lebih mudah matang dan tidak memerlukan waktu lama saat proses memasak.
4. Tekstur Tanah dan Kondisi Lingkungan
Bayam potong membutuhkan tanah yang cukup subur dan gembur agar pertumbuhannya optimal, terutama karena ukuran tanamannya yang besar dan akar tunggangnya yang kuat.
Tanah berat yang tidak gembur bisa menyulitkan proses panen pada bayam potong. Sementara itu, bayam cabut lebih toleran terhadap berbagai jenis tanah, namun tetap memerlukan penyiraman yang konsisten karena pertumbuhannya cepat.
Meskipun kedua jenis bayam ini bisa tumbuh sepanjang tahun, bayam cabut lebih cepat dipanen dan cocok untuk sistem tanam cepat panen.
5. Cara Panen dan Frekuensi Produksi
Bayam potong dipanen dengan cara dipotong bagian batangnya, sehingga sisa batang dapat tumbuh kembali dan menghasilkan tunas baru yang bisa dipanen berkali-kali.
ADVERTISEMENT
Oleh karena itu, bayam potong sering disebut juga sebagai bayam petik karena dapat dipanen berkala.
Sebaliknya, bayam cabut dipanen dengan cara dicabut hingga akarnya karena hanya dipanen sekali saja. Hal ini menyebabkan bayam cabut kurang cocok untuk sistem panen berulang atau budidaya jangka panjang.
Perbedaan bayam potong dan bayam cabut sangat penting dipahami terutama dalam konteks pertanian dan konsumsi rumah tangga.
Memilih jenis bayam yang tepat berdasarkan kebutuhan akan memberikan hasil yang lebih maksimal baik dari segi rasa maupun efisiensi produksi. (Shofia)