Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.94.0
Konten dari Pengguna
Cara Mengatasi Sawah Kekeringan untuk Meningkatkan Hasil Panen
3 Januari 2025 12:42 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Seputar Hobi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Mengelola sawah saat kekeringan menjadi tantangan besar bagi petani. Cara mengatasi sawah kekeringan menjadi kunci untuk mempertahankan produktivitas lahan dan memastikan hasil panen tetap optimal.
ADVERTISEMENT
Berbagai teknik dan strategi perlu diterapkan agar tanaman tetap mendapat cukup air meskipun kondisi cuaca tidak mendukung. Berikut adalah beberapa langkah yang bisa diterapkan oleh petani untuk mengatasi masalah ini.
Cara Mengatasi Sawah Kekeringan Menggunakan Sistem Irigasi Tetes
Salah satu cara mengatasi sawah kekeringan adalah dengan mengadopsi sistem irigasi tetes. Sistem ini dirancang untuk memberikan air langsung ke akar tanaman dalam jumlah yang cukup, sehingga penggunaan air menjadi lebih efisien.
Selain itu, irigasi tetes mampu mengurangi penguapan air yang sering terjadi pada sistem irigasi tradisional. Dengan begitu, kebutuhan air tanaman tetap terpenuhi tanpa membuang banyak sumber daya.
Berdasarkan jurnal yang diterbitkan repository.lppm.unila.ac.id, kekeringan dalam aktivitas pertanian merupakan faktor utama yang mampu menghambat produksi bahan pangan terganggu.
ADVERTISEMENT
Teknologi ini juga sangat cocok diterapkan di lahan yang sulit mendapatkan pasokan air secara terus-menerus. Dalam jangka panjang, irigasi tetes membantu menjaga kesehatan tanah dan mendukung pertumbuhan tanaman secara optimal.
Langkah lain dalam mengatasi sawah kekeringan adalah memilih varietas padi yang tahan terhadap kondisi minim air. Saat ini, banyak penelitian telah menghasilkan benih padi unggul yang mampu bertahan di tengah kondisi kekeringan.
Beberapa varietas ini bahkan dapat menghasilkan panen yang maksimal meskipun jumlah air terbatas. Dengan menanam varietas tersebut, petani dapat meminimalkan kerugian yang disebabkan oleh kekurangan air.
Selain itu, penggunaan varietas tahan kekeringan juga mendukung keberlanjutan usaha tani di daerah dengan risiko kekeringan tinggi. Di tengah kondisi kekeringan, menjaga kelembaban tanah menjadi sangat penting.
ADVERTISEMENT
Salah satu teknik yang bisa dilakukan adalah dengan menerapkan mulsa organik. Mulsa berupa jerami, daun kering, atau bahan organik lainnya mampu menahan penguapan air dari permukaan tanah.
Mulsa juga memperbaiki struktur tanah dan menyediakan nutrisi tambahan bagi tanaman. Cara ini sangat efektif untuk menjaga kesuburan tanah sekaligus membantu tanaman bertahan di musim kering.
Cara Mengatasi Sawah Kekeringan dengan Membuat Embung sebagai Penampung Air
Embung atau kolam penampung air merupakan solusi praktis lain dalam cara mengatasi sawah kekeringan. Embung berfungsi sebagai cadangan air yang dapat digunakan saat pasokan air utama menipis.
Dengan adanya embung, petani memiliki sumber air alternatif yang dapat dimanfaatkan untuk kebutuhan irigasi selama musim kering.
Pembangunan embung sebaiknya dilakukan di lokasi strategis yang mudah dijangkau oleh lahan sawah. Dengan pengelolaan yang baik, embung dapat menjadi solusi jangka panjang dalam mengatasi kekeringan.
ADVERTISEMENT
Selain teknik irigasi dan pengelolaan tanah, mengatur waktu tanam juga menjadi bagian penting dalam mengatasi sawah kekeringan . Menanam padi di awal musim hujan membantu petani memanfaatkan curah hujan secara maksimal.
Menyesuaikan waktu tanam dengan pola cuaca lokal membantu meminimalkan risiko kekeringan dan memastikan ketersediaan air selama masa pertumbuhan tanaman.
Strategi ini tidak hanya mengurangi dampak kekeringan tetapi juga meningkatkan efisiensi penggunaan sumber daya.
Cara mengatasi sawah kekeringan membutuhkan kombinasi strategi yang tepat, mulai dari teknologi irigasi hingga pemilihan varietas tanaman.
Dengan menerapkan langkah-langkah ini, petani dapat menjaga produktivitas lahan dan meningkatkan hasil panen meskipun menghadapi tantangan cuaca ekstrem. (Rahma)