Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.100.3
19 Ramadhan 1446 HRabu, 19 Maret 2025
Jakarta
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Konten dari Pengguna
Cara Mengatasi Adonan Nastar yang Pecah agar Hasilnya Sempurna
14 Maret 2025 13:48 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Seputar Hobi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Cara mengatasi adonan nastar yang pecah memang sering menjadi tantangan bagi para pembuat kue.
ADVERTISEMENT
Adonan nastar yang terlalu rapuh atau mudah pecah saat dipanggang bisa disebabkan oleh berbagai faktor, seperti perbandingan bahan yang kurang tepat, teknik pengolahan yang salah, atau bahkan suhu ruangan yang tidak mendukung.
Cara Mengatasi Adonan Nastar yang Pecah
Berikut cara mengatasi adonan nastar yang pecah bisa dilakukan dengan beberapa langkah yang tepat.
Dikutip dari jurnal Tepung jagung komposit, pembuatan dan pengolahannya. Prosiding Seminar Nasional Teknologi Inovatif Pascapanen Pengembangan Pertanian oleh Rosmisari (2006) Kue nastar adalah jenis kue kering yang memiliki isian selai di dalamnya.
Kue ini dibuat dengan dipanggang dalam oven hingga teksturnya menjadi keras dan renyah saat dikunyah.
1. Perhatikan Perbandingan Bahan
Salah satu penyebab utama adonan nastar yang pecah adalah perbandingan bahan yang tidak tepat. Adonan yang terlalu kering atau keras akan membuat kue menjadi rapuh.
ADVERTISEMENT
Pastikan menggunakan takaran bahan yang benar, terutama mentega, telur, dan tepung. Mentega yang berkualitas baik juga akan memberikan kelembutan dan kenikmatan pada adonan.
2. Tambahkan Telur Secukupnya
Telur berfungsi sebagai bahan pengikat dalam adonan nastar. Jika telur yang digunakan terlalu sedikit, adonan akan menjadi kering dan mudah pecah. Sebaliknya, jika terlalu banyak, adonan bisa menjadi terlalu basah.
Ikuti resep dengan tepat dan sesuaikan jumlah telur agar adonan tidak terlalu kering atau basah. Jika adonan masih terasa keras, tambahkan sedikit air es atau susu cair untuk memberi kelembutan.
3. Perhatikan Cara Menguleni Adonan
Teknik menguleni sangat mempengaruhi hasil akhir nastar. Menguleni adonan terlalu lama dapat membuatnya menjadi keras dan sulit dibentuk. Sebaiknya, uleni adonan hanya sebentar hingga bahan tercampur rata.
ADVERTISEMENT
Menguleni dengan tangan yang sedikit dingin juga dapat membantu mencegah adonan menjadi terlalu lembek atau keras.
4. Hindari Menekan Adonan Terlalu Keras
Saat membentuk bola-bola nastar, hindari menekan adonan terlalu keras. Tekanan yang terlalu kuat dapat menyebabkan adonan menjadi rapuh dan mudah pecah saat dipanggang.
Bentuk bola-bola nastar dengan lembut, jangan memaksakan adonan agar terlalu padat atau rapat. Hal ini akan membuat adonan bisa mengembang sempurna saat dipanggang.
5. Atur Suhu Ruangan dengan Baik
Suhu ruangan juga berperan penting dalam proses pembuatan adonan. Suhu yang terlalu panas dapat membuat adonan menjadi lembek, sementara suhu yang terlalu dingin bisa membuatnya keras dan sulit dibentuk.
Sebaiknya, pastikan bekerja di ruangan dengan suhu yang nyaman. Jika adonan terasa lembek, simpan dalam kulkas sejenak sebelum dibentuk agar lebih mudah diolah.
ADVERTISEMENT
6. Panggang dengan Suhu yang Tepat
Setelah adonan dibentuk, pastikan memanggangnya dengan suhu yang tepat. Oven yang terlalu panas bisa membuat kue cepat gosong di luar namun tetap mentah di dalam, atau bahkan menyebabkan pecah.
Panggang nastar pada suhu sekitar 150°C hingga 160°C agar matang sempurna. Hindari membuka oven terlalu sering agar hasilnya tidak kering atau pecah.
Cara mengatasi adonan nastar yang pecah memang memerlukan perhatian pada setiap detail, mulai dari komposisi bahan hingga teknik pemanggangannya.
Dengan memastikan bahan yang digunakan seimbang, menguleni adonan dengan benar, dan memperhatikan suhu ruangan serta oven, bisa menghasilkan nastar yang sempurna, lezat, dan tidak mudah pecah. (shr)