Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
Cara Menelurkan Jangkrik yang Bisa Dicoba Pemula
13 Januari 2024 20:24 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Seputar Hobi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Dalam proses budidaya jangkrik , salah satu hal yang perlu dipahami adalah cara menelurkan jangkrik yang mudah, sehingga bisa dihasilkan anak jangkrik yang banyak.
ADVERTISEMENT
Budidaya jangkrik memang cukup digemari sebagai pakan utama burung hias karena sumber protein yang tinggi.
Cara Menelurkan Jangkrik
Berdasarkan buku Budi Daya Jangkrik karya Ade dan Syarif, jangkrik tidak hanya digunakan sebagai pakan burung, tapi juga bahan kosmetik dan obat alternatif.
Budidaya jangkrik memiliki banyak sisi positif, antara lain tidak membutuhkan lahan luas, bisa dilakukan di rumah, modal kecil, dan mudah dipraktikkan.
Kepopuleran jangkrik memang terus meningkat karena beberapa pakar nutrisi menyebutkan bahwa kandungan protein jangkrik lebih tinggi daripada daging sapi dan ayam.
Beberapa poin tersebut tentu terdengar cukup menggiurkan bagi pemula yang ingin budidaya jangkrik. Oleh karena itu, simak cara menelurkan jangkrik berikut ini:
1. Persiapan Induk Jangkrik
Siapkan induk jangkrik jantan dan betina yang bisa dibedakan dari bentuk ekornya. Jangkrik jantan memiliki ekor berjumlah 2 buah, sedangkan jangkrik betina memiliki ekor berjumlah 3 buah.
ADVERTISEMENT
Selain itu, perbedaan jangkrik jantan dan betina bisa dilihat dari pola sayap jangkrik. Jangkrik dewasa akan memiliki pola atau sayap bergelombang.
2. Persiapan Kandang Pembesaran
Kandang jangkrik bisa menggunakan kayu, tripleks, atau kardus bekas. Sedangkan, ukuran kandang bisa disesuaikan dengan lokasi dan populasi jangkrik.
Selain itu, kandang juga harus memiliki tempat merambat dan tangkringan jangkrik. Kemudian, bisa memanfaatkan papan telur bekas juga yang diletakkan di dalam kandang.
Lokasi kandang harus tenang, tidak terpapar sinar matahari langsung, memiliki sirkulasi udara yang baik, steril, dan aman dari hama, juga mudah pengawasannya.
3. Reproduksi dan Perkawinan
Peternak harus menyiapkan makanan yang bergizi dan mencukupi. Makanan khusus juga bisa diberikan, seperti bekatul jagung, tepung ikan, kuning telur, ketan hitam, kalk, dan vitamin.
ADVERTISEMENT
Buat kandang serupa dengan habitat asli dengan cara mengolesi tanah liat, semen putih, dan lem kayu pada dinding, kemudian tambahkan daun kering, seperti daun jati, daun pisang, daun tebu dan serutan kayu.
Perbandingan jumlah jantan dan betina yang baik adalah 2:10 agar daya tetas telur semakin tinggi. Segera pisahkan induk jangkrik setelah usia telur 5 hari, agar tidak dimakan oleh indukan.
4. Penggantian Pasir
Sesudah jangkrik bertelur di pasir, langkah selanjutnya adalah rajin diperiksa dan rutin mengganti pasir 3 - 4 hari sekali. Pasir yang diambil, bisa diletakkan di bak atau timba besar serta ganti pasir dengan yang baru.
Sesudah pasir yang sudah berisi telur dipindahkan, maka simpan selama 6 - 7 hari lalu pisahkan telur yang menunjukkan tanda akan menetas dari pasir
ADVERTISEMENT
5. Menetaskan Telur
Penetasan telur jangkrik bisa dilakukan dengan media kain tergantung keinginan peternak. Caranya, letakkan telur di atas kain yang kemudian dilipat pada empat sisinya.
Kain bisa terus disemprot air hingga menetas setelah usia 3 - 6 hari. Telur jangkrik yang akan menetas umumnya akan berubah warna agak kuning kehitaman.
Demikian adalah cara menelurkan jangkrik yang bisa dicoba pemula. (SP)