Konten dari Pengguna

5 Perbedaan Buah Musiman dan Tahunan yang Wajib Diketahui

Seputar Hobi
Artikel yang membahas seputar hobi seperti menggambar, memelihara tanaman, hewan peliharaan, hingga meracik kopi.
17 Januari 2025 14:56 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Seputar Hobi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi perbedaan buah musiman dan tahunan. Foto: Pexels.com/Mikhail Nilov
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi perbedaan buah musiman dan tahunan. Foto: Pexels.com/Mikhail Nilov
ADVERTISEMENT
Perbedaan buah musiman dan tahunan sangat penting untuk dipahami oleh pelaku usaha pertanian atau pecinta tanaman buah. Pemahaman tentang perbedaan ini membantu dalam merencanakan budidaya serta pemilihan jenis buah yang akan ditanam.
ADVERTISEMENT
Buah musiman dan tahunan memiliki perbedaan yang mendalam terkait dengan waktu panen dan cara bertumbuh.

Perbedaan Buah Musiman dan Tahunan

Ilustrasi perbedaan buah musiman dan tahunan. Foto: Pexels.com/AS Photography
Berikut adalah perbedaan buah musiman dan tahunan yang perlu diketahui, dikutip dari fp.unila.ac.id.

1. Proses Pembungaan

Buah musiman bergantung pada iklim tertentu, seperti kondisi bulan kering dengan curah hujan rendah untuk memacu pembungaan.
Tanaman buah musiman, seperti durian, rambutan, dan mangga, biasanya berbuah sekali dalam setahun sesuai dengan pola cuaca yang mendukung.
Sebaliknya, buah tahunan seperti pisang, nanas, dan belimbing memiliki pembungaan yang tidak bergantung pada musim tertentu dan dapat berbuah secara reguler sepanjang tahun tanpa terpengaruh cuaca ekstrem.

2. Durasi Produksi

Buah musiman hanya dapat dipanen dalam periode waktu tertentu setiap tahun.
ADVERTISEMENT
Misalnya, durian dan rambutan hanya dipanen pada musim tertentu, yaitu sekitar bulan Desember hingga Maret untuk durian, dan Juli hingga Oktober untuk rambutan.
Sebaliknya, buah tahunan seperti pisang, nanas, dan belimbing dapat dipanen lebih sering dan memiliki produksi yang lebih stabil sepanjang tahun.

3. Masa Panen

Buah musiman memiliki masa panen yang terbatas dalam setahun. Durian membutuhkan waktu sekitar 3 hingga 4 bulan untuk berbuah setelah pembungaan, dan sering kali memiliki siklus panen yang hanya terjadi sekali dalam setahun.
Rambutan membutuhkan waktu sekitar 4 hingga 6 bulan sejak bunga muncul hingga buah dapat dipanen.
Begitu pula dengan mangga, yang memerlukan waktu sekitar 4 bulan setelah bunga mekar hingga buahnya siap dipetik.
ADVERTISEMENT
Sebaliknya, buah tahunan seperti pisang dapat dipanen dalam waktu 9 hingga 12 bulan setelah penanaman, dan biasanya menghasilkan buah sepanjang tahun.
Nanas memiliki waktu panen yang lebih cepat, sekitar 18 hingga 24 bulan, dan bisa dipanen beberapa kali dalam setahun.
Belimbing dan salak juga memiliki masa panen yang stabil sepanjang tahun, dengan waktu pemanenan yang bergantung pada perawatan dan kondisi tanaman.

4. Fluktuasi Produksi

Beberapa buah musiman mengalami fluktuasi produksi, dengan tahun tertentu menghasilkan banyak buah (panen raya), sedangkan tahun berikutnya produksinya menurun.
Hal ini dikenal dengan fenomena alternate-bearing atau beannual-bearing.
Sebaliknya, buah tahunan cenderung memiliki produksi yang lebih konsisten tanpa adanya penurunan yang signifikan dari tahun ke tahun.
ADVERTISEMENT

5. Pengaruh Iklim

Tanaman buah musiman sangat dipengaruhi oleh iklim dan cuaca, khususnya kondisi bulan kering yang diperlukan untuk mendorong pembungaan.
Jika iklim tidak mendukung, tanaman musiman bisa gagal berbuah. Sedangkan buah tahunan lebih tahan terhadap perubahan cuaca dan dapat bertahan lebih lama meskipun kondisi iklim tidak ideal.
Sebagai penutup, perbedaan buah musiman dan tahunan sangat memengaruhi cara perawatan serta waktu panen.
Mengetahui karakteristik masing-masing jenis buah akan mempermudah dalam memilih tanaman yang cocok ditanam sesuai dengan kebutuhan dan kondisi lingkungan. (Shofia)