Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.94.1
Konten dari Pengguna
Cara Pengairan Kangkung dan Budidayanya dengan Tepat
22 Januari 2025 17:47 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Seputar Hobi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Mengutip dari Teknik Budidaya Tanaman Kangkung Darat (Ipomea reptans poir) secara Organik di CV. Faruq Farm, oleh Afrijal et al, (8:2024), dalam situs agriness.ppj.unp.ac.id, kangkung ini berasal dari india yang kemudian menyebar ke Indonesia , hingga Afrika.
Kangkung terdiri dari 2 (dua) varietas, yaitu kangkung darat (Ipomea reptans) dan kangkung air (Ipomea aquatica). Perbedaan utama dua jenis kangkung ini adalah bentuk daun dan warna bunga. Kangkung darat berwarna hijau terang dengan ujung daun yang runcing.
Cara Pengairan Kangkung dan Budidayanya dengan Tepat
Cara pengairan kangkung perlu diketahui bagi yang ingin membudidayakannya. Mengutip dari Budidaya dan Produksi Benih Kangkung, (2019), dalam situs dinastph.lampungprov.go.id, kangkung butuh banyak air karena berbatang basah.
Pengairan sangat diperlukan setelah tanam, terutama bila tanaman layu pada siang hari. Pengairan dapat dilakukan dengan dilep diantara bedengan.
ADVERTISEMENT
Dalam situs dinastph.lampungprov.go.id dijelaskan bahwa jika ingin membudidayakan kangkung, langkah pertama yang bisa dilakukan adalah persiapan tanam.
Tanaman ini perlu lahan yang diolah dengan tepat. Biasanya untuk menanam kangkung memerlukan lebar bedengan 90 cm dan jarak bedengan sekitar 150 cm. Tanaman kangkung toleran terhadap genangan, maka bedengannya bisa dibuat tidak terlalu tinggi.
Kangkung bisa ditanam dengan cara menanam benih langsung, memindahkan tanaman, atau menggunakan stek batang. Penanaman langsung lebih cocok dilakukan jika jumlah benih banyak dan membutuhkan sedikit tenaga.
Penanaman langsung bisa dilakukan jika jumlah benih cukup banyak dan membutuhkan sedikit tenaga. Benih disemai di bedengan dengan larikan sedalam 1-1,5 cm, jarak antar larikan 15-20 cm, dan jarak antar benih dalam larikan sekitar 5 cm.
ADVERTISEMENT
Benih ditutup dengan kompos. Setelah tanaman memiliki dua daun, lakukan kurangi tanaman dengan jarak antar tanaman 10-15 cm. Untuk skala komersial, kerapatan tanaman adalah 50.000 tanaman per hektar, dengan kebutuhan benih sekitar 5 kg per hektar.
Untuk cara penanaman dengan menyebar benih, pengurangan benih tidak perlu dilakukan. Benih yang diperlukan 5-10 kg/ha.
Kangkung dapat tumbuh dengan baik pada tanah yang memiliki kesuburan sedang. Tanaman ini sangat responsif terhadap pemupukan nitrogen serta pemupukan organik.
Penggunaan kombinasi pupuk organik dan anorganik dapat meningkatkan hasil tanaman sekaligus menjaga kesuburan tanah.
Demikianlah cara pengairan kangkung dan budidayanya dengan tepat agar berhasil panen. Kangkung siap dipanen 30-45 hst, tergantung dari varietas dan tipe tanaman kangkung. (IF)
ADVERTISEMENT