Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.98.1
Konten dari Pengguna
Cara Budidaya Ikan Lele dengan Sistem Bioflok sebagai Solusi Ramah Lingkungan
21 Februari 2025 17:02 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Seputar Hobi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Metode ini memungkinkan peternak untuk memanfaatkan mikroorganisme sebagai pengurai limbah organik, sehingga kualitas air tetap terjaga tanpa perlu sering mengganti air kolam.
Dengan teknik ini, pertumbuhan ikan menjadi lebih optimal, biaya pakan dapat ditekan, serta hasil panen lebih menguntungkan.
Budidaya Ikan Lele dengan Sistem Bioflok
Budidaya ikan lele dengan sistem bioflok menjadi pilihan bagi peternak yang ingin meningkatkan produktivitas dengan cara yang lebih hemat dan berkelanjutan.
Berdasarkan jurnal ejournal.bsi.ac.id, budidaya lele dengan sistem bioflok merupakan budidaya yang memanfaatkan bakteri patogen sebagai pakan alami untuk ikan lele.
Sistem ini memanfaatkan mikroorganisme untuk mengolah sisa pakan dan kotoran ikan menjadi sumber nutrisi tambahan yang dapat dimanfaatkan kembali oleh ikan. Dengan begitu, peternak dapat mengurangi limbah serta meningkatkan efisiensi pakan.
ADVERTISEMENT
1. Persiapan Kolam untuk Sistem Bioflok
Gunakan kolam terpal atau beton yang dilengkapi dengan aerator untuk menjaga suplai oksigen. Pastikan kolam memiliki sistem drainase yang baik agar dapat mengontrol kadar amonia dalam air.
Selain itu, tambahkan probiotik dan molase untuk mempercepat perkembangan bioflok sebelum menebar benih.
2. Pemilihan dan Penebaran Benih
Keberhasilan budidaya ikan lele dengan sistem ini sangat bergantung pada pemilihan benih yang berkualitas. Pilihlah benih yang sehat, aktif, dan memiliki ukuran yang seragam agar pertumbuhan ikan lebih merata.
Sebelum ditebar ke kolam, lakukan proses aklimatisasi dengan cara merendam benih di dalam wadah yang berisi air kolam selama beberapa menit agar ikan tidak mengalami stres.
3. Pemberian Pakan yang Efektif
Salah satu keuntungannya adalah efisiensi dalam pemberian pakan. Dengan adanya bioflok, ikan bisa memperoleh nutrisi tambahan dari mikroorganisme yang ada di kolam.
ADVERTISEMENT
Namun, tetap berikan pakan utama dengan jumlah yang sesuai untuk menunjang pertumbuhan optimal. Frekuensi pemberian pakan bisa dilakukan 2-3 kali sehari dengan pakan berprotein tinggi.
4. Pemeliharaan Kualitas Air
Menjaga kualitas air adalah faktor penting dalam budidaya ikan lele dengan sistem bioflok. Rutin lakukan pengecekan pH, suhu, dan kadar oksigen terlarut untuk memastikan lingkungan tetap kondusif bagi pertumbuhan ikan.
Jika terjadi penumpukan kotoran berlebih, lakukan penyedotan dasar kolam secara berkala untuk menghindari gangguan pada sistem bioflok.
5. Panen dan Keuntungan Sistem Bioflok
Setelah melewati masa pemeliharaan sekitar 2-3 bulan, ikan lele siap untuk dipanen. Panen dapat dilakukan dengan cara menyaring ikan menggunakan jaring agar tidak mengganggu bioflok yang tersisa di kolam.
Dengan metode ini, peternak dapat menikmati keuntungan lebih besar karena pertumbuhan ikan lebih cepat, biaya operasional lebih rendah, dan lingkungan tetap terjaga.
ADVERTISEMENT
Budidaya ikan lele dengan sistem bioflok merupakan solusi yang ramah lingkungan dan menguntungkan bagi peternak.
Dengan penerapan yang tepat, metode ini mampu meningkatkan hasil panen, mengurangi limbah, serta menghemat penggunaan pakan. Oleh karena itu, sistem bioflok menjadi alternatif yang patut dipertimbangkan dalam usaha budidaya ikan lele secara modern. (Rhm)