Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.92.0
Konten dari Pengguna
Cara Pemupukan Kubis yang Benar agar Tumbuh Subur
6 Desember 2024 19:38 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Seputar Hobi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Pemupukan kubis yang benar adalah langkah penting dalam meningkatkan kualitas dan hasil panen tanaman kubis.
ADVERTISEMENT
Pemupukan yang tepat tidak hanya membantu memenuhi kebutuhan nutrisi tanaman, tetapi juga memastikan pertumbuhan kubis yang optimal dan tahan terhadap serangan hama serta penyakit.
Mengutip situs umsu.ac.id, kubis merupakan sumber vitamin C yang berperan sebagai antioksidan untuk menangkal radikal bebas, vitamin K1 untuk kesehatan tulang, dan vitamin B6 berperan dalam fungsi enzim tubuh.
Cara Pemupukan Kubis yang Benar
Tanaman kubis adalah salah satu jenis sayuran yang banyak dibudidayakan di berbagai belahan dunia. Berikut adalah cara pemupukan kubis yang benar agar tumbuh subur:
1. Pemupukan Dasar
Pemupukan dasar dilakukan sebelum bibit kubis ditanam untuk memastikan tanah memiliki cukup nutrisi yang dibutuhkan tanaman selama pertumbuhan awal.
Pupuk organik seperti kompos, pupuk kandang, atau pupuk hijau digunakan untuk meningkatkan kesuburan tanah. Selain itu, pupuk fosfor seperti TSP (Triple Super Phosphate) atau SP-36 ditambahkan untuk mendukung perkembangan akar.
ADVERTISEMENT
Pemupukan ini dilakukan dengan mencampurkan pupuk organik dengan tanah di bedengan. Dosis yang direkomendasikan adalah sekitar 20–30 ton pupuk organik per hektar, ditambah 100–150 kg TSP per hektar, tergantung pada kesuburan tanah.
2. Pemupukan Susulan Tahap Pertama
Pemupukan susulan pertama dilakukan 7–10 hari setelah bibit dipindahkan ke lahan tanam. Pada tahap ini, pupuk nitrogen seperti urea atau ZA diaplikasikan untuk mempercepat pertumbuhan daun kubis. Dosis yang dianjurkan adalah 50–100 kg urea per hektar.
Pupuk diberikan dengan membuat alur di sekitar tanaman dengan jarak 5–10 cm dari batang, kemudian ditutup kembali dengan tanah untuk memastikan pupuk terserap dengan baik oleh akar tanaman.
3. Pemupukan Susulan Tahap Kedua
Tahap kedua pemupukan dilakukan sekitar 30 hari setelah tanam. Pada tahap ini, kombinasi pupuk seperti NPK (15:15:15) atau campuran urea, KCl, dan TSP digunakan untuk memberikan nutrisi yang lebih seimbang.
ADVERTISEMENT
Dosis yang digunakan adalah sekitar 150–200 kg NPK per hektar. Pupuk diaplikasikan dengan cara membuat alur kecil di sekeliling tanaman, kemudian ditutup kembali dengan tanah untuk mencegah pencucian pupuk akibat hujan atau penyiraman.
4. Pemupukan Susulan Tahap Ketiga
Pemupukan tahap ketiga dilakukan pada 45 hari setelah tanam untuk mendukung pembentukan krop atau kepala kubis. Pupuk yang digunakan adalah kalium, seperti KCl atau ZK, yang berfungsi meningkatkan kualitas dan kepadatan krop.
Dosis yang disarankan adalah 50–100 kg KCl per hektar. Aplikasi pupuk dilakukan di sekeliling tanaman, memastikan jarak dari batang untuk menghindari kerusakan akar.
5. Pemupukan Tambahan (Opsional)
Jika tanaman terlihat kurang subur, pupuk daun dapat digunakan sebagai tambahan. Pupuk daun disemprotkan langsung ke daun untuk memberikan nutrisi secara cepat.
ADVERTISEMENT
Langkah dari pemupukan tambahan sangat berguna untuk memperbaiki kekurangan hara mikro yang tidak dapat terpenuhi oleh pupuk dasar dan susulan.
Tips Penting Pemupukan Kubis yang Benar
Pemupukan kubis perlu disertai perhatian pada pH tanah, yang idealnya berada di kisaran 6,0–6,8. Jika pH terlalu rendah, kapur dolomit bisa digunakan untuk menaikkan pH.
Selain itu, lakukan pemupukan pada pagi atau sore hari untuk menghindari penguapan pupuk.
Jangan lupa menyiram tanaman setelah pemupukan agar pupuk larut dan mudah diserap oleh akar. Dengan cara ini, kubis dapat tumbuh subur, menghasilkan krop yang besar dan bernilai jual tinggi.
Pemupukan kubis yang benar tidak hanya membantu petani mendapatkan hasil panen yang melimpah, tetapi juga mendukung pertanian yang berkelanjutan. (Fikah)
ADVERTISEMENT
Baca juga: 10 Cara Mengatasi Penyakit Tanaman Kubis