Konten dari Pengguna

6 Cara Ternak Kutu Air di Ember yang Efektif

Seputar Hobi
Artikel yang membahas seputar hobi seperti menggambar, memelihara tanaman, hewan peliharaan, hingga meracik kopi.
2 Januari 2024 23:11 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Seputar Hobi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ilustrasi kutu air. Sumber foto: Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
ilustrasi kutu air. Sumber foto: Pixabay
ADVERTISEMENT
Pada dasarnya, memahami cara ternak kutu air di ember terbilang cukup mudah. Bahkan hal tersebut bisa dilakukan oleh para pemula yang baru memulai usaha kecil di dunia perikanan.
ADVERTISEMENT
Kutu air, sebagai istilah yang merujuk pada sekelompok krustasea kecil di lingkungan air, memerlukan perhatian khusus dalam proses pemeliharaannya.
Untuk lebih jelasnya, simak pembahasan mengenai cara ternak kutu air di ember dalam ulasan berikut ini.

Mengenal Kutu Air

ilustrasi kutu air. Sumber foto: Pixabay
Mengutip situs dkpp.bulelengkab.go.id, kutu air merupakan pilihan yang populer sebagai pakan berkualitas tinggi bagi ikan, terutama ikan hias.
Alasannya karena kandungan protein dalam kutu air dapat mencapai 66 persen dari kebutuhan ikan, sedangkan kadar lemaknya mencapai 6 persen.
Hewan-hewan ini termasuk dalam beberapa negara, seperti Daphnia, Cyclops, Bosmina, dan Diaptomus.
Biasanya, kutu air kerap menjadi pakan favorit bagi para benih ikan yang masih dalam tahap pertumbuhan.

Cara Ternak Kutu Air di Ember yang Tepat

Berikut ini adalah berbagai hal yang penting untuk diperhatikan dalam ternak kutu air.
ADVERTISEMENT

1. Menyiapkan Tempat bagi Kutu Air

Kutu air hidup di air tawar dan bisa ditempatkan dalam wadah kecil atau besar seperti akuarium.
Hal terpenting saat memelihara kutu air dalam tangki besar adalah memastikan bahwa permukaannya lebih luas daripada kedalamannya.
Tujuannya untuk membantu menciptakan lingkungan seperti kolam air tawar alami. Jadi, pastikan wadah yang dipilih sesuai, yakni tidak terlalu dalam dibandingkan dengan luas permukaannya.

2. Menabur Kapur pada Wadah

Biarkan air kolam mengering selama 1-3 hari dan beri kapur sekitar 1-2 kg per meter persegi. Kapur digunakan untuk mengimbangi tingkat keasaman tanah dan mengurangi kemungkinan penyakit.

3. Menambahkan Pupuk Kandang ke Wadah

Sebelum air dimasukkan, aplikasikan pupuk kandang dengan takaran 2 Kg per meter persegi dan biarkan selama 3 hari.
Tujuannya untuk merangsang pertumbuhan plankton yang akan menjadi sumber makanan bagi kutu air.
ADVERTISEMENT

4. Mengisi Wadah dengan Air

Tiga hari setelah pupuk diberikan, isi kolam dengan air setinggi 30cm dan biarkan selama 3-5 hari hingga air keruh dan berwarna cokelat.
Warna cokelat menunjukkan perkembangan plankton dalam air. Kemudian tambahkan air hingga mencapai ketinggian 50cm.

5. Menaburkan Bibit Kutu Air ke dalam Wadah

Bibit kutu air bisa didapatkan dengan cara menyiapkan sayuran, ampas kedelai, atau air susu dalam wadah yang berisi air.
Biarkan sayuran tersebut dalam air selama seminggu hingga bibit kutu air muncul. Alternatif lain adalah membeli bibit kutu air di toko ikan atau secara online.
Jika koloni kutu air merah berkembang, ini menandakan keberhasilan dalam memelihara kutu air.

6. Proses Panen Kutu Air

Proses panen kutu air cukup sederhana. Dibutuhkan jaring saringan halus dan wadah untuk memisahkan kutu air dari air.
ADVERTISEMENT
Penyaringan dilakukan perlahan-lahan untuk mengambil kutu air tanpa mengangkat kotoran di dasar wadah.
Kutu air yang sudah dipanen bisa diberikan sebagai pakan langsung untuk ikan hias atau disimpan dalam wadah kecil sebagai cadangan pakan.
Panen bisa dilakukan sesuai kebutuhan, tanpa mengkhawatirkan populasi karena kutu air berkembang biak dengan cepat.
Itulah berbagai cara budidaya kutu air di ember yang bisa diterapkan oleh pemula. Pada dasarnya, hal tersebut bukanlah proses yang rumit, namun memerlukan perhatian terhadap detail-detail penting untuk memperoleh hasil optimal. (AZS)