Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.99.1
3 Ramadhan 1446 HSenin, 03 Maret 2025
Jakarta
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Konten dari Pengguna
Apakah Gabah Bisa Ditanam? Inilah Penjelasan Selengkapnya
2 Maret 2025 15:32 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Seputar Hobi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Dikutip dari babel.bsip.pertanian.go.id, gabah adalah butiran padi yang masih terbungkus sekam setelah dipanen. Berbeda dengan benih padi, gabah biasanya mengalami proses pascapanen yang dapat memengaruhi daya tumbuhnya.
Faktor seperti kelembaban, suhu, dan cara pengolahan menentukan apakah gabah masih bisa tumbuh. Pemahaman ini penting bagi petani yang ingin memaksimalkan panen dan menjaga keberlanjutan produksi padi dalam jangka panjang.
Apakah Gabah Bisa Ditanam?
Bagi yang penasaran mengenai apakah gabah bisa ditanam, beberapa sumber, termasuk laman dinastph.lampungprov.go.id, menyebut bahwa gabah dapat digunakan sebagai benih yang bisa ditanam kembali dengan perlakuan tertentu.
Proses pascapanen berperan penting dalam menentukan kemampuan tersebut. Jika gabah mengalami pengeringan dengan suhu terlalu tinggi, embrio padi dapat rusak, sehingga kehilangan kemampuannya untuk berkecambah di lahan.
ADVERTISEMENT
Karena itu, perlakuan pascapanen harus dilakukan dengan hati-hati agar viabilitas benih tetap terjaga. Baiknya lagi, petani dianjurkan untuk mengelola gabah hasil panen menjadi benih bersertifikat melalui proses penangkaran yang diawasi.
Sebagai alternatif, beberapa varietas padi unggul diketahui memiliki toleransi lebih tinggi terhadap proses pascapanen, memungkinkan benihnya tetap layak tanam. Beberapa contoh varietas ini, yaitu Inpara 1-8, Inpago 1-5, dan Inpari 1-21.
Syarat agar Gabah Bisa Ditanam
Faktor utama yang menentukan apakah gabah bisa ditanam adalah kondisi embrio padi. Untuk menjaga embrio tetap utuh dan memastikan gabah layak tanam, perhatikan beberapa tahapan penting dalam pengelolaan gabah berikut ini.
1. Pemilihan Gabah Berkualitas
Gabah benih harus berasal dari tanaman sehat dan produktif. Varietas unggul lebih disarankan karena lebih tahan terhadap hama serta penyakit. Selain itu, memilih gabah dari hasil panen terbaik dapat meningkatkan keberhasilan perkecambahan.
ADVERTISEMENT
2. Pemanenan yang Tepat
3. Pengeringan Terkendali
Karena suhu yang terlalu tinggi dapat merusak embrio padi, maka pengeringan gabah sebaiknya dilakukan dengan suhu 40–45°C. Hindari pula paparan sinar matahari langsung dalam waktu yang lama, agar daya kecambah benih tetap terjaga.
4. Sortasi dan Pembersihan
Setelah dikeringkan, gabah disortir untuk memisahkan butiran bernas dari yang hampa atau rusak. Dalam hal ini, perendaman dalam larutan garam 1,5% dikenal efektif. Gabah hampa akan mengapung dan yang bernas akan tenggelam.
5. Penyimpanan yang Baik
Benih harus disimpan di tempat kering dengan kelembapan di bawah 12% agar lebih tahan lama. Wadah kedap udara, seperti karung berlapis atau drum tertutup, dapat mencegah serangan hama dan jamur yang berpotensi merusak kualitas benih.
ADVERTISEMENT
6. Uji Daya Tumbuh
Sebelum digunakan, benih perlu diuji daya tumbuhnya dengan menanam sampel di media lembab. Tingkat perkecambahan minimal 80% diperlukan agar benih layak tanam. Jika kurang dari itu, benih harus diganti dengan yang lebih berkualitas.
Itulah penjelasan mengenai apakah gabah bisa ditanam beserta syarat-syaratnya. Kesimpulannya, gabah bisa ditanam selama sejumlah syarat di atas terpenuhi. (BrenNd)