Cara Menjinakkan Perkutut Lokal untuk Pemula

Ilustrasi cara menjinakkan perkutut lokal. Pexels/Felix Rehm

Cara menjinakkan perkutut lokal memerlukan kesabaran, ketelatenan, dan teknik yang tepat agar burung bisa menjadi lebih ramah dan terbiasa dengan kehadiran manusia.

Proses penjinakan ini tidak bisa dilakukan secara instan, karena burung perkutut lokal sering kali memiliki sifat yang cenderung pemalu atau waspada terhadap lingkungan baru.

Dengan pendekatan yang tepat, perkutut lokal dapat menjadi burung peliharaan yang jinak dan mudah berinteraksi dengan pemiliknya.

Cara Menjinakkan Perkutut Lokal

Ilustrasi cara menjinakkan perkutut lokal. Pexels/Siegfried Poepperl

Bagi pemula yang baru memelihara burung perkutut, memahami cara menjinakkan perkutut lokal adalah langkah penting agar burung tersebut menjadi jinak dan nyaman di lingkungan baru.

Berdasarkan jurnal jurnal.uinsu.ac.id, perkutut merupakan salah satu burung pemakan biji-bijian yang mempunyai kemampuan dan kelebihan dibanding dengan burung yang lainnya.

Perkutut lokal seringkali memiliki karakter yang pemalu atau cenderung mudah terkejut, sehingga proses penjinakan memerlukan kesabaran ekstra. Dengan teknik yang tepat, perkutut lokal bisa menjadi lebih ramah dan mudah berinteraksi dengan pemiliknya.

1. Tempatkan di Kandang yang Tenang

Proses menjinakkan perkutut lokal harus dilakukan secara bertahap dan lembut. Salah satu langkah awal dalam menjinakkan perkutut lokal adalah dengan menempatkannya di kandang yang tenang dan aman.

Kandang sebaiknya diletakkan di tempat yang tidak terlalu ramai agar burung tidak stres. Selain itu, perkenalan suara pemilik juga menjadi langkah penting agar burung merasa familiar.

Mengajaknya berinteraksi dengan nada suara yang lembut dan tenang akan membantu burung merasa lebih nyaman.

2. Berikan Makanan Favorit secara Langsung

Menjinakkan perkutut lokal yang efektif adalah dengan memberikan makanan favorit secara langsung dari tangan. Pilihlah waktu ketika burung merasa nyaman dan tidak terlalu terkejut, lalu coba tawarkan makanan kesukaannya.

Dengan sering melakukannya, burung akan mulai percaya dan mengasosiasikan kehadiran pemiliknya dengan sesuatu yang positif. Metode ini tidak hanya membantu menjinakkan burung, tetapi juga memperkuat ikatan antara burung dan pemiliknya.

3. Perhatikan Lingkungan dan Suasana

Menjinakkan perkutut lokal juga memerlukan perhatian terhadap lingkungan sekitar. Pastikan lingkungan kandang nyaman, tidak terlalu bising, dan memiliki pencahayaan yang cukup.

Jangan lupa untuk membersihkan kandang secara rutin agar burung merasa nyaman tinggal di dalamnya. Kondisi kandang yang bersih dan nyaman akan membuat perkutut lebih mudah merasa aman, sehingga proses penjinakan bisa berjalan dengan lebih baik.

4. Bersabar dalam Melatih Perkutut Lokal

Kesabaran adalah kunci utama dalam cara menjinakkan perkutut, terutama bagi pemula. Burung perkutut mungkin memerlukan waktu yang lebih lama untuk terbiasa dengan kehadiran manusia.

Jangan terburu-buru atau memaksa burung untuk berinteraksi jika burungnya belum siap. Luangkan waktu setiap hari untuk berinteraksi dengan burung secara perlahan, sehingga burung perkutut bisa beradaptasi dengan ritme yang nyaman.

5. Rutin Mengajak Berbicara dan Menyentuh

Selain memberi makan, menjinakkan perkutut lokal juga dapat dilakukan dengan rutin mengajak burung berbicara dan mencoba menyentuhnya secara perlahan. Gunakan suara yang lembut saat berinteraksi, dan coba sentuh burung dengan jari tanpa menakut-nakuti.

Latihan ini akan membantu burung terbiasa dengan kehadiran manusia dan secara bertahap mengurangi rasa takut yang mungkin ada.

Cara menjinakkan perkutut lokal membutuhkan kesabaran, konsistensi, dan perhatian terhadap lingkungan burung.

Dengan memberikan makanan langsung, menjaga kondisi kandang tetap nyaman, serta berinteraksi secara perlahan, burung perkutut akan merasa lebih aman dan nyaman di sekitarnya.

Bagi pemula, proses ini mungkin memakan waktu, tetapi hasilnya akan sepadan ketika perkutut lokal mulai menunjukkan perilaku yang jinak dan ramah. (Rahma)

Baca juga: Burung Puyuh Bisa Terbang atau Tidak? Ini Faktanya