Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
6 Cara Pengendalian Hama Penyakit Pertanian Organik dengan Sistem Terpadu
2 Oktober 2024 7:56 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Seputar Hobi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Pengendalian hama penyakit pertanian organik banyak ditanyakan oleh para petani pemula. Pengendalian hama pada pertanian organik berbeda dari pertanian konvensional.
ADVERTISEMENT
Hal ini disebabkan karena tidak menggunakan bahan kimia sintetis dalam proses penanaman hingga panen. Pertanian organik lebih mengandalkan metode alami dan ramah lingkungan untuk menjaga kesehatan tanaman dan mengurangi dampak negatif lingkungan.
Cara Pengendalian Hama Penyakit Pertanian Organik
Terdapat berbagai cara yang dapat dilakukan untuk mengendalikan hama penyakit. Berikut adalah cara pengendalian hama penyakit pertanian organik menggunakan sistem terpadu berdasarkan situs web extension.sdstate.edu dan cefs.ncsu.edu.
1. Pengendalian Biologis
Cara pertama yang dapat dilakukan adalah menggunakan organisme alami. Organisme ini dapat berupa predator, parasit, atau patogen yang menyerang hama tanaman.
Contoh organisme tersebut dapat berupa ladybugs untuk mengontrol kutu daun. Petani juga dapat menggunakan nematoda untuk mengendalikan serangga tanah. Tanaman pendamping, seperti marigold juga bisa menarik predator serangga yang bermanfaat​.
ADVERTISEMENT
2. Pengendalian Mekanis dan Fisik
Cara kedua adalah menggunakan pengendalian mekanis dan fisik. Cara ini melibatkan penggunaan alat dan teknik seperti pemasangan perangkap, jaring, atau row covers (penutup baris) untuk mencegah serangan hama .
3. Cultural Practices
Rotasi tanaman, sanitasi kebun, dan pengaturan waktu tanam adalah langkah penting untuk menghindari hama dan penyakit. Mengelola kelembapan dan nutrisi tanah juga dapat membantu mencegah penyebaran patogen​ yang menyukai tempat lembab.
4. Pengendalian dengan Varietas Tahan Penyakit
Pemilihan varietas tanaman yang tahan terhadap penyakit tertentu dapat membantu pengendalian hama penyakit. Petani dapat menggunakan varietas tomat yang tahan terhadap jamur Fusarium untuk mengurangi infeksi pada tanaman.
5. Penggunaan Pestisida Nabati
Langkah kelima adalah menggunakan pestisida nabati. Petani dapat menggunakan pestisida yang terbuat dari ekstrak mimba, bawang putih, cabai, atau daun tembakau.
ADVERTISEMENT
Pestisida ini berfungsi sebagai insektisida atau fungisida. Pestisida nabati biasanya lebih ramah lingkungan dan tidak berbahaya bagi manusia.
6. Penggunaan Mulsa Organik
Mulsa, seperti jerami, daun-daunan, atau bahan organik lainnya, membantu menjaga kelembapan tanah. Teknik ini juga bisa menghambat pertumbuhan gulma, dan menciptakan lingkungan yang kurang menguntungkan bagi beberapa hama.
Pengendalian hama penyakit pertanian organik menggunakan sistem terpadu dapat dilakukan dengan cara penggunaan varietas tahan hama, mulsa, dan pestisida nabati. Pengendalian secara fisik, mekanis, dan biologis juga bisa mendukung pengendalian hama. (Fia)