Konten dari Pengguna

Cara Panen Jahe Merah dan Kegiatan Pascapanennya

Seputar Hobi
Artikel yang membahas seputar hobi seperti menggambar, memelihara tanaman, hewan peliharaan, hingga meracik kopi.
25 September 2024 15:30 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Seputar Hobi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi cara panen jahe merah. Unsplash/Conscious Design
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi cara panen jahe merah. Unsplash/Conscious Design
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Cara panen jahe merah merupakan langkah krusial dalam memastikan kualitas dan keberhasilan hasil pertanian.
ADVERTISEMENT
Jahe merah merupakan komoditas yang sangat bernilai di pasaran, tidak hanya cita rasanya yang khas, tetapi juga memiliki berbagai manfaat kesehatan
Mengutip dari buku Jahe Merah: Manfaat, Khasiat, dan Penggunaannya, Tresno Saras · 2023, Jahe merah memiliki warna merah muda pada bagian dalam dan luar rimpangnya yang berbeda dengan warna kuning pada jahe biasa.

Cara Panen Jahe Merah

Ilustrasi Cara Panen Jahe Merah, Unsplash/Getty Images
Tanaman jahe dapat dipanen dalam rentang waktu 8 hingga 12 bulan, tergantung pada kondisi pertumbuhan dan tujuan penggunaan. Untuk jahe yang akan digunakan sebagai bumbu dapur, waktu panen yang ideal adalah setelah 8 bulan.
Sementara itu, jika jahe tersebut akan dijadikan bibit, sebaiknya dipanen setelah mencapai usia 10 bulan atau lebih untuk memastikan kualitasnya.
ADVERTISEMENT
Proses pemanenan dilakukan dengan hati-hati, menggunakan alat seperti cangkul untuk membongkar tanaman. Penting untuk menggali dengan lembut di sekitar tanaman agar tidak merusak rimpang yang ada.
Setelah tanah tergali, rimpang jahe diangkat dengan hati-hati untuk memastikan semua rimpang terambil dan tidak ada yang tertinggal di dalam tanah. Teknik ini membantu meminimalkan kerugian dan memastikan hasil panen yang optimal.

Kegiatan Pascapanen Merah

Ilustrasi Cara Panen Jahe Merah, Unsplash/Uzair Ali
Setelah tanaman jahe dipanen, langkah selanjutnya adalah kegiatan pasca panen. Berikut adalah beberapa tahapan penting dalam proses pasca panen jahe yang perlu dilakukan.

1. Pengumpulan

Pengangkutan yang tidak efektif dapat mengurangi kualitas jahe yang telah dipanen.
Oleh karena itu, lokasi pengumpulan sebaiknya berada dekat dengan area panen untuk meminimalkan jarak tempuh. Selain itu, pemilihan wadah untuk pengangkutan juga penting agar rimpang tidak patah atau lecet.
ADVERTISEMENT
Beberapa wadah yang bisa digunakan antara lain keranjang, peti, dan karung.

2. Pencucian

Proses pencucian bertujuan untuk menghilangkan tanah dan kotoran yang masih menempel pada jahe. Semprotkan air bersih ke jahe hingga semua kotoran dan tanah lepas. Setelah proses pencucian, jahe perlu dikeringkan dengan baik agar tidak mudah busuk.

3. Sortasi

Tahapan pasca panen berikutnya adalah sortasi, yang bertujuan untuk memilih jahe yang berkualitas baik dan yang kurang baik.
Jahe yang dianggap kurang bagus, seperti yang busuk, memiliki rimpang hijau, terkena kerusakan saat dicangkul, atau terinfeksi hama, harus dipisahkan.
Pastikan untuk melakukan sortasi dengan cermat agar tidak ada yang terlewat.

4. Grading

Setelah sortasi, langkah selanjutnya adalah grading, yaitu pengelompokan jahe berdasarkan ukuran.
Pengelompokan ini berpengaruh pada harga jual jahe; semakin besar ukuran jahe, semakin tinggi harganya. Grade I memiliki bobot 250 g per rimpang, Grade II antara 150 hingga 249 g per rimpang, dan Grade III antara 70 hingga 149 g per rimpang.
ADVERTISEMENT

5. Penyimpanan

Jahe dapat disimpan dalam jangka waktu yang cukup lama, sekitar 1 hingga 2 bulan. Penting untuk memperhatikan cara penyimpanan agar kualitas jahe tetap terjaga.
Simpan jahe di ruang tertutup, jauh dari sinar matahari langsung, dengan suhu ruangan antara 20 hingga 30 derajat Celsius dan pastikan ada ventilasi udara yang baik.
Itulah cara panen jahe merah dan kegiatan pascapanennya.