Konten dari Pengguna

8 Tanaman Obat untuk Asam Urat dan Kolesterol yang Efektif

Seputar Hobi
Artikel yang membahas seputar hobi seperti menggambar, memelihara tanaman, hewan peliharaan, hingga meracik kopi.
3 Oktober 2024 18:00 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Seputar Hobi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi mengolah tanaman obat.  Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi mengolah tanaman obat. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Asam urat dan kolesterol adalah dua kondisi kesehatan yang sering kali berkaitan dengan pola makan tidak sehat serta gaya hidup kurang aktif. Saat kadar asam urat dan kolesterol meningkat, risiko terjadinya komplikasi seperti serangan jantung, stroke, dan radang sendi juga bertambah.
ADVERTISEMENT
Oleh karena itu, menjaga keseimbangan kedua zat tersebut dalam tubuh sangat penting demi menjaga kesehatan secara menyeluruh. Untungnya, beberapa jenis tanaman obat dapat membantu menurunkan kadar asam urat dan kolesterol secara alami.
Menggunakan tanaman ini sebagai alternatif atau tambahan pengobatan dapat mengurangi ketergantungan pada obat kimia serta mengurangi efek samping yang mungkin muncul. Lantas, apa saja tanaman obat untuk asam urat dan kolesterol?

Tanaman Obat untuk Mengatasi Asam Urat

Ilustrasi asam urat. Foto: Zay Nyi Nyi/Shutterstock
Berikut ini beberapa tanaman herbal yang dapat mengatasi masalah asam urat dikutip dari laman Very Well Health.

1. Akar Dandelion (Taraxacum officinale)

Akar dandelion telah digunakan selama berabad-abad untuk mengatasi gejala asam urat. Akar tanaman ini memiliki sifat diuretik yang membantu tubuh membuang asam urat lebih efektif melalui urin.
ADVERTISEMENT
Dengan demikian, konsumsi teh akar dandelion dapat mengurangi penumpukan kristal asam urat pada sendi yang sering menyebabkan nyeri. Selain itu, akar dandelion juga kaya akan antioksidan yang membantu mencegah peradangan, sehingga dapat meredakan rasa sakit pada penderita asam urat.

2. Cherry (Prunus cerasus)

Buah cherry, terutama jenis cherry hitam, juga dikenal sebagai obat alami untuk mengurangi kadar asam urat. Cherry memiliki kandungan anthocyanin yang tinggi, yaitu senyawa antiinflamasi yang berperan penting dalam mengurangi nyeri dan pembengkakan pada sendi.
Mengonsumsi jus cherry secara rutin dapat membantu menurunkan kadar asam urat dalam darah dan mencegah serangan asam urat berulang.

3. Jahe (Zingiber officinale)

Jahe adalah salah satu tanaman herbal yang dikenal karena khasiat antiinflamasi dan analgesiknya. Tanaman ini dapat membantu mengurangi peradangan pada sendi yang disebabkan oleh kristal asam urat.
ADVERTISEMENT
Anda dapat mengonsumsi jahe dengan membuatnya menjadi teh atau menambahkannya dalam makanan. Selain mengurangi peradangan, jahe juga membantu memperlancar sirkulasi darah, sehingga dapat meredakan nyeri dan pembengkakan yang terjadi saat serangan asam urat.

4. Daun Sambiloto (Andrographis paniculata)

Sambiloto adalah tanaman herbal dengan rasa yang sangat pahit namun memiliki banyak manfaat, terutama untuk mengatasi peradangan. Ekstrak sambiloto dapat membantu mengurangi kadar asam urat dalam darah serta meredakan gejala radang sendi. Mengonsumsinya dalam bentuk kapsul atau teh dapat membantu membersihkan darah dan menurunkan kadar asam urat secara alami.

5. Daun Salam (Syzygium polyanthum)

Daun salam mengandung senyawa yang dapat membantu mengurangi kadar asam urat dalam darah dan mencegah terjadinya pengendapan kristal pada sendi. Mengonsumsi rebusan daun salam secara rutin dapat membantu mengeluarkan asam urat berlebih melalui urin dan menjaga keseimbangan metabolisme tubuh.
ADVERTISEMENT
Selain itu, daun salam juga memiliki sifat antiinflamasi yang dapat membantu mengurangi nyeri dan bengkak pada sendi. Untuk mendapatkan manfaat ini, daun salam dapat direbus dan diminum airnya. Rasa dari rebusan daun salam cukup ringan, sehingga mudah untuk dikonsumsi secara teratur sebagai bagian dari pengobatan alami untuk mengatasi asam urat.

Tanaman Obat untuk Menurunkan Kolesterol

Ilustrasi tes kolesterol. Foto: Shutterstock
Dikutip dari Medical News Today dan WebMD, berikut beberapa tanaman obat yang bisa menurunkan kolesterol.

1. Bawang Putih (Allium sativum)

Bawang putih adalah salah satu bahan alami yang telah terbukti dapat menurunkan kadar kolesterol jahat (LDL) dalam darah. Senyawa aktif bernama allicin yang terdapat dalam bawang putih dapat menghambat produksi kolesterol di hati, sehingga membantu menurunkan kadar kolesterol total. Untuk mendapatkan manfaat ini, bawang putih dapat dikonsumsi mentah atau ditambahkan pada berbagai hidangan sehari-hari.
ADVERTISEMENT

2. Teh Hijau (Camellia sinensis)

Teh hijau dikenal karena kandungan antioksidannya yang tinggi. Konsumsi teh hijau dapat membantu menurunkan kolesterol LDL dan meningkatkan kolesterol baik (HDL).
Polifenol yang ada dalam teh hijau membantu mengurangi penyerapan kolesterol dalam usus. Mengonsumsi satu hingga dua cangkir teh hijau setiap hari dapat menjadi tambahan yang bermanfaat dalam menjaga kesehatan jantung dan mengontrol kadar kolesterol.

3. Fenugreek (Trigonella foenum-graecum)

Fenugreek mengandung saponin yang berfungsi untuk mengurangi penyerapan kolesterol dari makanan dan juga meningkatkan ekskresi kolesterol melalui empedu. Mengonsumsi fenugreek sebagai suplemen atau menambahkannya pada makanan bisa menjadi cara alami untuk mengontrol kolesterol dalam tubuh.

Perhatian dalam Penggunaan Tanaman Obat

Ilustrasi tanaman obat. Foto: Shutterstock
Penggunaan tanaman obat harus selalu dibarengi dengan pemahaman tentang potensi risiko dan manfaatnya. Menurut Very Well Health, meskipun tanaman obat umumnya aman, mereka tidak sepenuhnya bebas dari efek samping atau interaksi dengan obat lain.
ADVERTISEMENT
Sebagai contoh, konsumsi cherry berlebihan dapat meningkatkan kadar gula darah, yang perlu diwaspadai bagi penderita diabetes. Oleh karena itu, berkonsultasilah dengan dokter atau ahli gizi sebelum memasukkan tanaman-tanaman ini sebagai bagian dari terapi pengobatan Anda.
Selain itu, tanaman obat sebaiknya tidak digunakan sebagai pengganti total dari obat resep tanpa rekomendasi medis. Sebagai tambahan pengobatan dan perubahan gaya hidup, penggunaan tanaman obat memang dapat memberikan hasil yang lebih baik. Namun, mengabaikan pengobatan yang diresepkan dokter dapat menimbulkan komplikasi serius, terutama pada kondisi kronis seperti kolesterol tinggi yang dapat memicu penyakit jantung.
(DEL)