Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2
Konten dari Pengguna
Cara Pengendalian Penyakit Hawar Daun Bakteri pada Padi dengan Tepat
2 Oktober 2024 8:21 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Seputar Hobi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Di berbagai daerah pertanian, pengendalian penyakit hawar daun bakteri pada padi harus dilakukan dengan tepat. Penyakit ini menyebabkan daun mengering, tanaman menjadi kerdil, dan produksi padi menurun drastis.
ADVERTISEMENT
Mengutip jurnal J. Agroecotania, Seri Yanti, dkk. (2018:14), penyakit hawar daun bakteri termasuk dalam penyakit utama yang menyerang padi, disebabkan oleh Xanthomonas oryzae pv. oryzae (Xoo). Penyakit ini dapat menurunkan 30-40% hasil panen.
Penyakit ini menyebar dengan cepat melalui berbagai media, seperti air irigasi dan hujan yang membawa bakteri dari tanaman terinfeksi ke tanaman sehat. Penularan juga dapat melalui biji yang telah terinfeksi.
Pengendalian Penyakit Hawar Daun Bakteri pada Padi
Pengendalian penyakit hawar daun bakteri pada padi harus dilakukan dengan benar. Terdapat beberapa cara yang dapat dilakukan petani untuk mengendalikan penyakit ini.
1. Gunakan Varietas Tahan Penyakit
Cara paling efektif untuk mengendalikan penyakit hawar daun bakteri adalah dengan menggunakan varietas tahan. Varietas ini merupakan hasil pengembangan untuk membuat tanaman padi tahan terhadap hama.
ADVERTISEMENT
Beberapa varietas padi yang tahan terhadap hama, yaitu: sidenuk, gamagora 7, cakrabuana agritan, inpari (13, 19, 38, 39, 40, 41, 42, 43, 46), cisaat, dan M-70D.
2. Perbaiki Cara Tanam
Perbaikan cara tanam dapat dilakukan dengan beberapa cara, misalnya pengaturan pola tanam dan waktu tanam, rotasi tanaman, dan pengaturan jarak tanam. Cara-cara ini dapat menekan perkembangan penyakit dan meningkatkan ketahanan tanaman.
3. Gunakan Pupuk yang Tepat
Penggunaan pupuk nitrogen dengan dosis tinggi menyebabkan tanaman menjadi lebih rentan terhadap penyakit. Sedangkan, pupuk kalium menyebabkan tanaman lebih tahan terhadap penyakit.
Oleh sebab itu, penting untuk menerapkan sistem pemupukan berimbang antara pupuk N dan K sesuai dengan fase pertumbuhan dan musim.
4. Lakukan Sanitasi Lahan
Membersihkan lahan secara berkala merupakan hal penting untuk mencegah perkembangan bakteri. Lahan harus dibersihkan karena bakteri dapat bertahan hidup dari sisa-sisa tanaman padi di musim berikutnya.
ADVERTISEMENT
5. Kelola Air dengan Baik
Sistem irigasi yang baik dapat mencegah penyebaran penyakit hawar daun bakteri dari satu area ke area lain. Penting untuk memastikan sumber air tidak terkontaminasi penyakit ini.
6. Gunakan Bakterisida
Penggunaan produk bakterisida dapat secara ampuh mengendalikan penyakit ini. Namun, penggunaan bahan kimia ini harus dilakukan dengan benar agar tidak merusak lingkungan sekitar.
Demikianlah pembahasan mengenai pengendalian penyakit hawar daun bakteri pada padi. Dengan mengikuti cara di atas, tanaman padi dapat terhindar dari penyakit dan hasil panen akan optimal. (Nab)