Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.92.0
Konten dari Pengguna
Cara Fermentasi Kotoran Hewan dengan Efektif
8 Desember 2024 17:35 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Seputar Hobi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Cara fermentasi kotoran hewan merupakan langkah penting dalam pengolahan limbah ternak untuk diubah menjadi pupuk organik yang kaya nutrisi.
ADVERTISEMENT
Proses ini tidak hanya mengurangi bau, tetapi juga meningkatkan kualitas pupuk , membuatnya lebih aman dan efektif bagi tanaman.
Mengapa Penting Menerapkan Cara Fermentasi Kotoran Hewan
Cara fermentasi kotoran hewan dilakukan untuk menetralkan bakteri berbahaya, mengurangi kandungan racun, dan meningkatkan ketersediaan nutrisi seperti nitrogen, fosfor, dan kalium yang penting bagi pertumbuhan tanaman.
Berdasarkan laman journal.universitaspahlawan.ac.id, fermentasi pada kotoran sapi dilakukan agar mengurai bahan-bahan organik yang ada di dalam kotoran menjadi unsur hara yang stabil dan mudah diserap oleh tanaman.
Fermentasi juga berguna untuk membunuh bakteri jahat dan patogen yang berada di dalam kotoran. Proses fermentasi ini juga membantu memperbaiki tekstur kotoran sehingga lebih mudah diaplikasikan pada lahan.
Selain itu, fermentasi dapat menyeimbangkan pH pupuk, membuatnya lebih ramah terhadap berbagai jenis tanah, serta mengurangi risiko pertumbuhan mikroorganisme patogen yang berpotensi merugikan.
ADVERTISEMENT
Dengan fermentasi yang benar, pupuk organik dari kotoran hewan menjadi lebih efisien, tidak berbau menyengat, dan memberikan hasil panen yang lebih optimal. Berikut adalah langkah-langkah praktis fermentasi kotoran hewan yang dapat diterapkan:
1. Persiapan Bahan
Langkah awal dalam fermentasi kotoran hewan adalah menyiapkan limbah ternak seperti kotoran sapi, kambing, ayam, atau jenis lainnya.
Tambahkan bahan organik seperti sekam, jerami, atau serbuk gergaji untuk meningkatkan struktur dan aerasi. Siapkan juga EM4 atau bakteri probiotik sebagai aktivator.
2. Pencampuran Bahan
Campurkan kotoran hewan dengan bahan tambahan dalam perbandingan 2:1. Larutkan EM4 ke dalam air sesuai takaran yang dianjurkan, kemudian semprotkan larutan ini ke seluruh bahan secara merata.
Pastikan kelembaban campuran cukup, yaitu sekitar 40-60%, agar mikroorganisme dapat bekerja secara optimal.
ADVERTISEMENT
3. Fermentasi Tertutup
Letakkan campuran bahan di tempat teduh dan tutup dengan plastik atau terpal untuk menciptakan kondisi anaerob. Proses fermentasi biasanya membutuhkan waktu sekitar 7-14 hari.
4. Pengecekan dan Pengadukan
Setiap dua hingga tiga hari, buka penutup dan aduk bahan untuk memastikan proses berjalan merata. Jika campuran terlihat terlalu kering, tambahkan sedikit air yang telah dicampur dengan EM4.
5. Hasil Akhir
Setelah fermentasi selesai, pupuk organik akan berwarna gelap, bertekstur lebih gembur, dan tidak lagi mengeluarkan bau menyengat. Pupuk ini siap diaplikasikan pada lahan pertanian.
Gunakan kotoran hewan yang segar dan tidak tercampur bahan kimia berbahaya, pastikan dosis EM4 sesuai anjuran dan distribusinya merata.
Cara fermentasi kotoran hewan adalah langkah efisien dalam memanfaatkan limbah ternak untuk mendukung pertanian yang lebih produktif.
ADVERTISEMENT
Dengan menerapkan cara ini, limbah yang awalnya tidak bernilai dapat diubah menjadi pupuk organik berkualitas tinggi. (Rahma)
Baca juga: 5 Cara Fermentasi Ampas Tahu Antigagal