Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.97.1
Konten dari Pengguna
Cara Diving di Laut dengan Aman dan Nyaman untuk Pemula
14 Februari 2025 11:55 WIB
·
waktu baca 4 menitTulisan dari Seputar Hobi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
![Ilustrasi cara diving di laut yang aman dan nyaman. Foto: Pexels.com/Richard Segal](https://blue.kumparan.com/image/upload/fl_progressive,fl_lossy,c_fill,q_auto:best,w_640/v1634025439/01jm066g2jdcmsdnghfm4wj6gf.jpg)
ADVERTISEMENT
Cara diving di laut membutuhkan persiapan yang matang agar pengalaman menyelam tetap aman dan nyaman. Aktivitas ini melibatkan teknik pernapasan, penggunaan peralatan selam, serta pemahaman terhadap kondisi bawah laut.
ADVERTISEMENT
Penyelam harus memahami prosedur keselamatan sebelum memulai petualangan di dalam air.
Cara Diving di Laut
Berikut adalah cara diving di laut yang perlu diperhatikan agar pengalaman menyelam berjalan dengan lancar, mengutip dari checkyeti.com.
Pelatihan dimulai dengan sesi teori yang membahas dasar-dasar menyelam. Materi ini mencakup prinsip fisika di bawah air, cara menggunakan peralatan selam, serta prosedur keselamatan.
Biasanya, teori ini dapat dipelajari melalui kelas langsung atau kursus online yang disediakan oleh lembaga sertifikasi seperti PADI, SSI, atau NAUI.
Pemahaman teori menjadi langkah awal sebelum calon penyelam diperbolehkan berlatih di perairan terbatas.
Setelah memahami teori, tahap berikutnya adalah latihan praktik di perairan terbatas, seperti kolam renang.
Latihan ini bertujuan untuk membiasakan calon penyelam dengan peralatan, teknik pernapasan, serta cara menghadapi situasi darurat di dalam air.
ADVERTISEMENT
Instruktur akan mengajarkan keterampilan dasar seperti mengosongkan masker dari air, berbagi udara dengan penyelam lain, serta menjaga keseimbangan tubuh saat menyelam.
Setelah terbiasa dengan teknik dasar ini, calon penyelam akan lebih siap menghadapi ujian di laut terbuka.
Pada tahap akhir, calon penyelam harus menyelesaikan ujian praktik di laut terbuka. Ujian ini terdiri dari beberapa sesi penyelaman yang dilakukan di lokasi yang telah ditentukan oleh instruktur.
Setiap sesi bertujuan untuk menguji kemampuan dalam mengaplikasikan teori dan teknik yang telah dipelajari sebelumnya.
Penyematan sertifikat hanya diberikan kepada mereka yang mampu mengontrol daya apung, menggunakan isyarat tangan untuk berkomunikasi, serta menangani situasi darurat seperti kehabisan udara.
Selain memenuhi persyaratan ujian, pemahaman terhadap kondisi perairan juga menjadi faktor penting dalam keselamatan menyelam.
ADVERTISEMENT
Calon penyelam perlu memahami faktor-faktor seperti arus laut, visibilitas, serta keberadaan biota laut di lokasi penyelaman. Dengan pengetahuan ini, mereka dapat mengantisipasi berbagai kemungkinan selama berada di bawah air.
Tidak hanya itu, pemilihan peralatan selam yang sesuai juga berperan penting dalam menjaga keselamatan dan kenyamanan selama menyelam.
Peralatan seperti regulator pernapasan, masker selam, wetsuit, dan Buoyancy Control Device (BCD) harus dalam kondisi baik serta sesuai dengan ukuran tubuh penyelam.
Sebelum menyelam, pengecekan peralatan wajib dilakukan untuk menghindari kendala teknis yang dapat membahayakan.
Saat memasuki air, penyelam harus melakukannya secara bertahap agar tubuh dapat menyesuaikan diri dengan perubahan tekanan.
Teknik ekualisasi sangat penting untuk mencegah barotrauma pada telinga akibat perbedaan tekanan di dalam air.
ADVERTISEMENT
Selain itu, gerakan yang tenang dan terkendali akan membantu menghemat udara serta menjaga keseimbangan tubuh saat menyelam.
Komunikasi bawah air juga menjadi aspek krusial dalam penyelaman. Karena tidak bisa berbicara, penyelam harus menguasai berbagai isyarat tangan yang digunakan untuk berinteraksi dengan rekan selam.
Isyarat dasar seperti tanda "baik-baik saja," "naik ke permukaan," atau "keadaan darurat" harus benar-benar dipahami sebelum menyelam agar dapat berkomunikasi dengan efektif.
Keberadaan dive buddy atau rekan selam juga wajib dalam setiap penyelaman demi keselamatan bersama.
Dengan adanya rekan selam, risiko kecelakaan dapat diminimalkan karena mereka dapat saling membantu dalam keadaan darurat.
Selain itu, teknik pengendalian daya apung harus dikuasai agar penyelam dapat bergerak dengan nyaman tanpa membahayakan diri sendiri maupun lingkungan sekitar.
ADVERTISEMENT
Setelah selesai menyelam, proses naik ke permukaan harus dilakukan secara perlahan untuk menghindari penyakit dekompresi.
Berhenti sejenak pada kedalaman tertentu atau melakukan safety stop akan membantu tubuh beradaptasi dengan perubahan tekanan secara bertahap.
Teknik ini sangat penting untuk mengurangi risiko gelembung nitrogen dalam tubuh yang dapat membahayakan kesehatan penyelam.
Dengan menyelesaikan seluruh tahapan pelatihan dan lulus ujian yang ditetapkan, calon penyelam akan mendapatkan sertifikat diving.
Mengetahui cara diving di laut secara tepat akan meningkatkan keselamatan serta kenyamanan selama berada di bawah air. (Shofia)