Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.98.1
Konten dari Pengguna
5 Tahap Budidaya Seledri yang Penting Diperhatikan
21 Desember 2023 23:11 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Seputar Hobi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Cara budidaya seledri pada dasarnya mirip dengan budidaya tanaman sayur pada umumnya. Kondisi tersebut dapat terjadi karena budidaya tanaman seledri juga meliputi lima tahap penting, yakni memilih lahan, memilih bibit, menanam, memelihara, dan memanen.
ADVERTISEMENT
Secara umum, seledri dapat tumbuh dengan baik di wilayah Indonesia. Karena itu, banyak orang yang tertarik untuk membudidayakan tanaman ini di rumahnya.
Simak berbagai tahap budidaya seledri yang perlu diperhatikan dalam ulasan berikut ini.
5 Tahap Budidaya Seledri
Seledri merupakan tanaman yang memiliki banyak fungsi bagi manusia. Beberapa fungsi tersebut adalah sebagai bahan pangan, pelengkap bumbu masakan, campuran minuman, dan sebagainya.
Beragamnya fungsi seledri membuat tanaman dengan aroma khas tersebut banyak dicari oleh manusia.
Oleh karena itu, tidak heran jika bisnis budidaya seledri menjadi salah satu peluang bisnis yang cukup digemari. Apalagi cara budidaya tanaman seledri mirip dengan budidaya tanaman lain yang meliputi lima tahap penting.
Berikut penjelasan tentang lima tahap penting yang perlu diperhatikan saat melakukan budidaya tanaman seledri.
ADVERTISEMENT
1. Pemilihan Lahan
Secara umum, Indonesia merupakan negeri yang subur sehingga banyak jenis tanaman dapat tumbuh dengan baik termasuk seledri. Namun, ketika membahas budidaya, tumbuh baik saja tidak cukup sebab tujuan budidaya adalah memperoleh hasil terbaik.
Mengutip dari buku Bertanam Hidroponik untuk Pemula karya Alviani (2015: 93), usaha budidaya tanaman seledri sangat cocok dilakukan di dataran tinggi dengan ketinggian 1.000 – 1.200 meter dari permukaan laut.
Selain memperhatikan ketinggian lahan, pH tanah juga perlu diperhatikan saat membudidayakan seledri. Tanaman tersebut dapat tumbuh baik pada tingkat keasaman tanah pH 5,5 – 6,5.
2. Pemilihan Bibit
Setelah memilih lahan, tahap kedua adalah memilih bibit berkualitas. Contoh bibit yang berkualitas adalah berasal dari induk yang kuat, tidak mudah rusak, tidak mudah busuk, tampak segar, dan warnanya pekat (tidak pucat).
ADVERTISEMENT
Tahap yang ketiga adalah penanaman. Mengutip dari buku yang sama, Alviani (2015: 94), sebelum biji disemai, biji perlu direndam terlebih dahulu dalam air bersuhu 50° - 60° C selama 1 jam.
Media untuk menyemai dapat berupa bedengan atau baki semai. Adapun media semai meliputi campuran tanah dan kompos yang diayak dengan perbandingan 2:1.
3. Penanaman
Proses penanaman dapat dilakukan setelah bibit berusia lebih dari 1 bulan atau telah memiliki 3 – 4 helai daun. Penanaman seledri perlu dilakukan secara hati-hati guna menjaga keutuhan tanaman beserta bagian-bagiannya, seperti daun, batang, dan akar.
4. Pemeliharaan
Setelah penanaman selesai, tahap selanjutnya adalah pemeliharaan. Pemeliharaan seledri serupa dengan tanaman lain, yaitu:
ADVERTISEMENT
5. Pemanenan
Pemanenan seledri dapat dilakukan berkali-kali sejak masa tanam. Waktu panen pertama yang ideal adalah ketika tanaman seledri sudah mencapai usia 1 – 3 bulan.
Rentang usia tersebut bisa berbeda-beda tergantung varietas seledri yang ditanam. Jadi, pelaku budidaya harus benar-benar memahami jenis bibit yang digunakan sebab dapat memengaruhi durasi panen .
Kesimpulannya, budidaya seledri meliputi lima tahap, yakni pemilihan lahan, pemilihan bibit, penanaman, pemeliharaan, dan pemanenan. Para pelaku budidaya perlu melakukan setiap tahap dengan baik agar menghasilkan panen yang berkualitas. (AA)