Konten dari Pengguna

Cara Pengendalian Gulma Babadotan yang Benar

Seputar Hobi
Artikel yang membahas seputar hobi seperti menggambar, memelihara tanaman, hewan peliharaan, hingga meracik kopi.
21 November 2024 15:29 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Seputar Hobi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Cara Pengendalian Gulma Babadotan yang Benar, Unsplash/Erwan Hesry
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Cara Pengendalian Gulma Babadotan yang Benar, Unsplash/Erwan Hesry
ADVERTISEMENT
Cara pengendalian gulma babadotan pada tanaman hias menjadi langkah penting untuk menjaga area tanam tetap sehat dan estetis.
ADVERTISEMENT
Gulma babadotan, yang sering tumbuh subur di lahan terbuka, dapat menjadi pesaing kuat bagi tanaman hias dalam mendapatkan nutrisi dan air.
Selain itu, pertumbuhan gulma yang cepat serta penyebarannya yang luas sering kali mengganggu tampilan taman dan menurunkan kualitas lingkungan tanam

Cara Pengendalian Gulma Babadotan

Ilustrasi Cara Pengendalian Gulma Babadotan, Unsplash/Getty Images
Cara pengendalian gulma babadotan (Ageratum conyzoides), yang dikenal sebagai salah satu gulma daun lebar paling agresif, memerlukan pendekatan komprehensif untuk mengurangi kerugian yang ditimbulkan terhadap tanaman utama.
Mengutip dari pertanian.go.id, berikut adalah cara pengendalian gulma babadotan yang benar.

1. Penyiangan Manual atau Mekanis

Penyiangan secara manual atau menggunakan alat seperti cangkul adalah metode paling dasar untuk menghilangkan gulma babadotan.
Pastikan mencabut gulma sampai ke akar untuk mencegah regenerasi. Metode ini cocok untuk lahan kecil atau area sensitif terhadap bahan kimia.
ADVERTISEMENT

2. Pengelolaan Tanah

Pembajakan dan pengolahan tanah membantu menghancurkan biji atau sisa akar babadotan yang tertinggal di tanah.
Teknik ini juga memperbaiki sifat fisik dan biologi tanah untuk mendukung pertumbuhan tanaman utama sambil meminimalkan gulma.

3. Rotasi Tanaman

Pergiliran jenis tanaman dapat memutus siklus hidup babadotan. Contohnya, rotasi antara tanaman padi dan hortikultura dapat mengurangi gulma yang tahan terhadap kondisi tertentu seperti genangan air.

4. Penggunaan Herbisida Selektif

Herbisida berbahan aktif tertentu dapat digunakan untuk mengendalikan gulma berdaun lebar seperti babadotan.
Herbisida sistemik sangat efektif karena dapat membunuh gulma hingga ke akar. Namun, penggunaan herbisida harus hati-hati untuk menghindari kerusakan pada tanaman utama dan lingkungan.

5. Pengendalian Biologis

Beberapa senyawa alami yang berasal dari tanaman, seperti ekstrak tumbuhan kiambang, terbukti dapat menghambat perkecambahan biji babadotan.
ADVERTISEMENT
Alternatif ini dapat digunakan di lahan organik atau untuk mengurangi ketergantungan pada bahan kimia.
Itulah penjelasan mengenai cara pengendalian gulma babadotan yang benar. (adi)