Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2
Konten dari Pengguna
Cara Mengatasi Penggunaan Pestisida secara Berlebihan agar Tidak Merusak Tanaman
12 Oktober 2024 22:50 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Seputar Hobi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Penggunaan pestisida dalam industri kimia telah menjadi perhatian utama karena dampaknya terhadap kesehatan manusia dan lingkungan. Terdapat beberapa cara mengatasi penggunaan pestisida secara berlebihan tanpa mengorbankan produktivitas pertanian.
ADVERTISEMENT
Mengutip situs dinpertanpangan.demakkab.go.id, pestisida adalah alat utama untuk mengendalikan Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT) yang paling umum digunakan oleh petani di Indonesia karena efektivitas, kemudahan penggunaan, dan biayanya yang terjangkau.
Namun, penggunaan pestisida yang tidak tepat atau berlebihan dapat menyebabkan keracunan, bahkan kematian. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperkirakan setiap tahun terjadi sekitar 25 juta kasus keracunan pestisida, atau sekitar 68.493 kasus per hari.
Dampak Penggunaan Pestisida secara Berlebihan
Mengutip situs dpkpp.singkawangkota.go.id, penggunaan pestisida berlebih memiliki dampak negatif, baik terhadap lingkungan, kesehatan manusia, dan keberlanjutan pertanian. Berikut adalah beberapa dampak negatif penggunaan pestisida berlebih.
Menurunkan Kesuburan Tanah dan Mencemari Air
Bahan kimia yang diserap oleh tanaman dan sisa-sisa tanaman yang terurai oleh mikroba tanah akan meninggalkan residu zat kimia di dalam tanah. Seiring waktu, zat-zat ini dapat mengurangi kesuburan tanah karena membunuh mikroorganisme yang bermanfaat.
ADVERTISEMENT
Menyebabkan Resistensi OPT
Resistensi adalah kemampuan OPT untuk kebal terhadap bahan tertentu, yang diperoleh melalui proses adaptasi dan evolusi bertahan hidup dari paparan zat kimia. Resistensi ini hanya terjadi akibat penggunaan pestisida kimia, dan tidak terjadi pada pestisida organik.
Pertumbuhan Tanaman Tidak Normal
Penggunaan pestisida kimia secara berlebihan dapat merusak tanaman dan mengakibatkan pertumbuhan yang tidak normal, seperti tanaman kerdil, bercak pada daun, buah yang banyak rusak, dan perubahan warna.
Meninggalkan Residu pada Tanaman
Insektisida dan fungisida sistemik biasanya mengandung bahan kimia yang mudah diserap oleh tanaman dan didistribusikan ke seluruh bagiannya. Jika bahan ini dikonsumsi oleh manusia, dapat menimbulkan risiko bagi kesehatan.
Cara Mengatasi Penggunaan Pestisida secara Berlebihan
Mengutip buku Cara Memilih Pestisida yang Tepat untuk Tanaman Anda, Sandra, (2023: 60), penggunaan pestisida dengan tepat dapat membantu melindungi tanaman dan lingkungan. Berikut adalah cara mengatasi penggunaan pestisida secara berlebihan.
ADVERTISEMENT
1. Memilih Pestisida yang Aman
Pilihlah pestisida yang sesuai dengan jenis hama atau penyakit yang menyerang tanaman. Pastikan pestisida tersebut memiliki sertifikasi dan izin dari otoritas terkait, seperti BPOM atau Ditjen PTPK.
Bacalah label pestisida dengan seksama sebelum menggunakannya, dan pastikan dosis serta cara penggunaannya sesuai dengan petunjuk. Gunakan pestisida pada dosis dan waktu yang tepat.
Lakukan pemantauan terhadap tanaman secara rutin untuk mendeteksi serangan hama atau penyakit sejak dini. Dengan demikian, petani dapat mengambil langkah pengendalian yang tepat tanpa harus menggunakan pestisida secara berlebihan.
2. Penggunaan Arang Aktf
Arang aktif dapat diproduksi dari limbah pertanian, seperti sekam padi, tongkol jagung, tempurung kelapa, dan cangkang kelapa sawit, yang berfungsi untuk mengurangi residu pestisida.
Penggunaannya dapat dilakukan langsung ke tanah atau dicampur dengan pupuk urea. Arang aktif ini dapat meningkatkan efisiensi nitrogen dari pupuk urea dan berperan sebagai rumah serta sumber karbon bagi mikroba yang mengurai pestisida.
ADVERTISEMENT
3. Penggunaan Bahan Organik
Penggunaan bahan organik telah lama diterapkan pada lahan sayuran dan sawah. Penambahan bahan organik, seperti pupuk kandang dan mikrobia dapat mengurangi residu senyawa POPs.
Misalnya, penggunaan pupuk ayam bersama mikrobia dapat menurunkan residu DDT hingga 81,6%. Selain itu, penerapan petroganik dan mikrobia dapat mengurangi residu heptaklor hingga 91,57%.
4. Pemanfaatan Varietas Tanaman Tahan Lama
Beberapa jenis tanaman memiliki ketahanan alami terhadap serangan hama tertentu. Dengan menanam varietas tanaman yang lebih tahan terhadap serangan hama, petani dapat mengurangi kebutuhan penggunaan pestisida.
Demikianlah pembahasan mengenai cara mengatasi penggunaan pestisida secara berlebihan. Dengan strategi yang tepat, pertanian yang berkelanjutan dan ramah lingkungan dapat tercapai tanpa mengorbankan hasil panen.