Konten dari Pengguna

7 Penyebab Gagal Semai pada Benih Hidroponik

Seputar Hobi
Artikel yang membahas seputar hobi seperti menggambar, memelihara tanaman, hewan peliharaan, hingga meracik kopi.
22 September 2024 23:47 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Seputar Hobi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Penyebab Gagal Semai pada Benih Hidroponik, Pexels/Jatuphon Buraphon
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Penyebab Gagal Semai pada Benih Hidroponik, Pexels/Jatuphon Buraphon
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Banyak petani hidroponik yang menyerah ketika gagal di fase semai. Padahal penyebab gagal semai pada benih hidroponik bisa ditelusuri lebih lanjut dan dijadikan sebagai pembelajaran agar tidak terulang lagi. Namun, masih banyak yang menyepelekan hal ini.
ADVERTISEMENT
Mengutip dari Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer, Mumtaz, dkk. (2022), hidroponik merupakan teknik bercocok tanam tanpa menggunakan tanah sebagai media pertumbuhannya.
Penyemaian menjadi salah satu fase yang paling penting untuk diperhatikan dalam penanaman secara hidroponik, karena menjadi fase awal dan penentu keberhasilan penanaman hidroponik. Oleh sebab itu, sangat penting untuk mengetahui penyebab gagal semai.

Penyebab Gagal Semai yang Harus Diperhatikan

Ilustrasi Penyebab Gagal Semai pada Benih Hidroponik, Pexels/Mark Stebnicki
Penyebab gagal semai bisa terjadi karena beberapa hal. Persemaian adalah proses menumbuhkan benih atau biji menjadi bibit yang akan dilanjutkan ke tahap selanjutnya yaitu peremajaan atau pembesaran.
Proses persemaian memiliki beberapa tahapan dan kebutuhan. Jika tahapan dan kebutuhan akan semaian tidak diberikan dengan sesuai maka semaian akan mengalami masalah yang menyebabkan kegagalan pada fase semai.
ADVERTISEMENT
Berikut adalah beberapa hal yang menyebabkan gagal semai pada benih hidroponik yang perlu dihindari.

1. Terlalu Banyak

Sebagai seorang pemula yang masih belajar, atau ketika baru memulai proses hidroponik rasanya ingin menanam beragam benih dan dengan jumlah yang banyak.
Penyemaian pun dilakukan secara bersamaan. Jika hal ini dilakukan oleh pemula hasilnya tidak akan bisa optimal bahkan berpeluang kegagalan.
Hal tersebut karena setiap tanaman membutuhkan perawatan dan nutrisi hidroponik yang berbeda, tidak bisa disamaratakan. Oleh karena itu, ketika menanam semua jenis tanaman dan memberikan perawatan yang sama rata, maka hasilnya juga akan kurang bagus.
Maka untuk pemula yang masih belajar, disarankan menanam sayuran dari paling mudah seperti kangkung, selada, caisim, dan lain-lain.
ADVERTISEMENT

2. Lupa

Pemula yang memiliki kesibukan lain, seperti: kuliah, kerja, atau kegiatan lainnya pasti sering terlupa memiliki tanaman yang disemai. Tanaman yang sedang disemai perlu diperhatikan kondisi air, cahaya, maupun tingkat kelembapannya setiap hari.
Persepsi yang mengira bahwa tahap semai hanya cukup disiram sekali saat di awal adalah anggapan yang salah. Karena pada tahap ini justru media tanam harus dijaga kelembapannya.
Penyemaian merupakan salah satu kunci utama dalam keberhasilan menanam. Apabila tanaman stress saat disemai biasanya pertumbuhan selanjutnya akan kurang maksimal.

3. Sinar Matahari

Salah satu kesalahan fatal yang menyebabkan gagal semai adalah anggapan bahwa fase semai tidak boleh terkena matahari.
Semua tanaman membutuhkan sinar matahari untuk proses fotosintesis, sehingga ketika tanaman tidak terkena sinar matahari, maka akan terjadi gejala etiolasi.
ADVERTISEMENT

4. Kurang Nutrisi

Terkadang untuk menghemat biaya, banyak petani hidroponik yang masih pemula lebih suka meracik nutrisi sendiri.
Namun, nutrisi yang dibuat sendiri juga belum tentu berhasil dan banyak sekali menyebabkan kegagalan, seperti: tanaman mati, gosong, dan masalah lainnya.
Nutrisi hidroponik yang ada di pasaran sudah mengalami uji coba yang panjang sehingga mendapatkan racikan yang sekarang dipakai.

5. Jarak Antarlubang yang Kurang

Jarak antarlubang atau antar titik tanam menjadi salah satu faktor yang akan sangat mempengaruhi hasil. Jika jarak terlalu dekat, maka ketika tanaman sudah dewasa, akan berdesakan, sehingga dapat menyebabkan etiolasi.
Jarak tanam yang cukup akan membuat tanaman bisa berkembang dengan maksimal.
Untuk menentukan jarak lubang, sesuaikan dengan apa yang akan ditanam. Dengan menghitung lebar tanaman pada saat sudah mencapai umur panen, akan lebih mudah dalam menentukan jarak tanamnya.
ADVERTISEMENT
Kesalahan yang sering terjadi adalah menganggap semua tanaman sama dan mengambil jarak tanam yang sekecil-kecilnya supaya muat banyak tanaman.

6. Abai terhadap Hama

Sama seperti metode lain, hidroponik juga tak terlepas dari hama meskipun bebas pestisida. Terdapat beberapa kasus yang gagal semai karena mengabaikan serangan hama.
Bagi petani sayuran hidroponik, serangan hama patut diwaspadai. Jika berniat tanpa menggunakan pestisida dan obat-obatan lainnya, maka dari awal harus diantisipasi menggunakan Green House untuk mencegah hama masuk.
Jika memang sudah berniat menggunakan obat pencegah hama, maka harus mempelajari terlebih dahulu Pengendalian Hama supaya sayuran aman untuk dikonsumsi.

7. Kurang Bersih

Kebersihan tempat persemaian adalah sesuatu yang harus dijaga supaya bisa mendapatkan hasil semaian yang maksimal. Menjaga kebersihan bertujuan untuk menekan dan menghindari adanya jamur, bakteri dan virus yang dapat menghambat proses perkecambahan.
ADVERTISEMENT
Hal wajib yang harus dilakukan untuk menjaga kebersihan adalah menggunakan wadah untuk semaian dan peralatan menyemai dalam kondisi bersih.
Semua peralatan yang akan atau telah digunakan harus segera dicuci dan dibersihkan supaya tidak kotor maupun berjamur dan siap digunakan kembali.
Setelah mengetahui penyebab gagal semai pada benih hidroponik di atas, pastikan untuk menghindarinya dengan benar.