Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Berapa Lama Panen Ulat Sutra? Ini Jawabannya
15 November 2023 22:04 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Seputar Hobi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Tertarik untuk berbudidaya ulat sutra? Tentu saja banyak tahap harus dipelajari, yaitu pemilihan bibit, kondisi lingkungan, makanan, pengendalian hama, hingga berapa lama panen ulat sutra.
ADVERTISEMENT
Ulat sutra dianggap merupakan salah satu komoditas paling berharga di dunia dan memiliki harga yang tinggi. Berikut akan dibahas mengenai proses panen dan berapa lama panen ulat sutra.
Berapa Lama Panen Ulat Sutra?
Dalam buku Ulat Sutra Keajaiban dan Kehidupan di Balik Serat Halus yang disusun oleh Ruang Saintek, dipaparkan bahwa ulat sutra telah menjadi bagian penting dari warisan budaya dan industri tekstil dunia.
Sutra memiliki sejarah panjang hingga ribuan tahun yang bermula dari Tiongkok sekitar 3500 SM. Oleh karena itu, perlu dijaga keberlanjutannya dalam produksi tekstil dan menghargai keindahan alami sutra.
Salah satu cara yang bisa dilakukan adalah dengan terus melakukan budidaya ulat sutra di peternakan. Proses budidaya dimulai dengan memilih bibit dan diakhiri dengan panen sutra.
ADVERTISEMENT
Budidaya ulat sutra adalah industri yang memerlukan perhatian terhadap detail dan pemahaman mendalam tentang kebutuhan ulat sutra, termasuk dalam kegiatan panen.
Lalu berapa lama jangka waktu panen ulat sutra? Siklus budidaya ulat sutra tidaklah lama, yaitu hanya sekitar 27-30 hari sejak awal pemeliharaan atau hanya sekitar 5-6 hari sejak ulat membuat kokon.
Sutra dihasilkan ketika ulat sutra membuat kubah sutra sebelum mereka berubah menjadi kepompong. Panen sutra harus dilakukan dengan hati-hati untuk mendapat kualitas sutra yang maksimal.
Proses pembentukan kokon biasanya terjadi pada daun tanaman inang / pakan. Kokon tersebut harus dipindahkan ke kandang kubus berukuran 1x1x1 meter yang sebaiknya terbuat dari kain kasa agar sayap ngengat tidak rusak.
ADVERTISEMENT
Selain itu, pupa di dalam kubah sutra mudah diserang oleh predator seperti semut. Oleh karena itu, kaki kandang perlu direndam dengan bahan cairan pencegah semut.
Kubah sutra atau kokon yang telah kosong setelah ngengat berhasil keluar, dapat dipanen dari kandang. Kokon kemudian dikeringkan dan disimpan di tempat yang kering.
Selanjutnya, pembuatan kokon dari benang dapat dilakukan dengan dua cara, yakni konvensional dan laboratorium, untuk menghasilkan kain sutra .
Demikian jawaban dari berapa lama panen ulat sutra yang patut diketahui bagi yang ingin atau sedang membudidayakannya. (SP)