Konten dari Pengguna

Cara Bunglon Menyesuaikan Diri dengan Lingkungan, Seperti Apa?

Seputar Hobi
Artikel yang membahas seputar hobi seperti menggambar, memelihara tanaman, hewan peliharaan, hingga meracik kopi.
29 Oktober 2024 14:30 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Seputar Hobi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Bunglon Rhampholeon chapmanorum. Foto: Krystal Tolley/Oryx The International Journal Conservation
zoom-in-whitePerbesar
Bunglon Rhampholeon chapmanorum. Foto: Krystal Tolley/Oryx The International Journal Conservation
ADVERTISEMENT
Bunglon dikenal luas sebagai hewan yang memiliki kemampuan luar biasa dalam beradaptasi dengan lingkungannya. Salah satu kemampuan paling terkenal dari bunglon adalah kemampuannya mengubah warna kulit untuk berbaur dengan lingkungan.
ADVERTISEMENT
Namun, selain itu, bunglon juga memiliki berbagai mekanisme adaptasi yang membantunya bertahan hidup di alam liar. Adaptasi ini melibatkan fisik, perilaku, dan kemampuan fisiologis yang sangat kompleks.
Menurut Study.com, perubahan warna kulit bunglon bukan hanya untuk kamuflase, tetapi juga digunakan untuk berkomunikasi dengan bunglon lain dan mengatur suhu tubuhnya. Kemampuan ini membuat bunglon mampu bertahan dalam berbagai kondisi lingkungan yang berbeda. Selain itu, struktur mata dan lidahnya yang unik juga berperan penting dalam mendukung cara hidupnya sebagai pemangsa yang andal di habitat aslinya.
Merujuk pada laman Sciencing, berbagai jenis bunglon ditemukan di kawasan tropis seperti Afrika dan Madagaskar, dengan adaptasi yang disesuaikan dengan kondisi geografisnya. Artikel ini akan mengupas lebih dalam tentang bagaimana bunglon menyesuaikan diri dengan lingkungannya melalui beberapa jenis adaptasi unik yang dimilikinya.
ADVERTISEMENT

Adaptasi Fisik Bunglon

Bunglon Rhampholeon chapmanorum. Foto: Krystal Tolley via Cambridge University Press
Adaptasi fisik memungkinkan bunglon untuk berbaur dengan lingkungannya dan bertahan hidup dari pemangsa. Tubuh dan indra bunglon dirancang secara khusus untuk menghadapi tantangan alam.

1. Kemampuan Mengubah Warna Kulit

Kemampuan bunglon mengubah warna kulit adalah salah satu adaptasi yang paling terkenal. Menurut Wild View, perubahan warna ini dikontrol oleh sel pigmen khusus yang disebut iridophores dan chromatophores, yang terletak di bawah permukaan kulit. Bunglon mengubah warna tidak hanya untuk berkamuflase tetapi juga untuk menunjukkan emosi, menarik pasangan, dan menjaga suhu tubuhnya agar tetap stabil.
Misalnya, saat merasa terancam, bunglon dapat mengubah warna menjadi lebih gelap untuk menyamarkan diri di antara bayangan. Di sisi lain, ketika sedang bersantai di bawah sinar matahari, kulitnya bisa berubah menjadi warna lebih terang untuk merefleksikan panas dan mencegah tubuh terlalu panas.
ADVERTISEMENT

2. Mata dengan Pandangan 360 Derajat

Selain perubahan warna, bunglon juga memiliki adaptasi unik pada struktur matanya. Mata bunglon dapat bergerak secara independen satu sama lain, memungkinkan mereka melihat dua arah sekaligus dengan sudut pandang 360 derajat. Adaptasi ini membantu mereka mendeteksi pemangsa dan mangsa dari jarak jauh, meningkatkan peluang mereka untuk bertahan hidup dan berburu dengan efektif.

Adaptasi Perilaku Bunglon

Bunglon Voeltzkow jantan ketika stres skala menengah. Foto: Frank Glaw dkk via Salamandra Journal
Selain kemampuan fisik, perilaku bunglon juga berperan penting dalam adaptasinya dengan lingkungan. Beberapa perilaku ini membantu bunglon untuk bertahan dalam ekosistem yang kompetitif.

1. Mobilitas Lambat untuk Menghindari Deteksi

Bunglon memiliki kebiasaan bergerak dengan lambat dan hati-hati untuk menghindari perhatian pemangsa. Menurut Study.com, gerakan lambat ini membuat bunglon sulit dideteksi di habitat yang padat dengan dedaunan. Gerakan seperti ini juga membantu mereka untuk berbaur sempurna dengan lingkungan sekitarnya, memanfaatkan kamuflase sebagai perlindungan utama.
ADVERTISEMENT

2. Pola Makan dan Cara Berburu dengan Lidah Cepat

Bunglon adalah hewan karnivora yang memangsa serangga kecil dan kadal. Menurut Sciencing, bunglon menggunakan lidahnya yang panjang dan lengket untuk menangkap mangsa. Lidah bunglon dapat meluncur keluar dengan kecepatan tinggi dan menangkap mangsa hanya dalam hitungan milidetik. Ini adalah adaptasi penting karena bunglon tidak perlu bergerak cepat untuk berburu, melainkan hanya mengandalkan kecepatan lidahnya untuk menangkap makanan.

Adaptasi Fisiologis Bunglon

Perbandingan warna tubuh bunglon Voeltzkow betina ketika stres (A) dan ketika normal (B dan C). Foto: Frank Glaw dkk via Salamandra Journal
Fisiologi bunglon juga mengalami perubahan untuk menghadapi tantangan lingkungan. Adaptasi ini membuat mereka mampu bertahan dalam berbagai kondisi cuaca dan lingkungan yang ekstrem.

1. Kemampuan Mengatur Suhu Tubuh

Menurut Wild View, bunglon adalah hewan berdarah dingin yang sangat bergantung pada suhu lingkungan. Mereka menggunakan perubahan warna kulit untuk membantu mengatur suhu tubuhnya. Saat suhu rendah, bunglon akan mengubah warna kulit menjadi lebih gelap untuk menyerap lebih banyak panas. Sebaliknya, saat suhu tinggi, warna kulit akan berubah menjadi lebih terang untuk memantulkan cahaya matahari dan menjaga tubuh tetap dingin.
ADVERTISEMENT

2. Sistem Pernapasan Efisien

Bunglon memiliki sistem pernapasan yang efisien yang memungkinkan mereka bertahan dalam kondisi lingkungan yang panas dan kering. Menurut Sciencing, beberapa spesies bunglon mampu menahan napas dalam waktu lama saat merasa terancam, mengurangi kebutuhan oksigen dan menghindari perhatian dari pemangsa.
(MSD)