Konten dari Pengguna

Cara Fermentasi Kotoran Walet yang Baik dan Benar

Seputar Hobi
Artikel yang membahas seputar hobi seperti menggambar, memelihara tanaman, hewan peliharaan, hingga meracik kopi.
7 Desember 2024 12:19 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Seputar Hobi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi cara fermentasi kotoran walet. Unsplash.com/Hans-Veth
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi cara fermentasi kotoran walet. Unsplash.com/Hans-Veth
ADVERTISEMENT
Kotoran walet memiliki kandungan nutrisi tinggi yang dapat dimanfaatkan sebagai pupuk organik. Bagi pembudidaya walet, cara fermentasi kotoran walet tentu hal yang penting untuk dipahami.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari laman repository.uir.ac.id, kotoran burung walet mengandung C- Organik 50,46%, sehingga untuk mengoptimalkan manfaatnya dan mengurangi bau menyengat, fermentasi menjadi langkah yang sangat penting.

Cara Fermentasi Kotoran Walet yang Baik dan Benar

Ilustrasi cara fermentasi kotoran walet. Unsplash.com/Jeffrey-Hamilton
Di bawah ini adalah cara fermentasi kotoran walet yang baik dan benar untuk menghasilkan pupuk organik berkualitas.

1. Persiapkan Bahan dan Alat Fermentasi

Sebelum memulai, siapkan bahan dan alat berikut:

2. Pengolahan Awal Kotoran Walet

Pastikan kotoran walet yang akan difermentasi bersih dari benda asing seperti bulu, batu, atau plastik. Jika kotoran terlalu kering, tambahkan sedikit air agar kelembapannya lebih optimal untuk fermentasi.
ADVERTISEMENT

3. Membuat Larutan Aktivator

Campurkan EM4 dan molase ke dalam air bersih dengan perbandingan 1 liter EM4 dan 1 liter molase untuk 10 liter air. Aduk hingga larutan tercampur merata. Larutan ini akan menjadi aktivator yang mempercepat proses fermentasi.

4. Pencampuran Kotoran dan Aktivator

Letakkan kotoran walet di atas permukaan datar, misalnya di atas terpal. Siramkan larutan EM4 secara perlahan ke seluruh bagian kotoran walet sambil diaduk menggunakan cangkul.
Pastikan larutan tercampur rata sehingga semua bagian kotoran terfermentasi secara optimal.

5. Pengaturan Kelembapan

Kelembapan ideal untuk fermentasi adalah 40-50%. Untuk mengecek kelembapannya, ambil segenggam campuran, lalu remas. Jika air hanya keluar sedikit dan tidak menetes, kelembapannya sudah tepat.
Jika terlalu kering, tambahkan air, dan jika terlalu basah, tambahkan bahan kering seperti sekam atau serbuk gergaji.
ADVERTISEMENT

6. Fermentasi dan Penutupan

Setelah tercampur rata, tutup campuran dengan terpal atau plastik. Proses fermentasi memerlukan waktu 7-14 hari. Pastikan untuk mengaduk campuran setiap 3 hari sekali agar fermentasi berjalan merata dan tidak menghasilkan panas berlebih.

7. Pemanenan Pupuk Organik

Kotoran walet yang sudah difermentasi akan berubah warna menjadi lebih gelap, teksturnya remah, dan tidak lagi berbau menyengat. Produk ini siap digunakan sebagai pupuk organik untuk berbagai jenis tanaman.

8. Manfaat Pupuk Fermentasi Kotoran Walet

Pupuk ini kaya akan nitrogen, fosfor, dan kalium yang sangat bermanfaat untuk pertumbuhan tanaman. Gunakan sebagai pupuk dasar atau campuran media tanam untuk hasil pertanian yang lebih maksimal.
Dengan langkah-langkah di atas, cara fermentasi kotoran walet dapat dilakukan secara mudah dan menghasilkan pupuk organik berkualitas tinggi. (Aya)
ADVERTISEMENT