Konten dari Pengguna

Cara Pengolahan Tanah yang Benar untuk Hasil Pertanian yang Optimal

Seputar Hobi
Artikel yang membahas seputar hobi seperti menggambar, memelihara tanaman, hewan peliharaan, hingga meracik kopi.
16 November 2024 0:08 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Seputar Hobi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Cara Pengolahan Tanah yang Benar, Foto: Pexels/planet_fox
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Cara Pengolahan Tanah yang Benar, Foto: Pexels/planet_fox
ADVERTISEMENT
Cara pengolahan tanah yang benar adalah langkah penting dalam memastikan keberhasilan budidaya tanaman dan produktivitas lahan.
ADVERTISEMENT
Pengolahan tanah yang tepat membantu memperbaiki struktur tanah, meningkatkan ketersediaan nutrisi, dan menjaga kelembapan tanah, sehingga tanaman dapat tumbuh dengan optimal.
Dikutip dari jurnal Pengaruh Posisi Lereng terhadap Sifat Fisika dan Kimia Tanah pada Inceptisols di Jatinangor, Mahfud Arifin., dkk, (2018:37), asal tanah dari hasil pelapukan batuan bercampur sisa-sisa bahan organik dan organisme yang hidup di atasnya atau di dalamnya.

Cara Pengolahan Tanah yang Benar

Ilustrasi Cara Pengolahan Tanah yang Benar, Foto: Pexels/terimakasih0
Cara pengolahan tanah yang benar mendukung keberlanjutan lahan, mencegah erosi, dan meningkatkan kesuburan tanah dalam jangka panjang. Berikut adalah cara mengolah tanah yang benar:

1. Persiapan Awal

Proses pengolahan tanah tidak hanya melibatkan pembajakan atau penggemburan, tetapi juga mencakup berbagai tahapan yang bertujuan untuk memperbaiki struktur tanah, meningkatkan kelembapan, serta menyediakan nutrisi yang dibutuhkan tanaman.
ADVERTISEMENT
Bersihkan lahan dari gulma, batu, dan sisa tanaman yang bisa menghambat pertumbuhan tanaman baru. Ini penting agar hama dan penyakit tidak menumpuk di sekitar tanaman yang baru ditanam.
Periksa tingkat keasaman tanah (pH) menggunakan alat pH meter atau kertas lakmus. Idealnya, pH tanah untuk sebagian besar tanaman adalah 6-7. Jika pH tanah terlalu rendah, tambahkan kapur pertanian. Jika terlalu tinggi, tambahkan sulfur.

2. Pembalikan Tanah

Gunakan cangkul atau traktor untuk membalik tanah sedalam 20-30 cm. Pembalikan tanah bertujuan untuk mengurai lapisan keras, memperbaiki sirkulasi udara, dan mengoptimalkan penyerapan air.
Setelah tanah dibalik, lakukan penggemburan ulang agar tekstur tanah menjadi lebih halus. Ini membuat akar tanaman lebih mudah tumbuh dan menyebar.

3. Pemberian Pupuk Dasar

Tambahkan pupuk organik seperti kompos atau pupuk kandang, yang kaya nutrisi dan bermanfaat untuk meningkatkan kesuburan tanah.
ADVERTISEMENT
Sesuaikan kebutuhan tanaman, seperti pupuk NPK, sesuai dengan rekomendasi untuk tanaman tertentu. Pastikan penggunaannya tepat agar tidak merusak mikroorganisme di tanah.

4. Pembentukan Bedengan

Buat bedengan atau gundukan tanah agar air mengalir dengan baik dan tidak menggenang di sekitar akar tanaman, terutama pada lahan yang rawan tergenang.
Sesuaikan lebar bedengan dengan jenis tanaman. Biasanya bedengan dibuat dengan lebar 1 meter dan ketinggian 20-30 cm untuk tanaman sayuran.

5. Pengairan

Pastikan sistem pengairan berfungsi dengan baik. Gunakan metode irigasi yang sesuai dengan jenis tanaman dan kondisi lahan (misalnya, irigasi tetes untuk lahan kering atau drainase yang baik untuk lahan basah).

6. Pengelolaan Gulma dan Hama

Kendalikan gulma dengan mencabut atau memotongnya secara berkala. Gulma dapat menyerap nutrisi yang seharusnya digunakan tanaman.
ADVERTISEMENT
Untuk menjaga kesuburan tanah, gunakan pestisida alami seperti larutan bawang putih atau air rebusan serai untuk menghindari residu kimia.

7. Rotasi Tanaman

Rotasi tanaman membantu menghindari penipisan nutrisi tanah dan mengurangi risiko penyakit pada tanaman.

8. Mulsa

Mulsa (serasah daun, jerami) dapat melindungi tanah dari erosi, menjaga kelembapan tanah, dan menekan gulma.
Pemahaman tentang cara pengolahan tanah yang benar sangat penting bagi petani maupun penghobi tanaman, karena ini akan memengaruhi kualitas tanaman yang dihasilkan. (Fikah)