Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Cara Pengendalian Penyakit Hawar Daun Jagung untuk Hasil Panen Optimal
2 Oktober 2024 17:32 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Seputar Hobi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Pengendalian penyakit hawar daun jagung merupakan langkah penting untuk memastikan tanaman jagung tetap sehat dan produktif. Hawar daun dapat mengurangi hasil panen secara signifikan jika tidak dikelola dengan baik.
ADVERTISEMENT
Kerusakan pada daun akibat penyakit hawar daun menghambat fotosintesis yang diperlukan tanaman untuk pertumbuhannya, sehingga langkah pengendalian menjadi hal yang tidak bisa diabaikan oleh petani.
Menurut buku karya Adisarwanto dan Widyastuti (2000), Salah satu jenis penyakit yang sering menyerang tanaman jagung adalah penyakit hawar daun yang disebabkan patogen jamur Helmithosporium sp.
Cara Pengendalian Penyakit Hawar Daun Jagung untuk Meminimalisir Kerugian
Memahami pengendalian penyakit hawar daun jagung dapat meminimalkan dampak buruk pada hasil panen. Berikut ini adalah cara-caranya.
1. Penggunaan Varietas Jagung Tahan
Pilih varietas jagung yang memiliki ketahanan terhadap penyakit hawar daun. Varietas tahan dapat mengurangi risiko infeksi dan dampak kerugian dari serangan jamur.
2. Rotasi Tanaman
Lakukan rotasi tanaman dengan tanaman non-host (tanaman selain jagung). Hal ini dapat memutus siklus hidup jamur penyebab hawar daun, mengurangi akumulasi spora di tanah, dan mencegah infeksi pada musim tanam berikutnya.
ADVERTISEMENT
3. Sanitasi Lahan
Segera bersihkan sisa-sisa tanaman yang terinfeksi setelah panen, baik dengan membakar atau mengubur tanaman yang sakit. Sisa-sisa tanaman yang mengandung spora jamur dapat menjadi sumber infeksi untuk tanaman jagung yang baru.
4. Pengaturan Jarak Tanam
Tanamlah jagung dengan jarak tanam yang cukup untuk mencegah penumpukan kelembaban. Kelembaban tinggi dan ventilasi udara yang buruk dapat mempercepat penyebaran hawar daun.
5. Pemantauan dan Identifikasi Dini
Lakukan pemantauan secara rutin pada daun jagung. Gejala awal berupa bintik-bintik coklat kecil di daun bisa menjadi pertanda awal serangan hawar daun. Identifikasi dini memungkinkan tindakan cepat untuk pengendalian lebih lanjut.
6. Aplikasi Fungisida
Gunakan fungisida berbahan aktif mancozeb, azoxystrobin, atau propiconazole untuk mencegah atau mengendalikan hawar daun.
Penyemprotan fungisida secara preventif atau saat gejala awal muncul lebih efektif dibandingkan dengan penyemprotan pada saat penyakit sudah meluas. Lakukan aplikasi sesuai dengan rekomendasi dosis dan waktu agar fungisida bekerja optimal.
ADVERTISEMENT
7. Pengendalian Kelembaban
Hindari penyiraman berlebih atau genangan air yang dapat meningkatkan kelembaban di sekitar tanaman jagung. Kelembaban tinggi adalah kondisi yang ideal untuk pertumbuhan dan penyebaran jamur.
8. Perbaikan Drainase Lahan
Pastikan lahan jagung memiliki sistem drainase yang baik untuk menghindari genangan air, terutama setelah hujan. Drainase yang buruk dapat meningkatkan kelembaban tanah dan menciptakan kondisi yang menguntungkan bagi perkembangan penyakit.
9. Penyiangan Rutin
Lakukan penyiangan rutin untuk mengurangi gulma yang dapat meningkatkan kelembaban dan mengganggu sirkulasi udara di antara tanaman jagung. Gulma juga bisa menjadi sumber infeksi atau tempat berkembang biaknya jamur.
10. Penggunaan Pupuk yang Tepat
Pemberian pupuk yang tepat dapat meningkatkan ketahanan tanaman terhadap penyakit. Jagung yang sehat dengan kandungan nitrogen, fosfor, dan kalium yang seimbang lebih tahan terhadap serangan hawar daun.
ADVERTISEMENT
Pengetahuan tentang pengendalian penyakit hawar daun jagung bukan hanya membantu petani dalam menjaga hasil panen, tetapi juga membantu menciptakan lingkungan pertanian yang lebih sehat dan dapat mengurangi penyebaran penyakit ini.