Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.1
Konten dari Pengguna
Cara Panen Ayam Pedaging yang Benar untuk Hasil Maksimal
18 Desember 2024 19:44 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Seputar Hobi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Bagaimana cara panen ayam pedaging yang benar? Proses panen ayam pedaging memerlukan perhatian dan teknik yang tepat agar hasilnya optimal dan ayam tetap dalam kondisi baik.
ADVERTISEMENT
Panen yang dilakukan dengan cara yang benar tidak hanya memastikan kualitas daging yang dihasilkan, tetapi juga mendukung keberlanjutan usaha peternakan.
Cara Panen Ayam Pedaging yang Benar untuk Hasil Maksimal
Dikutip dari jurnal Alat Sistem Panen Ayam Pedaging Secara Otomatis oleh Luqman Afian,dkk (2021) ayam pedaging di Indonesia memberikan sumbangan besar terhadap kebutuhan protein hewani warga Indonesia. Ada beberapa cara panen ayam pedaging yang benar.
Sehingga populasi ayam pedaging di indonesia meningkat setiap tahunnya. Hal ini disebabkan oleh harga ayam pedaging relatif murah, mudah diperoleh di pasaran dan produksi yang relatif cepat. Berikut cara panen ayam pedaging yang benar.
1. Menentukan Waktu Panen yang Tepat
Waktu panen ayam pedaging sangat bergantung pada umur ayam dan berat badan ideal yang sudah tercapai.
ADVERTISEMENT
Ayam pedaging biasanya siap dipanen pada usia 5 hingga 7 minggu, tergantung pada jenis dan tujuan budidaya. Pada usia tersebut, ayam telah mencapai bobot yang optimal, sekitar 2 hingga 3 kg per ekor.
Memanen ayam terlalu awal atau terlambat bisa mempengaruhi kualitas daging, karena ayam yang terlalu muda bisa memiliki berat yang kurang optimal, sedangkan ayam yang terlalu tua bisa menghasilkan daging yang lebih keras.
2. Persiapan Sebelum Panen
Sebelum proses pemanenan dimulai, pastikan kandang dalam keadaan bersih dan kering. Persiapkan peralatan yang dibutuhkan, seperti alat pemotong, tempat penampungan, dan alat pelindung diri (seperti sarung tangan dan masker) untuk menjaga kebersihan dan keamanan.
Pastikan juga bahwa proses pemotongan ayam dilakukan di area yang sesuai dengan standar kebersihan dan higienis untuk menghindari kontaminasi bakteri yang dapat merusak kualitas daging.
ADVERTISEMENT
3. Memilih Ayam yang Siap Panen
Saat memilih ayam untuk dipanen, pastikan ayam tersebut sudah mencapai berat yang diinginkan dan dalam kondisi sehat . Periksa dengan teliti apakah ayam tidak mengalami gejala penyakit atau stress yang dapat mempengaruhi kualitas daging.
Ayam yang sehat akan memiliki daging yang lebih lezat dan tidak mudah busuk. Pilih ayam dengan tubuh tegap, bulu mengkilap, dan tidak menunjukkan tanda-tanda sakit.
4. Proses Pemotongan (Slaughtering)
Pemotongan ayam harus dilakukan dengan cara yang cepat dan efisien untuk meminimalkan rasa sakit pada ayam serta menjaga kualitas daging. Biasanya, ayam dipotong dengan metode penyembelihan halal bagi peternak yang menjalankan standar tersebut.
Pastikan alat yang digunakan untuk memotong tajam dan bersih, agar pemotongan dapat dilakukan dengan cepat dan tanpa menyebabkan cedera tambahan pada ayam. Selanjutnya, darah ayam harus segera dikeringkan untuk menghindari pembusukan daging.
ADVERTISEMENT
5. Penyayatan dan Pembersihan
Setelah pemotongan, ayam harus disayat (diambil bulunya) dengan hati-hati. Proses ini dilakukan dengan menggunakan air panas untuk memudahkan pengambilan bulu.
Setelah bulu diambil, ayam harus segera dibersihkan dari kotoran dan sisa darah, lalu dicuci dengan air bersih. Pembersihan yang tidak sempurna bisa mengurangi kualitas daging dan menyebabkan daging cepat rusak.
Cara panen ayam pedaging yang benar sangat penting untuk menghasilkan produk yang berkualitas dan dapat memenuhi standar pasar.
Dengan mengikuti langkah-langkah yang tepat, peternak dapat memastikan ayam pedaging yang dipanen memiliki kualitas daging yang baik, segar, dan siap dipasarkan untuk memenuhi kebutuhan konsumen. (shr)
Baca juga: Ciri-Ciri Tanaman Vertical Garden yang Sehat