Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Apakah Kolam Bioflok Harus Ganti Air? Ini Faktanya dalam Budidaya Ikan
26 Oktober 2024 22:29 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Seputar Hobi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Pertanyaan "Apakah kolam bioflok harus ganti air ?" sering ditanyakan para pemula dalam dunia ternak ikan. Teknologi bioflok telah menjadi salah satu inovasi dalam budidaya ikan yang digemari banyak peternak.
ADVERTISEMENT
Sistem ini dikenal efisien dalam mengurangi biaya pakan dan memperbaiki kualitas air.
Pemahaman yang tepat tentang hal ini akan membantu peternak menjaga ekosistem kolam tetap seimbang dan mendukung pertumbuhan ikan yang optimal.
Apakah Kolam Bioflok Harus Ganti Air?
Lalu, apakah kolam bioflok harus ganti air menjadi sebuah pertanyaan penting. Menurut penelitian oleh Avnimelech (2009), sistem bioflok dapat mengurangi frekuensi penggantian air.
Hal itu karena mikroorganisme yang berfungsi dalam proses ini mampu mendaur ulang limbah organik menjadi bahan yang lebih berguna bagi ikan .
Dalam kondisi ideal, air di dalam kolam bioflok bisa bertahan lama tanpa perlu diganti.
Namun, penggantian air sangat diperlukan jika kualitas air menurun drastis, misalnya ketika terjadi lonjakan kadar amonia atau nitrit yang tidak dapat dikendalikan oleh sistem bioflok itu sendiri.
ADVERTISEMENT
Meskipun sistem bioflok didesain untuk mengurangi frekuensi penggantian air, tetap ada situasi di mana kualitas air menurun dan biasanya hal ini bisa terjadi jika bioflok tidak bekerja maksimal.
Misalnya karena populasi ikan terlalu padat atau suplai oksigen di kolam tidak mencukupi. Pada kondisi normal, bioflok akan mengolah limbah organik dalam air menjadi nutrisi yang berguna bagi ikan.
Namun, berdasarkan jurnal dari Emerenciano et al. (2017), penggantian air menjadi perlu jika mikroorganisme dalam bioflok gagal mengendalikan akumulasi limbah organik.
Ini bisa terjadi jika jumlah ikan terlalu banyak atau jika sistem aerasi tidak berjalan dengan baik. Kualitas air dapat dipantau melalui parameter-parameter seperti pH, suhu, serta kandungan oksigen terlarut.
ADVERTISEMENT
Jika hasil pengukuran menunjukkan kondisi yang tidak ideal, maka pertimbangan apakah kolam bioflok harus ganti air harus menjadi prioritas bagi peternak.
Bagi peternak, memahami kapan waktu yang tepat untuk mengganti air pada kolam bioflok sangatlah penting. Pada umumnya, penggantian air dilakukan jika kadar amonia atau nitrit dalam air sudah tidak bisa dikendalikan oleh bioflok.
Menurut laporan dari Crab et al. (2012), kadar amonia yang berlebih akan menghambat pertumbuhan ikan dan dapat menyebabkan kematian jika tidak segera ditangani .
Ini menjadi tanda bahwa mikroorganisme tidak mampu lagi mengolah limbah dalam jumlah yang optimal.
Sistem bioflok memang dirancang untuk meminimalkan kebutuhan penggantian air, tetapi tetap ada kondisi tertentu yang mengharuskan tindakan tersebut dilakukan.
ADVERTISEMENT
Jawaban dari pertanyaan "Apakah kolam bioflok harus ganti air?" adalah air harus diganti jika mikroorganisme dalam bioflok gagal mengendalikan akumulasi limbah organik dan jika kualitas air menurun drastis. (Haris)