Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.92.0
Konten dari Pengguna
Cara Fermentasi Kotoran Kambing agar Hancur dan Mudah Digunakan
14 Desember 2024 20:55 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Seputar Hobi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Cara fermentasi kotoran kambing penting untuk diketahui karena memiliki potensi besar sebagai pupuk organik melalui kandungan nutrisinya, seperti nitrogen (N), fosfor (P), dan kalium (K).
ADVERTISEMENT
Namun, sebelum digunakan, kotoran kambing perlu melalui proses fermentasi agar aman dan efektif bagi tanaman.
Proses ini bertujuan untuk mengurai bahan organik, membunuh patogen, serta menghilangkan senyawa berbahaya seperti amonia yang terdapat pada kotoran segar.
Cara Fermentasi Kotoran Kambing agar Hancur
Berikut adalah cara fermentasi kotoran kambing agar hancur yang mudah untuk diikuti, dikutip dari cybex.pertanian.go.id.
Langkah pertama adalah memisahkan kotoran kambing dari benda asing, seperti plastik, batu, atau kayu.
Proses penyortiran ini penting agar fermentasi berjalan maksimal tanpa hambatan. Setelah itu, kotoran dihamparkan dalam lapisan tipis untuk membantu proses pengeringan awal.
Kotoran yang terlalu basah dapat memicu pertumbuhan jamur atau bakteri berbahaya, sedangkan jika terlalu kering, proses fermentasi akan melambat.
ADVERTISEMENT
Siapkan larutan fermentasi menggunakan Effective Microorganisms 4 (EM4), air bersih, dan bahan pemanis seperti molase, gula pasir, atau gula merah.
Larutan ini akan menjadi sumber bakteri baik yang mempercepat penguraian bahan organik .
Untuk setiap 100 kg kotoran kambing, campurkan 5 liter air, 2 tutup botol EM4, dan 100 gram gula merah. Aduk hingga semua bahan tercampur rata, lalu diamkan beberapa menit agar bakteri aktif.
Langkah selanjutnya, semprotkan larutan fermentasi secara merata ke seluruh permukaan kotoran kambing.
Pastikan setiap bagian mendapatkan kelembapan yang cukup, sekitar 30–40 persen. Kotoran perlu dibalik beberapa kali selama proses ini untuk memastikan semua sisi tercampur larutan.
Teknik ini juga membantu meningkatkan sirkulasi udara, yang penting untuk mendukung pertumbuhan bakteri pengurai.
ADVERTISEMENT
Setelah semua bahan tercampur, masukkan kotoran ke dalam karung atau wadah tertutup. Jangan isi karung terlalu penuh agar udara tetap bisa bersirkulasi di dalamnya.
Tempatkan karung di lokasi yang teduh untuk menjaga kelembapan. Setiap dua minggu, periksa kondisi kotoran.
Jika terlihat terlalu kering, tambahkan larutan EM4 untuk mempertahankan proses fermentasi. Selain itu, bolak-balik karung untuk memastikan semua bagian kotoran mengalami fermentasi secara merata.
Proses fermentasi biasanya memakan waktu sekitar 6–8 minggu. Setelah fermentasi selesai, kotoran kambing akan berubah menjadi pupuk organik yang bertekstur lembut, tidak berbau menyengat, dan bebas dari biji gulma maupun patogen.
Pupuk ini siap digunakan untuk meningkatkan kesuburan tanah dan produktivitas tanaman.
Cara fermentasi kotoran kambing agar hancur memberikan solusi praktis bagi petani dalam memanfaatkan limbah ternak sebagai pupuk alami.
ADVERTISEMENT
Dengan mengikuti proses fermentasi yang benar, pengguna dapat menghasilkan pupuk berkualitas tinggi yang ramah lingkungan dan aman untuk pertanian. Proses ini mendukung keberlanjutan sistem pertanian sekaligus mengurangi limbah ternak. (Khoirul)