Konten dari Pengguna

6 Penyebab Tanaman Cabe Mati Pucuk yang Patut Dihindari

Seputar Hobi
Artikel yang membahas seputar hobi seperti menggambar, memelihara tanaman, hewan peliharaan, hingga meracik kopi.
20 Januari 2025 18:34 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Seputar Hobi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi penyebab tanaman cabe mati pucuk. Foto: Pexels.com/Yulianto Andika
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi penyebab tanaman cabe mati pucuk. Foto: Pexels.com/Yulianto Andika
ADVERTISEMENT
Penyebab tanaman cabe mati pucuk sering menjadi tantangan utama bagi petani dan pecinta tanaman hortikultura.
ADVERTISEMENT
Kondisi ini tidak hanya merusak estetika tanaman, tetapi juga menghambat produktivitas sehingga hasil panen menurun.

Penyebab Tanaman Cabe Mati Pucuk

Ilustrasi penyebab tanaman cabe mati pucuk. Foto: Pexels.com/ROMAN ODINTSOV
Berikut adalah penyebab tanaman cabe mati pucuk yang patut dihindari agar pertumbuhan tanaman tetap sehat dan produktif, dikutip dari distan.bulelengkab.go.id.

1. Serangan Penyakit Antraknosa

Penyakit ini merupakan salah satu penyebab utama tanaman cabe mati pucuk. Antraknosa disebabkan oleh patogen Colletotrichum sp., yang berkembang dengan cepat terutama di lingkungan dengan tingkat kelembapan tinggi.
Gejala yang ditimbulkan meliputi pucuk tanaman yang mengering dan berwarna cokelat kehitaman.
Penyakit ini juga dapat menyebar melalui percikan air hujan atau kontak antar tanaman.
Pencegahan bisa dilakukan dengan menjaga kebersihan lahan, memastikan sirkulasi udara yang baik, dan menggunakan fungisida secara tepat.
ADVERTISEMENT

2. Infeksi Bakteri Pseudomonas solanacearum

Bakteri ini memicu penyakit layu bakteri, yang menyerang akar, pangkal batang, hingga bagian pucuk tanaman.
Gejala utama adalah layu mendadak, bahkan ketika tanah terlihat cukup lembap. Layu bakteri sering terjadi di tanah yang tergenang atau pada tanaman dengan sistem drainase buruk.
Untuk mencegahnya, penting memilih media tanam yang memiliki porositas baik, melakukan rotasi tanaman, dan menjaga sanitasi lahan agar bakteri tidak berkembang.

3. Layu Fusarium yang Menyerang Akar

Penyakit layu fusarium disebabkan oleh cendawan Fusarium sp. yang menyerang akar dan jaringan pembuluh tanaman.
Penyakit ini menyebabkan daun layu dimulai dari bagian bawah, menguning, dan akhirnya mengering hingga ke pucuk.
Fusarium berkembang pesat di tanah dengan pH rendah atau yang terlalu lembap. Pencegahan dilakukan dengan menyeimbangkan pH tanah, menggunakan pupuk organik, serta melakukan pengendalian cendawan dengan biofungisida.
ADVERTISEMENT

4. Infeksi Virus Kuning akibat Serangan Kutu Daun

Virus gemini yang menyebabkan penyakit kuning sering dibawa oleh kutu daun. Daun tanaman yang terinfeksi akan berubah warna menjadi kuning terang, menggulung, dan akhirnya mengering.
Virus ini sulit diobati, sehingga pencegahan menjadi langkah terbaik. Penggunaan benih bebas virus, pemasangan perangkap hama, dan penyemprotan pestisida nabati dapat membantu mengendalikan kutu daun sebagai vektornya.

5. Faktor Lingkungan yang Tidak Ideal

Tanaman cabe sangat sensitif terhadap lingkungan. Kelebihan air dapat menyebabkan akar terendam dan kekurangan oksigen, sedangkan paparan sinar matahari yang terlalu intens dapat merusak pucuk tanaman.
Perpindahan tanaman yang kurang hati-hati juga dapat menyebabkan tanaman mengalami syok, sehingga pertumbuhannya terganggu.

6. Kekurangan Unsur Hara

Tanaman cabe membutuhkan nutrisi yang seimbang untuk tumbuh optimal. Kekurangan unsur hara seperti nitrogen, fosfor, atau kalium dapat menyebabkan pertumbuhan tanaman terganggu, termasuk kematian pada pucuk.
ADVERTISEMENT
Pemupukan yang terjadwal dengan dosis tepat sangat penting untuk menjaga kesehatan tanaman cabe.
Penyebab tanaman cabe mati pucuk dapat diminimalkan dengan perawatan yang tepat dan konsisten.
Pemilihan benih berkualitas, pengendalian hama dan penyakit secara rutin, serta pengelolaan lingkungan yang baik akan membantu tanaman cabe tetap sehat dan produktif. (Shofia)