Konten dari Pengguna

6 Penyebab Penyakit Pasca Panen yang Wajib Diwaspadai

Seputar Hobi
Artikel yang membahas seputar hobi seperti menggambar, memelihara tanaman, hewan peliharaan, hingga meracik kopi.
25 September 2024 14:27 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Seputar Hobi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi penyebab penyakit pasca panen. Unsplash.com/Arjun-MJ
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi penyebab penyakit pasca panen. Unsplash.com/Arjun-MJ
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Penyebab penyakit pasca panen sering kali menjadi momok bagi para petani. Mengetahui penyebabnya adalah langkah penting untuk mencegah kerusakan lebih lanjut.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari repo.unand.ac.id, RPS dan Bahan Ajar Hama dan Penyakit Pasca Panen, 342, Setelah kerja keras menanam, merawat, dan memanen hasil pertanian, penyakit pasca panen dapat menyebabkan kerugian.
Hal tersebut terjadi karena menurunnya kualitas dan kuantitas hasil panen.

Penyebab Penyakit Pasca Panen yang Wajib Diwaspadai

Ilustrasi penyebab penyakit pasca panen. Unsplash.com/Ante-Hamersmit
Di bawah ini ada beberapa penyebab penyakit pasca panen yang wajib diwaspadai oleh petani dan pengusaha agribisnis.

1. Mikroorganisme Patogen

Mikroorganisme seperti jamur, bakteri, dan virus adalah penyebab utama penyakit pasca panen. Organisme ini menyerang produk hasil pertanian selama penyimpanan atau pengangkutan, terutama jika kondisi penyimpanan tidak memadai.
Jamur seperti Aspergillus dan Penicillium sering kali menyebabkan pembusukan buah dan sayuran, sementara bakteri seperti Erwinia dapat menyebabkan penyakit busuk lunak pada produk hortikultura.
ADVERTISEMENT

2. Kondisi Lingkungan yang Tidak Mendukung

Kondisi penyimpanan pasca panen yang tidak ideal, seperti suhu yang terlalu tinggi atau kelembapan yang berlebihan, dapat mempercepat pembusukan produk.
Kelembapan tinggi membuat mikroorganisme berkembang dengan cepat, sementara suhu panas dapat menyebabkan respirasi berlebihan pada produk segar, yang berakibat pada cepatnya proses pembusukan.

3. Kerusakan Fisik Selama Panen dan Pengangkutan

Kerusakan fisik pada buah, sayuran, atau produk hasil pertanian lainnya selama proses panen dan pengangkutan dapat membuka pintu bagi infeksi mikroorganisme.
Luka atau goresan pada kulit buah dan sayuran sering kali menjadi titik awal pembusukan karena mikroorganisme dapat masuk dengan mudah melalui area yang terluka.

4. Pencemaran dari Lingkungan atau Peralatan Pertanian

Kontaminasi produk pertanian dapat terjadi dari lingkungan atau peralatan yang tidak bersih. Penyakit pasca panen juga dapat disebabkan oleh sisa-sisa bahan kimia, tanah, atau air yang terkontaminasi.
ADVERTISEMENT
Penggunaan peralatan yang tidak steril saat memanen atau memproses hasil pertanian dapat menyebabkan penyebaran penyakit.

5. Hama Pasca Panen

Selain mikroorganisme, serangga dan hama lain juga dapat menyebabkan kerusakan pada hasil panen selama proses penyimpanan.
Kumbang, kutu, dan jenis hama lainnya dapat merusak produk secara langsung dengan memakan atau menginfestasi hasil panen, yang pada gilirannya meningkatkan risiko infeksi mikroorganisme.

6. Kesalahan Pengemasan

Kesalahan dalam proses pengemasan, seperti menggunakan bahan pengemas yang tidak cocok atau tidak kuat, dapat menyebabkan hasil panen lebih cepat rusak.
Kemasan yang terlalu rapat juga dapat meningkatkan kelembapan, mempercepat pembusukan, dan menimbulkan penyakit.
Penyakit pasca panen dapat dihindari dengan langkah pencegahan yang tepat. Mulai dari menjaga kebersihan lingkungan, peralatan, hingga menjaga kondisi penyimpanan yang ideal, setiap faktor berperan penting dalam menjaga kualitas produk pertanian.
ADVERTISEMENT
Dengan memahami penyebab penyakit pasca panen dan cara mengatasinya, petani dapat mengurangi risiko kerugian. Selain itu juga dapat memastikan produk yang dihasilkan tetap berkualitas hingga sampai ke tangan konsumen.